Rekomendasi IDAI: Tunda Sementara Pemberian Vaksinasi Rutin pada Anak
Namun, ada beberapa vaksin yang tetap harus diberikan sesuai jadwal
5 Juli 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Peraturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat resmi diberlakukan sejak Sabtu, (3/7/2021) di daerah Jawa-Bali sesuai dengan aturan Pemerintah.
PPKM Darurat ini dilaksanakan karena melihat kondisi di Indonesia yang kasus Covid-19 semakin meningkat. Adanya pengetatan aktivitas masyarakat selama PPKM ini, seperti 100% Work From Home (WFH) untuk sekstor non esensial, 100% kegiatan belajar mengajar daring, restauran yang hanya menerima take away dan delivery, fasilitas umum yang di tutup sementara dan masih banyak lagi.
Melihat adanya aturan pengetatan selama PPKM, untuk seluruh orangtua diharapkan untuk tetap ada di rumah saja agar anak-anak tidak terinfeksi oleh Covid-19.
Dengan adanya fakta tersebut, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) memberikan rekomendasi agar orangtua menunda pemberian vaksinasi rutin pada anak.
Berikut Popmama.com rangkum informasi selengkapnya, khusus untuk Mama.
1. Tunda pemberian imunisasi selama PPKM darurat
Anjuran untuk menunda pemberian vaksinasi rutin pada anak ini disampaikan oleh Prof. dr. Aman Bhakti Pulungan, SpA (K), Ketua Umum IDAI dalam unggahannya di twitter.
"Rekomendasi @idai_tweets tunda sementara imunisasi di kota-kota yang sedang berlaku PPKM darurat untuk lindungi anak-anak Indonesia dari Covid-19 yang sedang memuncak di semua layanan kesehatan. Jika sakit dan sangat perlu untuk penyakit kronis dan obat habis boleh telemedicine ke @PrimakuApp," demikian isi twit Prof. Aman, pada Minggu (4/7/2021).
Editors' Pick
2. Pemberian vaksin yang boleh diberikan pada anak
Meski ada rekomendasi untuk menunda pemberian vaksinasi pada anak, ada beberapa vaksin yang tetap harus diberikan sesuai jadwal yaitu vaksin polio oral dan hepatitis B pertama pada bayi baru lahir.
Selain menunda sementara pemberian imunisasi, Prof. Aman juga menganjurkan orangtua untuk menghentikan sementara kunjungan ke dokter. Namun ada sejumlah kondisi yang membolehkan anak untuk dibawa ke fasilitas layanan kesehatan
Mama dipersilakan membawa anak ke dokter, jika anak memang sedang dalam keadaan darurat seperti anak diare, muntah-muntah, demam tinggi, hilang kesadaran, tidak mau makan sama sekali, dan saat orangtua merasa khawatir akan kondisi anak dan tidak bisa mengatasinya sendiri di rumah.