Ini Pentingnya Stimulasi Sensorik pada Bayi 0-6 Bulan
Kurang memberikan stimulasi pada bayi dapat memperlambat perkembangan kognitifnya
26 Januari 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kemampuan perkembangan sensorik mungkin jarang dibicarakan dibanding dengan kemampuan perkembangan motorik seorang bayi.
Secara umum, perkembangan sensorik yang ada pada bayi mengacu pada pematangan lima indera, yakni pendengaran, penciuman, pengecap, penglihatan dan peraba.
Hal ini juga melibatkan cara sistem saraf bayi mama menerima rangsangan dari kelima indera dan kemudian membentuk respon motorik atau perilaku terhadap respon tersebut.
Misalkan, ketika marasa geli, respons si Kecil akan tertawa serta menggeliatkan tubuh kecilnya atau jika merasa panas biasanya si Kecil akan menangis. Ini dikenal sebagai pemrosesan sensorik atau integrasi sensorik.
Selain mengatur input dari panca indera dasar, pemrosesan sensorik juga berfokus pada sensasi gerakan.
Sejatinya, seorang bayi menjelajahi dan menemukan dunia melalui inderanya. Bayi sudah memilki kemampuan sensorik sejak ia lahir dan berkembang sepenuhnya di tahun pertama usianya.
Lalu, bagaimana dengan perkembangan sistem sensorik pada bayi di awal kehidupannya? Yuk, simak penjelasan dari Popmama.com berikut ini mengenai pentingnya stimulasi sensorik pada bayi 0-6 bulan.
Editors' Pick
Perkembangan Sensorik Bayi di Tahun Pertama
Mungkin, saat ini Mama masih mempelajari cara si Kecil merespons sesuatu di sekitarnya. Beberapa hal mengenai bentuk respons-nya ada yang sudah tidak asing lagi dan langsung bisa Mama kenali maksudnya.
Faktanya, bayi sangat berbeda dari orang dewasa dalam mempersepsikan sesuatu.
Melansir dari Parents, Tsai, M.D., dokter dari Children's Health Pediatric Group di Dallas mengatakan, bayi menggunakan panca indera mereka untuk menerima informasi, bereaksi terhadap lingkungan sekitar, mengungkapkan rasa lapar dan mengungkapkan kenyamanan.
Beberapa indera, seperti peraba dan pendengaran sudah sepenuhnya berkembang saat lahir. Lainnya seperti penglihatan, membutuhkan waktu beberapa bulan untuk matang.
Berikut perubahan kelima indera dasar yang perlu diperhatikan dalam perkembangan sensorik si Kecil, antara lain:
1. Pendengaran
Bayi baru lahir tidak dapat mendengar suara yang sangat pelan. Tapi, sebagian besar, indera pendengaran mereka sudah berkembang dengan baik.
Setelah sekitar tiga bulan, si Kecil akan menunjukkan kepada Mama bahwa ia dapat mendengar suara dengan memutar kepalanya ke arah sumber suara.
Pada 4 sampai 8 bulan, dia akan mendengar berbagai frekuensi suara.
2. Penciuman
Indera penciuman bayi yang baru lahir sangat tajam, sehingga dia sudah bisa membedakan aroma ibunya dan orang lain.
Sebuah penelitian melakukan eksperimen di mana dua bantalan payudara, satu dari ibunya dan satu dari ibu menyusui lainnya di tempatkan di sisi kepala para bayi. Bayi-bayi tersebut secara refleks menoleh ke arah bantalan payudara ibu mereka sendiri.
Sedangkan perkembangan penciumannya akan sempurna ketika usia si Kecil mencapai sekitar 5 tahun. Di mana ia dapat mengidentifikasi beberapa makanan dengan bau.
3. Rasa
Bayi yang baru lahir dapat membedakan antara rasa manis dan pahit.
Dia menunjukkan preferensi untuk rasa manis, seperti ASI, dan mengerti rasa asin di beberapa bulan kemudian. Biasanya saat usianya mencapai 6 bulan ia sudah mulai tertarik dengan makanan yang orang dewasa makan.
4. Sentuhan
Perkembangan sentuhan pada bayi menggambarkan semua sensasi fisik yang dapat dirasakan melalui kulit.
Sentuhan sebenarnya bukan satu indera, melainkan beberapa. Ada saraf terpisah di kulit untuk mencatat panas, dingin, tekanan, nyeri, dan sentuhan.
Beberapa saat setelah mereka lahir, bayi dapat membedakan antara suhu panas dan dingin atau merasakan sakit. Tangan dan mulut si Kecil juga sangat sensitif terhadap sentuhan.
Antara usia 1 hingga 9 bulan, ia akan dapat membedakan perbedaan tekstur dengan tangan dan mulutnya. Di beberapa tahun mendatang ia akan dapat membedakan perbedaan ukuran dan bentuk dengan sentuhan.
5. Penglihatan
Bayi baru lahir dapat fokus melihat suatu objek sejauh 8 hingga 15 inci. Di usia 1-2 bulan, fokus penglihatannya mulai mengalami perkembangan yakni sejauh tiga kaki atau 1-2 meter. Memang setelah lahir, bayi hanya memiliki penglihatan warna yang terbatas.
