Serba-serbi Pusar Bayi, Mama Wajib Tahu!
Mulai dari fungsi hingga risiko infeksi, jangan anggap sepele perawatan pusar bayi
25 Desember 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Seringkali dianggap remeh, tali pusar sebenarnya adalah salah satu organ vital semasa kehamilan hingga kelahiran si Kecil. Di dalam rahim, tali pusar memberikan oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan bayi.
Setelah lahir, tali pusar dijepit dan dipotong, meninggalkan lapisan kulit yang terurai. Lapisan ini akhirnya membentuk umbilicus (pusar) bayi.
Meski penting, Mama mungkin masih sangat jarang mendapat edukasi tentang pusar bayi. Untuk itu, yuk simak informasi Popmama.com tentang serba-serbi pusar bayi yang wajib Mama tahu!
1. Apa yang terjadi setelah persalinan?
Segera setelah bayi lahir, dokter atau bidan memotong tali pusar bayi dari plasenta dan menjepit sebagian lapisan kulit yang tersisa. Setelah beberapa hari, tali pusar akan mengering. Saat itulah Mama bisa melepas jepitan tali pusar dari perut si Kecil.
Editors' Pick
2. Berapa lama tali pusar menempel?
Tali pusar umumnya menempel selama 5-15 hari setelah kelahiran bayi. Selama waktu ini, tali pusar akan mengering, menyusut, dan menggelap.
Jangan cabut paksa tali pusar bayi meski terlihat mudah untuk dilepas karena dapat memperlambat proses penyembuhan dan meninggalkan bekas luka. Biarkan tali pusar terlepas dengan sendirinya. Perlu diingat bahwa sedikit perdarahan saat tali pusar terlepas adalah normal ya, Ma.
3. Berapa lama waktu yang dibutuhkan hingga pusar pulih sempurna?
Pusar umumnya pulih dalam beberapa hari setelah tali pusar terlepas. Namun terkadang pusar tidak pulih sepenuhnya. Mama mungkin akan mendapati jaringan seperti benjolan di atas pusar atau granuloma. Tidak berbahaya, namun sebaiknya tetap diperiksakan ke dokter bila si Kecil menunjukkan gejala yang tidak nyaman.
4. Apakah tali pusar dapat terinfeksi?
Ya, tali pusar bisa jadi terinfeksi. Mama bisa mengetahuinya dengan melihat tanda-tanda berikut:
- Ditemukan kemerahan, pembengkakkan, tekstur lengket atau bau tidak sedap pada pusar dan area sekitarnya,
- bayi mengalami demam,
- penurunan nafsu makan,
- dan mudah lelah.
Apabila Mama melihat tanda-tanda ini pada bayi, besar kemungkinan bahwa tali pusarnya mengalami infeksi. Segera periksakan ke dokter untuk penanganan sedini mungkin.
5. Bagaimana cara merawat tali pusar?
Lakukan tips perawatan tali pusar pada bayi berikut ini:
- Cuci tali pusar seperti biasa ketika memandikan bayi.
- Pastikan Mama mencuci tangan terlebih dahulu sebelum menyentuh tali pusar.
- Gunakan air dan kapas untuk membasuhnya dan mengeringkannya.
- Apabila ada kotoran menempel pada tali pusar, mama tidak perlu menggunakan antiseptic atau alkohol. Cukup gunakan sabun bayi untuk membersihkannya.
- Posisikan lipatan popok di bawah tali pusar. Ya, biarkan tali pusar menjuntai keluar dari popok tanpa balutan kain atau kasa apapun lagi sehingga lebih mudah untuk mengering dengan bantuan udara.
- Jika tidak dalam kepentingan membersihkan, usahakan untuk jangan memegang atau menggenggam tali pusar.
Sekarang Mama sudah tahu banyak hal baru tentang tali pusar, bukan? Pastikan untuk lebih hati-hati dalam perawatannya ya, Ma. Tetap jaga kesehatan!
Baca juga:
- Jangan Anggap Remeh, Ini Tanda dan Penyebab Infeksi Tali Pusar Bayi
- Pusar Bodong pada Bayi, Apakah ini Berbahaya?
- Bintil dan Benjol Merah pada Pusar Bayi, Apa Penyebabnya?