Tanda Bayi Mengalami Growth Spurt dan Cara Mengatasinya
Kenali tanda bayi mengalami growth spurt agar Mama mudah mengatasinya
16 Februari 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Biasanya proses pertumbuhan bayi di satu tahun pertama kehidupannya mengalami perkembangan yang cukup pesat. Percepatan pertumbuhan ini disebut growth spurt.
Di fase ini pertumbuhan bayi lebih intens dibanding waktu lainnya.
Menurut American Academy of Pediatrics, growth spurt pada bayi terjadi dengan frekuensi relatif yaitu sebagian besar mengalami di setiap beberapa minggu atau bulan di tahun pertama.
Tapi setiap bayi pasti memiliki perbedaan periode dan hampir mustahil untuk menyamakan satu dengan yang lainnya.
Perlu diingat, ya, Ma bahwa pertumbuhan selama tahun pertama bukan hanya tentang ukuran tubuh namun perkembangan si bayi secara keseluruhan. Selama fase ini bayi sedang mempelajari hal baru.
Agar Mama mudah mengenalinya, berikut Popmama.com telah merangkum tanda bayi mengalami growth spurt:
1. Bayi terus-menerus merasa lapar
Di fase ini bayi akan mudah lapar dan ingin menyusu sepanjang waktu. Bahkan bayi merasa tidak puas dengan hanya menghabiskan satu botol.
Jika bayi mama biasanya menyusu sekitar 8 kali sehari, di fase ini menjadi 12 hingga 14 kali dalam sehari.
Dilansir dari laman Parents, hal ini disebabkan metabolisme bayi berkembang cepat sehingga membutuhkan asupan nutrisi dan energi lebih banyak.
Kalori digunakan untuk pertumbuhan, membangun cadangan sel lemak, membangun otot atau membantu hormon agar berkerja lebih optimal membentuk struktur tulang.
2. Perubahan pola tidur
Mama mungkin menyadari bahwa pola jam tidur si Kecil mengalami perubahan. Biasanya ia jadi tidur sekitar 4 jam lebih lama daripada sebelumnya.
Sementara beberapa bayi malah lebih jarang tidur atau terjaga di malam harinya. Tapi tak perlu langsung khawatir, ya, Ma karena gejala ini bisa menandakan bahwa si Kecil tengah mengalami fase growth spurt.
Namun, yang perlu diperhatikan tentang durasi tidur si Kecil yakni jangan sampai jam tidurnya terlalu sedikit. Karena tubuh akan lebih banyak memproduksi hormon pertumbuhan saat si Kecil tidur.
Jadi, buat ruangan tidur bayi senyaman mungkin.
Editors' Pick
3. Bayi lebih rewel dari biasanya
Bayi mudah rewel bisa jadi karena beberapa alasan misalnya karena sangat lapar atau sangat mengantuk.
Biasanya bayi tidak mau lepas dari gendongan mama dan malah menangis jika dibaringkan.
Fase growth spurt juga bisa ditandai dari gejala ini karena adanya nyeri saat masa pertumbuhan.
Mungkin Mama bingung karena menyangka si Kecil sedang sakit. Tapi tidak perlu mencemaskan hal ini sebab bayi akan tenang kembali ketika masa growth spurt nya sudah mereda.
4. Terlihat ada peningkatan perkembangan otak bayi
Selain berat badan, ukuran kepala, tinggi badan yang semakin bertambah.
Perkembangan otaknya juga mulai tampak seiring dengan tengkorak yang tumbuh dan menyatu secara bergantian. Itulah mengapa ubun-ubun bayi hampir tertutup pada usia satu tahun.
Adanya perubahan pada perkembangan otaknnya ditanda dengan si Kecil yang mulai pandai mengamati lingkungan sekitar dan mencoba berinteraksi dengan alat indranya.
Kapan Biasanya Fase Growth Spurt Terjadi?
Meskipun setiap bayi punya periode growth spurt yang berbeda, tapi kebanyakan bayi mengalami beberapa tanda growth spurt selama rentan waktu 1 tahun pertama kehidupannya.
Biasanya fase growth spurt terjadi pada bayi di usia 1 sampai 3 minggu, 6 minggu, 3 bulan, 6 bulan, dan 9 bulan.
Tentu saja, ada kisarannya dan beberapa bayi tidak selalu menampakan gejala growth spurt.
Selama bayi mama masih mau makan seperti biasa, buang air besar dan buang air kecil secara rutin dan perkembangannya sesuai dengan grafik pertumbuhan normal, Mama tak perlu khawatir karena mereka sedang tumbuh dengan baik.
Penanganan saat Bayi Sedang di Fase Growth Spurt
Untuk membuat si Kecil lebih tenang selama fase growth spurtnya berlangsung, Mama harus memperhatikan beberapa hal ini:
- Susui bayi lebih sering saat mereka merasa lapar. Baik itu ASI eksklusif atau susu formula, berilah lebih banyak dari biasanya selama beberapa hari untuk membantu bayi mendapat nutrisi dan energi selama fase ini. Penuhi juga kebutuhan makannya dengan MPASI saat si Kecil sudah mulai bisa makan makanan padat sesuai keinginannya.
- Membantu si Kecil tidur dengan memberikan ruangan yang nyaman untuknya. Biarkan jika bayi masih ingin membutuhkan istirahat tambahan dan jangan paksa untuk mengubah pola itu. Butuh kesabaran dari Mama sendiri jika keadaanya mengharuskan Mama terjaga di malam hari. Sebab dengan waktu tidur yang cukup ini pertumbuhan bayi akan lebih baik.
- Memberikan kasih sayang dan kesabaran lebih ekstra untuk si Kecil. Mama bisa sesering mungkin memeluk si Kecil agar ia lebih tenang. Tapi Mama perlu perhatikan waktu istirahat juga ya. Peran Papa sangat dibutuhkan di fase-fase seperti ini untuk bergantian membantu merawat si Kecil agar kesehatan Mama tidak terganggu.
- Perhatikan kesehatan si Kecil secara keseluruhan karena bayi tidak dapat memberi tahu bagaimana keadaan tubuhnya. Sulit untuk mengetahui dengan pasti kapan dan apakah ada sesuatu yang tidak beres pada tubuh si Kecil.
Itu tadi tanda bayi mengalami growth spurt,Ma. Periksakan ke dokter kalau si Kecil menunjukkan tanda-tanda penyakit seperti demam, ruam, dehidrasi ditandai dengan popok yang masih kering, atau masalah lainnya.
Semoga informasi ini bermanfaat!
Baca juga :
Jitu! Ini 6 Cara Mencegah Bayi Rewel Saat Tumbuh Gigi
Benarkah Bayi ASI Cenderung Lebih Rewel dan Cepat Lapar? Ini Faktanya