5 Risiko Tumbuh Kembang Bayi Prematur, Waspada & Tangani dengan Tepat
Berbeda dengan bayi normal, bayi prematur terancam lambat dalam tumbuh kembang
19 Agustus 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bayi prematur yang lahir pada usia 34-36 minggu kehamilan sudah memiliki organ tubuh yang sempurna meski otak masih dalam proses perkembangan. Namun bayi prematur ekstrim yang lahir di bawah usia 28 minggu kehamilan memiliki risiko gangguan perkembangan yang paling tinggi.
Selain membutuhkan dukungan lebih banyak dan lebih lama dari rumah sakit, semakin cepat waktu kelahiran bayi prematur maka semakin besar juga risiko permasalahan tumbuh kembang yang dapat dialaminya kemudian.
Apa saja risiko tumbuh kembang bayi prematur tersebut? Cari tahu selengkapnya dalam artikel Popmama.com berikut ini!
1. Perkembangan fisik
Secara fisik, bayi prematur cenderung akan tumbuh lebih pendek dan ringan dibanding bayi yang lahir normal. Sekitar 40 persen bayi prematur juga mengalami gangguan pada aspek motorik seperti kemampuan dan perencanaan motorik, koordinasi visuomotor, dan sensorimotornya.
Selain itu, bayi prematur memiliki kecenderungan lebih untuk mengalami permasalahan gigi seperti enamel gigi abnormal, gigi tumbuh terlambat, dan lengkungan tinggi di langit-langit mulut yang dapat menyulitkan bayi dalam menggigit dan berbicara.
Editors' Pick
2. Perkembangan kemampuan berpikir dan belajar
Sebagian bayi prematur memiliki gangguan proses berpikir dan belajar yang seringkali ditemukan dalam bentuk sulit membaca, merencanakan, dan mengerjakan suatu tugas hingga selesai.
Banyak orangtua yang tidak memerhatikan hal ini hingga buah hati kesulitan di sekolah. Anak yang lahir dalam kondisi prematur butuh perhatian lebih dalam proses belajar, khususnya pada usia awal sekolah.