4 Latihan Agar Otot Bayi Sehat dan Kuat
Bayi yang terlalu banyak tiduran perkembangan ototnya kurang maksimal, lho!
25 September 2018
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bayi banyak menghabiskan waktu dengan berbaring, bertumpu pada otot dan tulang punggungnya. Jika terlalu sering, ini nggak baik lho, Ma.
Menurut Meena Chintapalli, MD, seorang dokter anak di San Antonio, dalam salah satu laporannya menyebutkan si Kecil tetap memerlukan gerak olahraga.
Memang pada usianya, bayi suka melakukan gerakan seperti memukul benda di sekelilingnya, menendang-nendang, atau menggeliat saat Mama mengganti popoknya.
Meena menyebut gerak ini baik untuk melatih otot kecilnya.
Tapi, gerakan kecil ini perlu dilakukan dengan berbagai variasi karena otot nggak mungkin hanya terbentuk dalam dalam kondisi terlentang. Si Kecil membutuhkan otot yang kuat untuk mengangkat kepalanya, berguling, duduk, merangkak, dan berjalan.
Ikuti 4 exercise ini yuk Ma, agar otot bayi kuat sehingga motoriknya berkembang dengan baik.
1. Tummy time
Posisi tengkurap baik untuk membangun otot di leher, lengan, bahu, punggung, dan perutnya.
Robert Pantell, MD, pengarang buku Taking Care of Your Child mengatakan tummy time bisa dilakukan sejak hari pertama pulang dari rumah sakit.
“Lakukanlah sesi tummy time, cukup tiga sampai lima menit. Setelah bayi diletakkan di atas selimut atau mainan di lantai, Mama bisa temani bayi dengan tersenyum, bicara, bernyanyi, atau membuat wajah lucu di hadapannya. Goyangkan satu set kunci yang mengeluarkan bunyi, atau letakkan mainan di genggamannya,” ujar Dr Pantell.
Pada awalnya, mungkin bayi akan rewel dan gelisah karena posisi yang tidak nyaman dengan perutnya. Tapi Mama nggak perlu khawatir, semakin sering latihan semakin kuat ototnya, si Kecil pun pelan-pelan akan terbiasa dan justru menikmatinya.
Editors' Pick
2. Sit Up
Gerakan sit up pada bayi baik untuk memperkuat otot di bahu, lengan, dan punggungnya. Begitulah yang diungkapkan Steve Sanders, Ed.D, pengarang buku Encouraging Physical Activity in Infants.
Ingat ya Ma, latihan ini disarankan dilakukan saat bayi berusia 6 minggu.
Mama bisa mulai gerakan awal dengan pegang lengan bawahnya dan tarik perlahan ke arah Mama. Hati-hati dalam menjaga posisi kepala bayi. Letakkan lengan mama di belakang bahunya dengan tangan di belakang kepalanya agar tidak terlepas.
Aktivitas ini menyenangkan lho, Ma bagi si Kecil, saat wajah Mama semakin dekat dengan wajahnya.
Meski dibantu, si Kecil akan secara alami melenturkan otot perutnya dan bekerja untuk menjaga agar kepalanya sejajar dengan tubuhnya, sehingga memperkuat otot dan membangun keseimbangannya.
Selain itu, posisi ini juga baik untuk komunikasi yang lebih intim dengannya.
3. “Bersepeda”
Bantu bayi menggerakan kedua kakinya seperti sedang bersepeda. Latihan ini dilakukan bayi dalam posisi duduk atau berbaring.
“Letakkan punggung bayi di kasur, gerakan kedua kakinya ke atas dan ke kebawah seolah mengayuh sepeda,” kata Dr. Chintapalli.
Selingi latihan dengan bernyanyi dan berbicara pada bayi. Ulangi gerakan tiga sampai lima kali, istirahat dan kemudian ulangi. Lanjutkan latihan selama bayi menunjukkan ketertarikan dengan tersenyum, melakukan kontak mata, dan menendang.
Latihan ini berfungsi menguatkan otot kaki, pinggul, lutut, dan perut, juga bermanfaat bagi fleksibilitas anggota tubuh bayi untuk meningkatkan daya jangkauannya.
4. Angkat berat
Latihan ini nggak seperti “angkat beban” orang dewasa. Mama buth insting yang kuat untuk mengukur kemampuan si Kecil mengangkat benda-benda di sekelilingnya.
Ambillah beberapa benda atau mainan yang bisa digenggam, dan memiliki nilai berat yang bisa diangkat dan diturunkan oleh tangan mungilnya.
Dudukkan ia, bisa dipangku atau dalam bouncer, letakkan beberapa macam benda di depannya. “Dorong” ia untuk mengangkatnya dan meletakkannya.
Mama sebaiknya mencontohkannya agar si Kecil menirukan gerakan tersebut.
Latihan berulang ini meningkatkan kemampuan menggenggam si Kecil, memperbaiki koordinasi mata-tangan, dan membantu mengembangkan otot-otot di bahu, lengan, dan tangannya.
Begitu dia mulai menggenggam barang, biasanya sekitar usia 3 atau 4 bulan, gunakan apa yang ada di sekitarnya, seperti mainan kecil, dan benda lain dengan berbagai ukuran dan bentuk.
Lihat, betapa kuatnya si Kecil!