Berat badan bayi merupakan salah satu parameter untuk mengetahui kondisi kesehatan serta kecukupan gizi bayi, terutama bayi usia 0-6 bulan yang hanya mendapat asupan ASI atau susu formula. Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui berat badan ideal bayi mama.
Perkembangan berat badan bayi akan terus meningkat seiring dengan bertambahnya usia bayi. Meskipun setiap bayi dilahirkan dengan berat badan yang berbeda, namun berat badan ideal bayi baru lahir biasanya berkisar antara 2,5 kg hingga 4 kg. Kemudian berat badan tersebut diharapkan meningkat dua kali lipat dari berat lahir saat bayi berusia lima bulan.
Untuk mengetahui berat badan bayi sehat, mama perlu menimbang si Kecil secara rutin setiap bulannya. Lalu hasil tersebut dicocokkan dengan grafik perkembangan berat badan dan panjang bayi (growth chart) yang telah ditetapkan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO), yang juga digunakan sebagai acuan atau standar dokter di Indonesia.
Tabel Perkembangan Berat Badan Bayi Laki-Laki
who.int
Tabel Perkembangan Berat Badan Bayi Perempuan
who.int
Berdasarkan hasil grafik tersebut, Mama dapat mengetahui apakah perkembangan berat badan dan panjang badan si Kecil masih dalam tergolong normal atau tidak. Jika berat badan bayi berada jauh di bawah standar atau justru jauh di atas normal, maka sebaiknya konsultasikan dengan dokter.
Mama tidak perlu khawatir jika berat badan bayi berada pada ambang batas normal. Sebab, ada beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan berat badan bayi.
Editors' Pick
1. Jenis kelamin bayi
freepik.com
Bayi laki-laki dan bayi perempuan memiliki berat badan yang berbeda. Bayi laki-laki umumnya memiliki berat badan yang lebih berat dari bayi perempuan.
Grafik perkembangannya pun biasanya lebih cepat dibandingkan bayi perempuan. Itulah sebabnya WHO menetapkan dua grafik pertumbuhan bayi yang berbeda untuk bayi laki-laki dan bayi perempuan. Seperti grafil di atas ya, Ma.
2. Waktu kelahiran, cukup atau prematur
Pixabay/Engin_Akyurt
Bayi yang dilahirkan belum cukup umur atau prematur cenderung memiliki berat badan yang lebih rendah dibandingkan bayi lainnya.
Umumnya, bayi prematur memiliki berat badan dibawah 3 kg dan membutuhkan asupan gizi yang lebih banyak guna meningkatkan berat badannya.
3. Kondisi kesehatan bayi
Freepik/freepik.diller
Perlu diketahui apakah bayi memiliki riwayat penyakit bawaan atau kongenital saat baru dilahirkan, karena akan berpengaruh pada kenaikan berat badan bayi dikemudian hari.
4. Asupan gizi bayi
unsplash.com/life is fantastic
Memulai MPASI bayi
Bayi berusia 0-6 bulan hanya minum ASI atau susu formula untuk memenuhi gizinya. Untuk mengetahui kecukupan gizinya, Mama perlu memastikan bayi minum ASI atau susu formula secara rutin. Lalu pastikan perlekatan yang benar bagi bayi yang menyusu langsung untuk memastikan kuantitas ASI yang masuk tubuh bayi.
Sementara bagi bayi berusia 6-12 bulan, Mama dapat memantau asupan gizi bayi dari makanan yang dimakannya. Pastikan bayi menerima gizi seimbang dari karbohidrat, protein, sayur, dan buah yang dikonsumsinya. Hal itu sangat mempengaruhi kenaikan berat badannya.
5. Asupan gizi mama
Freepik/freepic.diller
Tidak hanya bayi, Mama pun perlu memperhatikan makanan yang dikonsumsi sehari-hari, terutama jika Mama memberikan ASI kepada bayi. Pastikan Mama mengkonsumsi makanan bergizi guna menghasilkan ASI yang berkualitas.