Kenali! Wonder Week, Ketika Bayi Lebih Sering Menangis dan Rewel
Gejalanya mirip growth spurt, namun wonder weeks lebih mengarah pada perkembangan mental anak
31 Maret 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bayi menangis itu biasa. Namun ada kalanya bayi tampak lebih rewel dari biasanya dan menangis tanpa henti. Kondisi ini seringkali membuat orangtua panik dan bingung bagaimana cara mengatasinya. Jika dibiarkan, hal ini berpotensi membuat bayi stress sekaligus membuat Mama kelelahan yang mungkin berujung pada baby blues.
Tenang dulu, Ma. Jika kondisi ini terjadi pada bayi mama, kemungkinan si Kecil sedang mengalami wonder week.
Editors' Pick
1. Apa itu wonder week
Istilah wonder week pertama kali diperkenalkan oleh dua orang dokter peditari asal Belanda, Frans X. Plooj dan istrinya Hetti Van de Rijt yang menggambarkan lompatan perkembangan mental bayi selama 20 bulan pertama usianya.
Pada saat fase ini berlangsung, akan ada perubahan sistem pada fungsi otak dan syaraf bayi yang ditunjukkan melalui kemampuan bayi dalam melakukan atau mempelajari sesuatu yang baru. Berdasarkan penelitian yang dilakuan oleh Frans dan Hetti, lompatan perkembangan mental ini membuat bayi lebih banyak menangis, lebih rewel dari biasanya, sangat lengket dengan mamanya serta terganggunya pola tidur bayi.
Kondisi tersebut disebabkan tingginya kecemasan yang dialami oleh bayi. Keterampilan atau pengalaman baru yang dialaminya membuat bayi sangat cemas dan frustasi akibat tidak mengerti bagaimana cara mengontrol kemampuan tersebut. Periode wonder week diperkirakan berlangsung sekitar 7-14 hari.
2. Wonder week dan 3C pada bayi
Fase wonder week biasanya disertai dengan pola 3C (clinginess, crankiness dan crying) pada bayi.
- Clinginess. Pada fase ini bayi memerlukan sentuhan Mama, yang dianggapnya sebagai bagian dari dirinya, untuk menenangkan kecemasannya. Ia akan menangis saat tidak bersentuhan dengan Mama dan sebaliknya merasa tenang saat Mama menggendongnya. Selain menggendong, Mama juga bisa membedong bayi mama agar ia merasa lebih hangat dan nyaman.
- Crankiness. Selain lebih rewel, fase ini ditandai dengan terganggunya pola tidur bayi. Ia akan mudah sekali terbangun, terutama jika diletakkan di atas kasur. Nah sayangnya, kebanyakan para Mama menganggap fase ini sebagai tanda ASI yang tidak mencukupi sehingga dengan mudah memutuskan untuk memberikan susu formula atau bahkan mempercepat waktu MPASI.
- Crying. Tangisan merupakan bentuk komunikasi yang dilakukan oleh bayi. Tangisan bayi memiliki banyak arti, bisa jadi bayi mama menangis karena haus, merasa tidak nyaman, bosan atau hanya sekedar ingin dipeluk oleh Mama. Segera hentikan tangisan bayi dengan memeluk atau menggendongnya.