Jerawat Hingga Kolik, Ketahui Masalah Bayi Umur 2 Minggu
Minggu kedua berat badan si Kecil sudah mulai bertambah lho, Ma!
19 Agustus 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Selamat, Mama! Pekan ini, si Kecil genap berusia 2 minggu. Simak hal-hal apa saja yang terjadi pada perkembangannya.
Popmama.com mau membantu Mama nih menghadapi masalah dan kejutan dari si Bayi.
1. Pertumbuhan fisik
Sekarang si Bayi bakal lebih berat. Maklum, kenaikan berat badan bayi per minggu umumnya sekitar 170-220 gram. Nah, biar kenaikan berat bayi sesuai dengan usianya, ia perlu mendapat asupan gizi maksimal. Kalau masih 2 minggu ya diusahakan gizinya dari ASI.
Baca juga: 10 Superfood Untuk Meningkatkan Kualitas ASI Mama
2. Kemampuan indera
Indera penglihatan bayi belum sempurna, Jarak pandang bayi di hari-hari pertamanya sekitar 20-31 cm, itu berarti Si Kecil bisa melihat wajah Mama saat sedang menyusu. Hal lainnya, mata bayi peka terhadap gelap terang dan warna-warna kontras.
Pada minggu pertama, meski pendengaran bayi belum sempurna, dia mengenali suara Mama yang telah didengarnya sejak dalam kandungan. Si Kecil juga peka dengan suara-suara bernada tinggi sehingga sering membuatnya terkejut.
Sama dengan bayi pada umumnya, newborn lebih menyukai rasa manis dan ia belum bisa membedakan rasa asam dan pahit. Sementara itu, penciuman bayi sudah berkembang sempurna sehingga bisa mengetahui bau puting dan ASI.
3. Motorik bayi
Kemampuan gerak tangan dan kaki si Kecil sudah berkembang dengan baik sejak minggu pertamanya. Dia akan menggenggam telunjuk Mama dengan jari-jari mungilnya. Kakinya juga perlahan bergerak menendang-nendang.
Kemampuan menghisap bayi berkembang dengan cepat sejak awal kehidupannya. Mulutnya akan mencari dan melekat pada puting Mama atau dot untuk menyusu. Saat ini bayi juga memiliki gerak refleks bawaan lahir yaitu mengeluarkan objek dari kerongkongannya untuk menghindari tersedak.
Motorik halusnya mulai berkembang saat mendengar bunyi suara ditandai dengan menolehnya kepala dan mata Si Kecil meski masih terbatas. Si Kecil mulai mengeluarkan suara “ah” saat mendengar atau melihat Mama.
Editors' Pick
4. Puput tali pusar dan napas berbunyi
Pada minggu kedua, bayi akan mengalami puput tali pusar yang akan copot dengan sendirinya setelah mengering. Kini Mama bisa memandikannya di dalam bak berisi air hangat. Mama sudah bisa mengenalkan bayi “tummy time” untuk menguatkan otot leher dan dadanya.
Di awal kehidupannya, napas bayi sering terdengar “grok-grok”. Mama enggak perlu khawatir, ini pertanda saluran pernapasan bayi sedang menyesuaikan dengan kondisi udara di lingkungan sekitarnya.
Bayi memang sering menangis, tapi jika tangisannya tidak berhenti selama 3 jam berturut-turut, bisa jadi mengalami kolik. Kolik dialami 20 persen bayi pada usia awal kelahiran hingga 4 bulan. Penyebabnya tidak diketahui, tapi saat kolik bayi menunjukan tanda seperti mengepalkan kedua tangannya, menarik lutut ke perut, dan melengkungkan badannya. Mama bisa memijat perut bayi dengan lembut sembari membalurkan minyak telon ke tubuhnya untuk menenangkannya.
Baca juga: Ini 7 Cara Meredakan Kembung pada Perut Bayi
5. Waktu tidur
Bayi baru lahir membutuhkan waktu tidur selama 16-18 jam per hari. Saat ini si Kecil belum bisa membedakan siang dan malam sehingga jam tidurnya tidak teratur.
Mama harus terjaga saat bayi terbangun di malam hari sebanyak dua atau tiga kali karena rasa lapar atau terkejut mendengar suara keras menyebabkannya mudah terbangun.
6. Porsi menyusu yang bertambah
Berikan ASI setiap dua atau tiga jam per hari (sekitar 8-12 kali) sementara bayi sufor memerlukan 6-8 botol susu dalam sehari. Berikan ASI atau sufor sesuai dengan permintaan bayi atau tergantung metode yang cocok Mama berikan untuk bayi.
Saat bayi lapar atau haus, ia akan menangis dan mencari puting atau mulutnya akan “mengejar” saat jari mama disentuhkan ke pipinya. Saat kebutuhan ASI atau susunya terpenuhi, bayi akan tidur pulas dan tidak rewel serta ditandai dengan adanya 4-6 popok basah dalam sehari.
7. Mulai berkomunikasi
Pada usia ini bayi hanya bisa menangis untuk mengekspresikan keinginannya seperti haus, lapar, dan mengompol. Mama harus mengetahui arti tangisan bayi dan segera menemukan cara untuk menenangkannya, bisa dengan digendong atau dibedong.
Saat menyusui, ajaklah bayi berkomunikasi. Bayi akan memperhatikan mimik dan gerak bibir Mama meski penglihatannya masih terbatas. Cobalah gerakan kepala mama ke kanan dan ke kiri secara tiba-tiba. Lihatlah mata bayi apakah mengikuti gerakan tadi, latihan ini baik untuk menguatkan otot matanya.
8. Mangalami berbagai penyakit
Pada minggu kedua pasca kelahiran, 50 persen bayi mengalami penyakit kulit. Penyakit kulit pertama yang sering dialami bayi adalah jerawat di sekitar wajah bayi. Bintik-bintik berwarna kemerahan ini juga bisa terjadi pada dada, punggung, atau sela paha. Kondisi ini disebabkan masih tingginya kadar hormon androgen dalam darah yang akan hilang dengan sendirinya beberapa minggu setelah bayi lahir.
Masalah kulit pada newborn yang kedua adalah kulit bersisik dan mengelupas. Mama cukup gunakan minyak alami saat si Kecil mandi atau bisa menggunakan losion bayi setelah mandi.
Rajinlah membersihkan kulit kepala bayi. Sisa folikel pada rambut bayi akan menimbulkan kerak pada kepalanya. Bersihkan kerak menggunakan baby oil yang dioleskan ke kepala bayi, diamkan beberapa saat. Gunakan sisir bergigi rapat dan lembut untuk mengangkat kerak dan bilaslah kepala bayi dengan sampo bayi.
Masalah kulit yang sering dialami bayi adalah biang keringat. Ciri-cirinya yaitu munculnya bintil-bintil kemerahan pada kulit di sekitar tubuh. Penyebabnya karena udara yang panas, jadi Mama perlu jaga suhu sekitar bayi agar tetap sejuk. Gunakan pakaian yang longgar dan menyerap keringat pada si Kecil.
Semoga ia selalu sehat!