Ini 8 Perkembangan Penting Bayi Umur 1 Minggu
Berat badan bayi menurun sampai penyakit kuning pada bayi adalah hal yang biasa terjadi pada newborn
5 Februari 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Selamat Mama, si Kecil kini hadir di tengah-tengah keluarga. Bagaimana sih perkembangannya di minggu pertama pasca kelahiran? Minggu pertama kehadiran si Kecil sudah pasti penuh kebahagiaan dan drama. Bahagia karena seorang anak hadir di dalam keluarga, drama karena Mama belum tahu banyak hal tentangnya. Mengapa ia terlalu banyak tidur, mengapa ia menangis tanpa henti, mengapa tubuhnya terlihat kuning, dan banyak hal lain yang perlu Mama ketahui.
Tak perlu risau dan bingung. Simak hal-hal apa saja yang terjadi pada si Kecil hasil rangkuman Popmama.com ya.
Pertumbuhan Fisik
Di minggu pertama, berat badan bayi akan turun sekitar 5-10 persen dari berat lahirnya. Jangan khawatir Mama, hal ini normal karena bayi lahir dengan kelebihan cairan pada tubuhnya dan akan hilang dengan sendirinya melalui urine dan feses.
Selain itu konsumsi ASI-nya juga belum maksimal yang disebabkan gerak refleks menghisapnya belum sempurna dan produksi ASI Mama yang belum lancar.
Kehilangan cairan membuat kulit bayi terlihat kisut dan berkerut. Jangan khawatir Ma! Selama penurunan berat badan masih di batas 10 persen, artinya normal dan seiring waktu berat badannya akan bertambah karena ia pun semakin pintar menyusu.
Yang perlu diperhatikan adalah gejala hambatan menyusu. Ini bisa terjadi karena masalah pada bayi atau payudara mama. Cek apakah mama mengalami sumbatan saluran ASI atau memiliki puting datar. Cek juga apakah si Kecil mengalami hambatan misalnya tongue tie.
Kemampuan Indera
Bayi baru lahir umumnya akan mengalami rabun jauh tapi ini kondisi yang normal. Jarak pandang bayi di hari-hari pertamanya sekitar 20-35 cm, itu berarti si Kecil bisa melihat wajah Mama saat sedang menyusu. Mata bayi peka terhadap gelap terang dengan warna yang kontras.
Pada minggu pertama, meski pendengaran bayi belum sempurna, dia mengenali suara Mama yang telah didengarnya sejak dalam kandungan. Si Kecil juga peka dengan suara-suara bernada tinggi sehingga sering membuatnya terkejut.
Sama dengan bayi pada umumnya, newborn lebih menyukai rasa manis. Tapi indera perasanya belum cukup sempurna untuk bisa membedakan rasa asam dan pahit. Sementara itu, penciuman bayi sudah berkembang sempurna sehingga bisa mengetahui bau puting dan ASI.
Motorik Bayi
Kemampuan gerak tangan dan kakinya sudah berkembang dengan baik sejak minggu pertamanya. Dia akan menggenggam telunjuk yang Mama berikan dengan jari-jari mungilnya. Kakinya juga perlahan bergerak menendang-nendang.
Kemampuan menghisap bayi berkembang dengan cepat sejak awal kehidupannya. Mulutnya akan mencari dan melekat pada puting Mama atau dot untuk menyusu. Saat ini bayi juga memiliki gerak refleks bawaan lahir yaitu mengeluarkan objek dari kerongkongannya untuk menghindari tersedak.
Motorik halusnya mulai berkembang saat mendengar bunyi suara ditandai dengan menolehnya kepala dan mata Si Kecil meski masih terbatas.
Baca juga: Kenali 7 Refleks Pada Bayi Baru Lahir
Editors' Pick
Sistem Pencernaan
Pada minggu petamanya, bayi akan mengeluarkan mekonium, kotoran bayi yang berwarna hitam kehijauan dan bertekstur lengket. Mekonium terdiri dari cairan ketuban, lendir, dan segala sesuatu yang tertelan bayi saat dalam kandungan.
Di awal kehidupannya, napas bayi sering terdengar “grok-grok”. Mama enggak perlu khawatir, ini pertanda saluran pernapasan bayi sedang menyesuaikan dengan kondisi udara di lingkungan sekitarnya.
Baca juga:
Waktu Tidur
Bayi baru lahir membutuhkan waktu tidur selama 16-18 jam per hari. Saat ini si Kecil belum bisa membedakan siang dan malam sehingga jam tidurnya tidak teratur. Mama harus terjaga saat bayi terbangun di malam hari sebanyak dua atau tiga kali karena waktu tidur yang singkat menyebabkan ia mudah terbangun.
Mama harus melatih si Bayi mengenal siang dan malam sejak dini. Ini gunanya agar tubuhnya segera belajar dan beradaptasi bahwa di saat siang ia beraktivitas dan malam hari saatnya tidur. Hal ini juga bisa membantu Mama mengatur istirahat Mama. Jangan sampai karena bayi begadang, dunia mama berantakan karena kurang tidur ya!
Jadwal Pemberian Makan
Berikan ASI setiap dua atau tiga jam per hari (sekitar 8-12 kali) sementara bayi sufor memerlukan 6-8 botol susu dalam sehari. Berikan ASI atau sufor sesuai dengan permintaan bayi atau tergantung metode yang cocok Mama berikan untuk bayi.
Saat bayi lapar atau haus, ia akan menangis dan mencari puting atau mulutnya akan “mengejar” saat jari Mama disentuhkan ke pipinya. Saat kebutuhan ASI atau susunya terpenuhi, bayi akan tidur pulas dan tidak rewel serta ditandai dengan adanya 4-6 popok basah dalam sehari.
Baca juga: Kebiasaan Unik Bayi Baru Lahir Saat Disusui
Komunikasi
Pada usia ini bayi hanya bisa menangis untuk mengekspresikan keinginannya seperti haus, lapar, dan mengompol. Mama harus mengetahui arti tangisan bayi dan segera menemukan cara untuk menenangkannya. Bayi akan lebih tenang saat digendong atau dibedong.
Saat menyusui, ajaklah bayi berkomunikasi. Bayi akan memperhatikan mimik dan gerak bibir Mama meski penglihatannya masih terbatas. Cobalah gerakan kepala Mama ke kanan dan ke kiri secara tiba-tiba. Lihatlah mata bayi apakah mengikuti gerakan tadi, latihan ini baik untuk menguatkan otot matanya.
Kena Penyakit Kuning
Sebanyak 50 persen bayi baru lahir mengalami penyakit kuning (jaudince) yang ditandai dengan menguningnya bagian putih mata Si Kecil, urine yang kuning pekat, dan feses berwarna pucat. Hal ini disebabkan kadar bilirubin yang tinggi karena belum sempurnanya fungsi hati bayi untuk memecah sel darah merah yang sudah tua.
Kondisi ini segera membaik jika kebutuhan cairan bayi tercukupi yaitu melalui pemberian ASI sebanyak 8-12 kali selama 24 jam atau susu formula sebanyak 6-10 botol per hari.
Semangat ya, Ma!