Salah satu kondisi yang biasanya membuat bayi baru lahir harus langsung dirawat di rumah sakit adalah karena penyakit kuning. Ya, sebagian bayi baru lahir khususnya bayi prematur rentan mengalami kondisi yang satu ini.
Penyakit yang juga dikenal dengan istilah ikterus atau jaundice ini memiliki gejala yang cukup menonjol, yakni kulit dan mata bayi menguning.
Tapi, apakah sebenarnya kondisi kuning memang berbahaya bagi bayi? Lalu apa yang memicunya?
Cari tahu jawabannya dengan membaca paparan lengkap Popmama.com tentang penyakit kuning pada bayi baru lahir berikut ini!
Apa yang Dimaksud Kondisi Bayi Kuning?
Unsplash/IgordoonPrimus
Bayi kuning adalah kondisi di mana kulit dan mata bayi menunjukkan warna kekuningan akibat tumpukkan substansi bilirubin dalam tubuhnya. Sel darah merah yang terurai akan melepaskan bilirubin yang normalnya akan dikeluarkan dengan bantuan hati. Namun jika organ hati bayi baru lahir belum sempurna, bayi akan kesulitan untuk mengeluarkan bilirubin dari sistem tubuh.
Umumnya bayi mengalami kondisi ini segera setelah ia lahir dan sembuh dalam waktu dua sampai tiga minggu saja. Kondisi ini bukan penyakit, melainkan gejala yang menunjukkan disfungsi organ hati pada bayi.
Editors' Pick
Apa yang Dapat Menyebabkan Kondisi Bayi Kuning?
Pixabay/Sanjasy
Selain masih belum sempurnanya organ hati, ada beberapa hal lain yang dapat menyebabkan bayi lebih rentan mengalami kondisi ini. Di antaranya adalah:
Lahir prematur di bawah usia kandungan 37 minggu
Tidak kompatibelnya golongan darah bayi dan Ibu
Kondisi kelainan pada darah bayi seperti sferositosis
Kurangnya asupan ASI
Gangguan organ hati
Apa Saja Gejala Kondisi Bayi Kuning?
Freepik/jcomp
Bayi terkena kondisi kuning jika kulit dan matanya berwarna kekuningan, khususnya di bawah sinar terang. Kondisi kuning ini umumnya berawal dari area wajah lalu menyebar ke area badan, lengan, dan kaki seiring meningkatnya tumpukkan bilirubin dalam tubuhnya.
Selain gejala yang tampak jelas ini, ada beberapa gejala lainnya yang perlu diwaspadai seperti:
Lebih mudah mengantuk dan sulit terjaga
Kesulitan menghisap dan menyusu
Berat badan tidak bertambah atau justru mengalami penurunan berat badan
Mengeluarkan tangisan melengking
Warna pup cenderung lebih coklat muda dibanding kuning
Urin berwarna coklat gelap
Bagaimana Cara Menangani Kondisi Bayi Kuning?
Freepik/Praisaeng
Kondisi ini umumnya menghilang dengan sendirinya dalam dua hingga tingga minggu. Tapi ada beberapa perawatan khusus yang dapat mempercepat pemulihannya atau dibutuhkan untuk kondisi yang sudah lebih mengkhawatirkan:
Beri bayi lebih banyak ASI untuk membantu mengeluarkan bilirubin dari sistem tubuhnya
Lakukan fototerapi dengan membaringkan bayi di bawah sinar biru-hijau khusus untuk membantu menguraikan bilirubin
Gunakan biliblanket, selimut bayi dengan serat optik khusus seperti sinar biru
Tranfusi pertukaran darah, penanganan ini khusus untuk kondisi kuning yang sudah pada taraf lebih lanjut
Kapan Mama Harus Memeriksakan Bayi Ke Dokter?
Pixabay/blankita_ua
Pada sebagian kasus, bayi baru mengalami kondisi kuning beberapa hari setelah lahir. Pada saat itu Mama dan bayi mungkin sudah pulang dari rumah sakit. Lalu apa tanda kondisi kuning pada bayi perlu ditindaklanjuti dengan penanganan serius dari dokter?
Mama harus segera membawa bayi ke dokter ketika sudah dalam kondisi seperti berikut:
Bayi tidak bisa menghisap saat menyusu
Bayi tidak pipis atau pup selama lebih dari 6 jam
Bayi terus menerus lemas dan mengantuk serta sulit terjaga
Bayi mengalami penurunan berat badan drastis
Kulit dan mata bayi menjadi terlalu kuning
Kondisi kuning pada bayi sudah menjalar hingga area perut dan kaki
Itu dia beberapa hal penting mengenai kondisi kuning pada bayi baru lahir yang perlu Mama ketahui. Penting untuk memonitor kondisi bayi dengan pemeriksaan rutin, khususnya selama tahun pertama usianya ya, Ma.
Jika si Kecil menunjukkan gejala kondisi kuning, jangan panik dan segera konsultasi dengan dokter kepercayaan.