Kepala Bayi Panas, Tapi Bukan Demam? Lakukan Ini!
6 cara meredakan panasnya suhu tubuh dan kepala bayi
14 Agustus 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mulai dari salah posisi kepala, tumbuh gigi, hingga reaksi obat, ada banyak faktor yang memungkinkan bayi untuk berada dalam kondisi suhu tubuh tinggi namun tidak tergolong demam. Bagaimana bisa?
Perlu diketahui bahwa secara teknis, bayi dianggap demam ketika suhu tubuhnya melebihi 38 derajat Celsius. Jika suhu tubuh tidak melebihi angka tersebut namun kepalanya tetap terasa panas, Mama tetap harus waspada akan potensi komplikasi kesehatan yang lebih berbahaya seperti SIDS.
Tidak perlu panik, cukup lakukan enam upaya meredakan suhu tubuh bayi panas meski bukan demam yang dipaparkan dalam artikel Popmama.com berikut ini!
1. Periksa temperatur ruangan
Temperatur ruangan dapat memengaruhi suhu tubuh dan kepala bayi. Agar ideal dan aman, perhatikan hal-hal ini di ruangan tempat bayi lama berdiam:
- Suhu ideal ruangan untuk bayi adalah di antara 18– 21 derajat Celcius dan berlaku untuk segala musim. Bayi masih mengembangkan fungsi biologisnya untuk mampu menyesuaikan dan beradaptasi dengan suhu ruangan di sekelilingnya. Jadi tugas mama untuk membantu menyesuaikan suhu ruangan dengan kondisi si Kecil.
- Gunakan mesin pendingin atau penghangat sesuai dengan musim dan cuaca. Pada musim panas atau kemarau, gunakan bantuan kipas angin atau AC untuk menjaga suhu ruangan tetap ideal bagi bayi. Sebaliknya, dalam keadaan musim dingin atau hujan Mama bisa menggunakan penghangat ruangan agar bayi tidak kedinginan.
- Pastikan ventilasi udara baik dan sesuai. Jika Mama tidak ingin atau tidak bisa menggunakan kipas angin atau AC, pastikan ruangan bayi memiliki ventilasi udara yang baik. Taruh kain basah di jendela yang terbuka untuk mendinginkan angin yang masuk.
2. Sesuaikan waktu beraktivitas di luar ruangan
Menghirup udara segar dapat membantu bayi lebih tenang dan tidak kegerahan. Dalam keadaan musim atau cuaca yang cenderung panas, ganti jadwal si Kecil beraktivitas fisik di luar rumah ke waktu lain di mana udara lebih sejuk.
Mama bisa menjadwalkan waktu main di luar si Kecil seperti saat pagi atau sore menjelang malam agar ia tidak kepanasan. Ini berlaku bahkan ketika si Kecil hanya bermain di pekarangan rumah ya, Ma.
Editors' Pick
3. Perhatikan pakaian bayi
Salah satu yang dapat mencegah suhu tubuh dan kepala bayi panas adalah pemilihan pakaian yang tepat. Hindari bahan pakaian yang tidak breathable dan jangan memakaikan pakaian berlapis.
Jika suhu sedang sangat panas, tidak apa bagi bayi untuk hanya menggunakan popok dan pakaian dalam. Pastikan Mama menyeka keringatnya sebelum kering, ya.
4. Perhatikan tempat tidur bayi
Tidak hanya pakaian yang dikenakan, Mama juga disarankan untuk memerhatikan bahan kain alas tidur bayi di tempat tidurnya. Gunakan bahan yang breathable untuk mencegah gerah dan suhu kepala bayi terlalu panas.
Pemilihan tempat tidur dengan kerangka pelindung menyerupai jeruji juga disarankan agar sirkulasi udara di dalam tempat tidur tetap baik.
5. Jaga bayi dari stres
Tahukah Mama, salah satu penyebab suhu tubuh bayi meningkat adalah stres dan menangis berkelanjutan? Perhatikan hal-hal yang memicu reaksi ketidaknyamanan bayi dan atasi segera.
Mama bisa menenangkannya sembari mengusap perut atau punggungnya, memeluk sambil mengayunkannya, atau metode lain yang sesuai dengan pemicu stresnya. Jika kesulitan, Mama bisa meminta bantuan orang terdekat atau langsung ke ahli.
6. Pastikan bayi terhidrasi dengan baik
Dehidrasi adalah salah satu faktor lain penyebab panasnya suhu tubuh dan kepala bayi. Jika bayi masih menyusui, perbanyak frekuensi menyusui saat musim atau cuaca sedang panas untuk mencegah dehidrasi ya, Ma.
Jika bayi sudah mulai minum air mineral, pastikan ia memenuhi kebutuhan air mineral hariannya dan berikan lebih dalam keadaan udara panas.
Itu dia enam cara meredakan panasnya suhu tubuh dan kepala bayi. Jika tak kunjung mereda, jangan ragu untuk segera memeriksakan kondisi bayi ke dokter ahli!
Baca juga:
- Baca Juga: Jangan Asal, Ini 5 Tips Membedong Bayi dengan Aman
- Baca Juga: 5 Hal yang Bisa Mama Lakukan Untuk Mencegah Bayi Terkena SIDS
- Baca Juga: 5 Tips Menjalani Kehidupan Sehari-hari sebagai Ibu Baru