Waspadai Lip Tie dan Tounge Tie, Penghambat Proses Menyusui Bayi
Lip tie dan tounge tie yang tidak terdeteksi dapat menghambat proses menyusui bayi
20 April 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Menjadi seorang Mama adalah hal yang sangat membahagiakan. Meski demikian, banyak hal yang terjadi setelah proses kelahiran yang bisa membuat Mama stres. Salah satunya adalah saat bayi sulit menyusu dari payudara mama.
Banyak penyebab yang melatarbelakangi mengapa bayi kesulitan menyusu. Salah satu hal yang bisa terjadi adalah karena lip tie dan tounge tie.
Apa itu lip tie dan tounge tie? Berikut Popmama.com berikan penjelasan mengenai lip tie dan tounge tie yang harus Mama ketahui.
1. Apa itu lip tie dan tounge tie?
Menurut publmed.gov, lip tie adalah selaput jaringan otot yang menghubungkan bibir atas ke gusi bagian atas sehingga membatasi mobilitas mulut, karena terlalu tebal, terlalu ketat, atau keduanya.
Kondisi ini lebih banyak ditemukan pada bayi laki-laki dibanding bayi perempuan dan ditemukan pada 4-11% bayi yang baru lahir.
Sementara tounge tie adalah kesulitan bayi dalam menggerakkan lidahnya ke samping maupun ke atas dinding mulut karena frenulum lidah yang terlalu pendek. Ciri bayi yang mengalami tounge tie yaitu memiliki ujung lidah yang berbentuk seperti hati.
Kedua kondisi ini menyebabkan bayi yang baru lahir mengalami kesulitan dalam hal pelekatan ke payudara sehingga proses menyusui menjadi terhambat.
Editors' Pick
2. Penyebab lip tie dan tounge tie
Publmed.gov menyebutkan penyebab lip tie dan tounge tie hingga saat ini belum diketahui dengan pasti. Akan tetapi beberapa penelitian mengemukakan bahwa bayi dengan mutasi gen MTHFR (yang berperan dalam pembentukan mulut, termasuk bibir) memiliki risiko tujuh kali lipat lebih besar untuk mengalami lip tie. Para peneliti juga yakin bahwa mutasi genetik ini biasanya terjadi pada populasi Kaukasia dan Asia.
Sementara penyebab tounge tie pun belum diketahui secara pasti. Namun bayi laki-laki memiliki risiko tiga kali lipat lebih besar untuk mengalami tounge tie dibandingkan bayi perempuan.
3. Tanda-tanda bayi memiliki lip tie dan tounge tie
Tanda bayi memiliki lip tie dan tounge tie yang paling terlihat adalah kesulitan dalam pelekatan saat proses menyusui.
Bayi menjadi sering menangis histeris saat sedang menyusu, karena tidak dapat melekat dengan baik dan mengisap ASI dengan maksimal.
Selain itu bayi juga bisa sering tersedak dan Mama akan merasa kesakitan setiap kali menyusui. Karena ASI yang memenuhi payudara tidak bisa diterima dengan baik oleh bayi, maka Mama berisiko untuk mengalami mastitis dan bayi akan kekurangan ASI. Mama tentu tidak ingin hal ini terjadi bukan?
4. Klasifikasi lip tie dan tounge tie
Terdapat 4 klasifikasi lip tie berdasarkan tingkat keparahannya, yaitu sebagai berikut:
- Kelas 1: jaringan tipis dan tidak begitu terlihat sehingga tidak mengganggu proses menyusui.
- Kelas 2: jaringan melekat pada sebagian besar area gusi.
- Kelas 3: jaringan terdapat di area gusi di mana gigi depan atas akan terbentuk.
- Kelas 4: jaringan meluas hingga langit-langit mulut.
Sementara 4 klasifikasi tounge tie adalah sebagai berikut:
- Kelas 1: frenulum menempel di ujung lidah.
- Kelas 2: frenulum berada 2-4 mm di belakang ujung lidah.
- Kelas 3: frenulum menempel di tengah lidah dan di tengah dasar mulut. Biasanya ketat dan kurang elastis.
- Kelas 4: frenulum menempel di dasar lidah, tebal, mengkilap, dan sangat tidak elastis (keras dan kaku).
5. Apa yang harus dilakukan jika bayi menderita lip tie dan tounge tie?
Dokter akan memeriksa apakah bayi bisa melakukan pelekatan yang baik dengan payudara atau tidak. Jika bayi tidak bisa melekat dengan baik akibat lip tie atau tounge tie maka dokter akan melakukan tindakan bedah seperti frenotomy atau frenuloplasty.
Prosedur bedah frenotomy dapat berlangsung dengan bius maupun tanpa bius. Bayi dapat langsung disusui setelah pembedahan selesai. Jika frenulum lidah terlalu tebal maka perlu dilakukan frenuloplasty dengan bius. Pada tindakan ini dokter akan menutup luka dengan jahitan yang akan hilang apabila luka telah sembuh.
Proses pembedahan ini sangat efektif dan efisien dalam memperbaiki proses menyusui si Kecil. Dengan begitu Mama dapat memberikan ASI eksklusif pada bayi tanpa mengalami hambatan.
Itulah masalah lip tie dan tounge tie pada bayi yang harus Mama waspadai. Segera konsultasikan ke dokter bila Mama mencurigai si Kecil mengalami gangguan tersebut agar proses menyusui berjalan lancar.
Baca juga:
- Puasa Saat Menyusui, Apakah Berdampak pada ASI dan Bayinya?
- Benarkah ASI Mengandung Antibodi Penangkal Virus Corona?
- Mama Perlu Tahu, Ini 6 Tanda Bayi ASI Eksklusif Kekurangan Asupan Gizi