Tapi dalam dua bulan, dia sudah bisa membedakan warna dasar. Si Kecil akan mencapai penglihatan warna penuh antara usia 3 dan 7 bulan. Ia juga sudah mulai bisa melakukan kontak mata dengan Mama saat memasuki usia 3 bulan ke atas.
Setelah itu, persepsi mendalam mengenai apa yang dilihatnya berkembang di usia 3 hingga 7 bulan. Penglihatan si Kecil akan mencapai ketajaman penuh saat usianya mencapai 2 tahun.
Tips Menstimulasi Sensorik Bayi
Beberapa aktivitas ini dapat meningkatkan stimulasi berbagai indera pada bayi. Aktivitas ini disesuaikan dengan dengan usia bayi 0-6 bulan dan dibagi dalam 2 kategori, yakni :
0-3 Bulan
- Mama bisa menempatkan mainan gantungan yang berwarna-warni di atas tempat tidur bayi untuk memberikan stimulasi visual. Menunjukkan foto keluarga atau gambar di buka anak juga salah satu cara menstimulasi visual dan daya ingatnya.
- Untuk menstimulasi penglihatan, peraba, dan pendengaran, ajak bayi memegang atau menggoyang mainan yang sesuai dengan usianya biasanya yang menimbulkan suara kerincingan. Saat dia menggoyangkan mainan yang diberikan, perhatikan bagaimana si Kecil bereaksi terhadap sentuhan dan suara.
- Sentuh dan gelitik si Kecil dengan lembut untuk membuat mereka terkikik. Lakukan permainan ini dengan bayi mama dalam berbagai posisi agar otot dan sendinya terlatih.
- Sesering mungkin lakukan kontak kulit-ke-kulit dengan bayi, berikan senyuman ketika Mama menyentuh kaki, tangan dan dahinya dan ajak bayi untuk berkontak mata dengan Mama.
- Mama bisa meyetel musik atau meyanyikan lagu agar membantu meningkatkan keterampilan mendengarkan bayi.
- Saat mengganti popok bayi, sentuh bagian tubuh yang berbeda dan ucapkan “bip”, bayi mungkin mulai memperhatikan tangan mama dan mengantisipasi sentuhan.
- Gantung cermin di dinding serta ketuk cermin dan ucapkan nama bayi. Seiring waktu si Kecil akan mulai mengerti dirinya yang ada di pantulan cermin.
4-6 Bulan
- Biarkan si Kecil menyentuh kain dengan tekstur berbeda seperti wol, katun, dan beludru. Cara ini berguna untuk menstimulasi indera perabanya.
- Angkat bayi ke atas dan ke bawah dan mainkan dalam posisi yang berbeda untuk membantu mengembangkan rasa gerakan dan keseimbangan mereka.
- Saat memandikan bayi, biarkan ia bermain dengan air, mengenalkan si Kecil dengan suhu air juga baik untuk menstimulasi kemampuan perabanya.
- Carilah bola dengan tekstur dan warna berbeda dan ajari bayi cara menggelindingkan, menjatuhkan, dan memantulkannya.
- Mengajaknya untuk melihat benda bergerak seperti bilah kipas, daun, cabang atau bayangan di dinding.
- Berikan si Kecil gigitan (teether) berbahan silikon yang berguna untuk merangsang pertumbuhan gigi. Si Kecil juga mendapat stimulasi sensorik dari permainan ini karena ia akan berusaha untuk menggenggam dan meraih benda tersebut.
Keuntungan Melakukan Stimulasi Sensorik Sejak Dini
Melansir dari SimMom, melakukan stimulasi sensorik pada si Kecil ternyata memberikan banyak manfaat, seperti :
- Dengan sesering mungkin melakukan stimulasi selama tiga tahun pertama kehidupan si Kecil, dapat membantu mencegah perubahan struktur otak dan saraf pada bayi yang disebabkan karena keadaan stres.
- Membangun ikatan hubungan yang kuat antara orang tua dengan bayi.
- Stimulasi melalui bermain, membantu bayi Mama menggunakan tubuh dan inderanya serta mengembangkan pemikiran dan kecerdasannya.
- Stimulasi yang dilakukan dengan berbicara sambil bertatap muka dengan bayi membantu perkembangan indera pendengaran dan penglihatannya.
- Melakukan stimulasi sedini mungkin di tahun pertamanya akan meningkatkan keterampilan serta kesiapan pembelajaran yang akan ia terima di beberapa tahun mendatang. Kemampuan membaca dan berhitung si Kecil akan jauh lebih cepat. Dengan melakukan stimulasi sensorik juga meningkatkan keterampilan sosialnya.
Mengingat perkembangan kemampuan sensorik anak tidak berfungsi dengan sendirinya. Adanya kecerdasan emosional, perkembangan kognitif, serta kemampuan fisik yang berhubungan dengan kemampuan tersebut.
Dengan stimulasi yang Mama lakukan bisa mendukung proses pembelajaran, pergerakan serta perilaku bayi dalam merespons rangsangan. Untuk itu, Mama perlu melakukan stimulasi sensorik pada si Kecil sejak dini.
Itulah tadi informasi mengenai pentingnya stimulasi sensorik pada bayi 0-6 bulan. Semoga bermanfaat, ya!
Baca juga:
8 Mainan Terbaik untuk Perkembangan Sensorik dan Motorik Bayi
9 Permainan Seru yang Bisa Menstimulasi Sensorik Anak Balita