Manfaat Kolostrum untuk Bayi, Mencegah Bayi Kuning
Kolostrum atau ASI pertama bisa mencegah infeksi bayi kuning
6 Juli 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Setelah proses persalinan, biasanya mama akan langsung menghasilkan ASI pertama yang disebut kolostrum. ASI pertama ini biasanya kental, berwarna kuning keemasan, dan berjumlah sangat sedikit.
Kolostrum sering disebut dengan istilah emas cair, karena kandungan nutrisinya yang sangat luar biasa. Kolostrum memiliki tekstur yang lebih kental dan lengket dibandingkan ASI mature.
Melansir National Library of Medicine, tidak sedikit ibu yang masih membuang kolostrum atau ASI pertama karena dianggap kotor. Hal ini menyebabkan adanya kebiasaan ibu membuang kolostrum. Padahal kolostrum memiliki banyak manfaat untuk si Kecil.
Agar tidak ada lagi ibu yang membuang kolostrumnya, Popmama.com telah merangkum informasi mengenai pengertian, kandungan, dan manfaat kolostrum untuk bayi. Yuk, disimak!
Manfaat Kolostrum untuk Bayi
1. Membentuk kekebalan tubuh
Manfaat utama kolostrum bagi bayi baru lahir adalah mendukung pengembangan sistem kekebalan tubuh.
Bayi yang menerima kolostrum dan ASI eksklusif secara memadai memiliki perlindungan tambahan terhadap berbagai penyakit seperti flu, diare, dan pneumonia.
2. Mencegah infeksi bayi kuning
Bayi kuning adalah kondisi di mana kulit dan bagian putih mata bayi (sklera) berubah menjadi kuning karena penumpukan bilirubin, zat yang memberikan warna pada feses dan urine.
Kolostrum ASI memiliki efek laksatif yang membantu dalam pengeluaran kotoran dari saluran pencernaan bayi baru lahir. Hal ini membantu dalam proses pembuangan bilirubin melalui feses, sehingga mengurangi risiko terjadinya bayi kuning.
Editors' Pick
3. Menjaga kesehatan pencernaan
Manfaat kolostrum ASI untuk bayi baru lahir berikutnya adalah mendukung kesehatan sistem pencernaan. Kolostrum membentuk lapisan tipis pada dinding saluran pencernaan bayi, yang membantu mengurangi risiko iritasi dan infeksi seperti necrotizing enterocolitis, yang dapat berbahaya bagi bayi. Kandungan bioaktif dalam kolostrum juga mendukung pertumbuhan bakteri baik dalam sistem pencernaan.
Kolostrum ASI juga memiliki efek laksatif yang membantu dalam pengeluaran mekonium dari saluran pencernaan bayi baru lahir. Mekonium, merupakan kotoran pertama bayi yang terbentuk selama dalam kandungan, dapat dikeluarkan lebih efisien berkat efek laksatif ini.
4. Menambah berat badan bayi
Kolostrum adalah air susu ibu yang memiliki kandungan lemak dan gula yang lebih rendah dibandingkan ASI, sehingga lebih mudah dicerna dan diserap oleh perut bayi.
Selain itu, kolostrum mengandung semua nutrisi yang dibutuhkan bayi pada hari-hari pertama kehidupannya. Karena itu, konsumsi kolostrum dengan baik dapat membantu meningkatkan berat badan bayi.
5. Mencegah acrodermatitis enteropathica
Mencegah acrodermatitis enteropathica, suatu penyakit yang disebabkan oleh kekurangan zinc, dapat dilakukan dengan memberikan kolostrum pada bayi. Penyakit ini ditandai dengan ruam merah di kulit, diare kronis, gelisah, dan gagal tumbuh, dan lebih sering terjadi pada bayi.
Kolostrum mengandung zinc hingga 4 kali lipat lebih banyak dibandingkan ASI matang. Zinc dalam kolostrum juga lebih mudah dicerna dan diserap oleh tubuh bayi, membantu mencegah kekurangan zinc yang bisa menyebabkan penyakit seperti acrodermatitis enteropathica.
6. Tingkatkan sistem imun bayi prematur
Kolostrum sangat penting bagi bayi prematur karena nutrisinya dapat melindungi sistem pencernaan dari patogen dan memperkuat sistem imun tubuhnya untuk melawan penyakit.
Di rumah sakit, biasanya suster akan membantu ibu memerah kolostrum dan memberikannya kepada bayi prematur melalui cup kecil atau pipet dropper.
Nah, itulah penjelasan mengenai pengertian, kandungan dan manfaat kolostrum untuk bayi. Semoga setelah ini tidak ada lagi Mama yang membuang ASI pertamanya, ya.
Baca juga:
Kolostrum, Superfood untuk Tumbuh Kembang Bayi
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa kolostrum adalah ASI pertama yang diproduksi sejak pertengahan kehamilan pada 12-18 minggu dan terus diproduksi selama beberapa hari pertama setelah bayi lahir.
Kolostrum memiliki tekstur kental, lengket, dan pekat, dengan warna yang biasanya kuning, bening, atau putih, meskipun bisa juga memiliki warna lain. Kolostrum mengandung faktor imun, protein, gula, dan lemak.
Beberapa hari setelah bayi lahir, kolostrum akan digantikan oleh ASI transisi sebelum akhirnya menjadi ASI matang yang berwarna lebih putih dan bertekstur lebih encer.
Aliran kolostrum juga lebih lambat untuk membantu bayi baru lahir belajar menyusu, bernapas, mengisap, dan menelan. Biasanya, ibu hanya menghasilkan 1-4 sendok teh kolostrum per hari.
Jika bayi belum mampu menyusu dengan baik saat awal, Mama bisa memerah kolostrum dengan tangan untuk memberikannya kepada bayi. Memerah kolostrum dengan tangan biasanya menghasilkan lebih banyak daripada menggunakan pompa ASI.
Kandungan Nutrisi Kolostrum
Melansir Cleveland Clinic, kolostrum mengandung sangat banyak nutrisi baik yang bermanfaat bagi bayi. Jadi, walaupun jumlahnya sedikit, kolostrum ASI padat nutrisi sehingga bisa memenuhi kebutuhan gizi bayi yang baru lahir.
Adapun kandungan gizi yang terdapat pada kolostrum adalah protein, karbohidrat, vitamin A, vitamin B kompleks, vitamin K, lemak, kalsium, zinc, kalium, mineral, laktoferin, leukosit, dan lain sebagainya.
Selain itu, kolostrum mengandung sel darah putih yang memberikan imunitas pasif dan zat pembentuk kekebalan tubuh yang disebut imunoglobulin. Zat ini penting untuk membantu tubuh bayi melawan bakteri, jamur, dan virus penyebab infeksi.