Jenis-Jenis Penyakit Kuning Pada Bayi yang Perlu Mama Pahami
Penyakit kuning pada bayi atau jaundice ternyata macam-macam penyebabnya
22 September 2018
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tahukah Mama bahwa sekitar 60% bayi baru lahir mengalami jaundice atau sakit kuning? Ya, penyakit ini memang umum dialami oleh bayi baru lahir. Pada kebanyakan bayi, kondisi ini bahkan tidak terlalu terlihat, bersifat sementara dan dapat hilang dengan sendirinya. Namun, pada kasus yang jarang terjadi, penyakit ini justru sangat berbahaya dan perlu segera ditangani.
Jaundice biasanya mulai tampak pada hari kedua atau ketiga pasca kelahiran bayi dan biasanya akan berlangsung selama 1-2 minggu.
Sakit kuning pada bayi, bukan hanya terjadi karena bayi kekurangan asupan cairan tetapi ada beberapa penyebab lainnya. Berikut ini adalah jenis-jenis penyakit kuning yang perlu Mama pahami.
1. Physiologic jaundice
Penyakit kuning ini normal dialami oleh setiap bayi baru lahir mengingat fungsi hati atau lever bayi yang belum sempurna. Umumnya kondisi ini akan berlangsung selama 1-2 minggu dengan tanda kulit kekuningan di sekitar wajah, leher, dada dan tangan bayi.
Apa penyebabnya?
Kondisi ini disebabkan terjadinya penumpukkan bilirubin (fat soluble), yang merupakan salah satu komponen pecahan dari hemoglobin, akibat hati atau lever yang bertugas melarutkan bilirubin menjadi air belum berfungsi dengan sempurna. Sehingga menyebabkan kulit bayi terlihat kuning.
Kondisi ini tergolong normal pada bayi baru lahir. Dengan asupan cairan ASI yang cukup, penyakit ini dapat hilang dengan sendirinya seiring dengan membaiknya fungsi hati atau lever pada bayi.
Meski demikian, Mama tetap perlu memantau dan mewaspadai kondisi ini. Sebab, jika dibiarkan tanpa upaya tertentu, penyakit ini bisa membahayakan kesehatan bayi dan bahkan menimbulkan kematian.
Editors' Pick
2. Pathologic jaundice
Penyakit kuning ini disebabkan adanya ketidakcocokkan golongan darah (Rhesus) antara Mama dan bayi. Dalam kondisi ini, jumlah sel darah merah yang mati melebihi rata-rata, sehingga menyebabkan terbentuknya bilirubin lebih banyak lagi.
Kadangkala, golongan darah Mama yang berbeda dapat membentuk antibodi yang justru menghancurkan sel-sel darah merah bayi baru lahir, sehingga jumlah bilirubin pun semakin banyak. Kasus ini bisa jadi membahayakan bayi, namun kondisi ini dapat dicegah dengan melakukan injeksi immunoglobulin Rh pada ibu.