5 Alat Bantu Ini Bisa Mencegah Bayi Bingung Puting
Penggunaan dot sangat tidak disarankan konselor laktasi
16 Desember 2018
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Menyusui langsung punya banyak manfaat, baik untuk Mama dan juga bayi. Selain menstimulasi bonding antara keduanya dan produksi ASI yang melimpah, menyusui langsung juga bisa meningkatkan kecerdasan emosi dan spiritual anak di masa mendatang.
Tapi bagi working Mama, menyusui langsung sering mendapatkan masalah, salah satunya adalah bingung puting yang dialami bayi. Bingung puting biasanya disebabkan penggunaan dot saat memberikan ASI perah kepada bayi selagi Mama bekerja.
Bingung puting terjadi karena pola menghisap yang berbeda. Saat menyusu langsung, mulut bayi akan menutupi semua bagian areola dan seluruh bagian puting ada dalam mulut bayi. Sedangkan dot, bayi hanya menghisap ujung puting karet. Bahannya yang relatif kurang lentur dan derasnya aliran susu tanpa perlu dihisap membuat lidah bayi nggak perlu banyak bergerak.
Makanya konselor laktasi sangat tidak menyarankan penggunaan dot, sebaiknya Mama beralih ke media lain dalam memberikan ASI perah kepada bayi. Mama bisa pilih alat-alat yang direkomendasikan ahli laktasi seperti di bawah ini.
1. Cup feeder
Gelas feeder memang dibuat khusus untuk memberikan ASIP pada bayi dengan bentuk yang menyerupai gelas, jadi si Kecil sekaligus belajar cara minum menggunakan gelas.
Kapasitas satu gelas sloki 30 mililiter atau 30 cc. Gunakan gelas sloki berbahan plastik dengan kode ##5 sehingga aman untuk bayi.
Editors' Pick
2. Sendok
Menyusui bayi menggunakan sendok dilakukan jauh sebelum dot belum ditemukan. Cara menggunakannya sama dengan gelas sloki, posisikan bayi agak tegak, tempelkan sendok berisi ASIP. Tapi biasanya, ASIP jadi mudah tumpah, jadi hati-hati ya Ma.
3. Pipet
Gunakan pipet yang berbahan plastik, hindari yang terbuat dari kaca karena berisiko melukai bayi.
Cara menggunakannya cukup dengan memasukkan ujung pipet ke mulut bayi, kemudian teteskan ASIP. Tunggu sampai bayi menelan ASIP-nya baru berikan kembali.
4. Spuit
Gunakan spuit berukuran besar dan singkirkan jarum suntiknya. Isi spuit dengan ASIP lalu dekatkan ujung spuit ke mulut bayi sampai ia membuka mulutnya. Tuangkan sedikit dan perlahan ke dalam mulut bayi.
5. Softcup feeder
Bentuknya hampir sama dengan spuit besar, tapi ujungnya melebar seperti gelas sloki. Isi softcup dengan ASIP lalu tekan ujung softcup sampai ASIP mengalir ke mulut softcup. Kemudia tempelkan ke mulut bayi hingga ia menghisapnya. Setelah ASIP di mulut softcup habis, tekan kembali tabungnya sampai ASIP terisi kembali.
Perlu Mama ingat, latih bayi menggunakan media tersebut minimal dua minggu sebelum Mama bekerja. Bukan hanya bayi, latihlah dan biasakan pengasuh atau orang yang dipercaya menjaga bayi yang memberikan ASIP tersebut.
Jangan tunggu bayi benar-benar lapar dalam memberikan ASIP, bayi yang lapar susah bersabar dan akhirnya menangis.
Sabar ya Ma!