Mengenal Lebih Jauh Anensefali pada Bayi Baru Lahir
Perbanyaklah mengonsumsi asupan asam folat selama kehamilan untuk mencegah kelainan ini ya!
26 September 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pastinya setiap orangtua menginginkan anaknya terlahir ke dunia dengan fisik yang sempurna.
Sayangnya tidak semua apa yang diharapkan sesuai. Banyak kasus bayi yang lahir tidak sempurna dan bukan perkara mudah bagi orangtua untuk menghadapi kenyataan bahwa bayinya terlahir cacat.
Salah satunya adalah anensefali, yaitu jenis cacat lahir tanpa bagian otak yang lengkap dan terjadi ketika mama mengalami komplikasi kehamilan. Berikut ulasan lengkap seputar anensefali yang perlu orangtua ketahui. Langsung cek rangkumannya dari Popmama.com, yuk!
1. Apa itu anensefali?
Yang harus para orangtua ketahui mengenai anensefali adalah kondisi bayi lahir cacat secara serius yang tanpa sebagian otak dan tengkoraknya.
Anensefali juga dapat dikatakan sebuah jenis cacat tabung saraf yang gagal menutup secara sempurna. Sementara tabung saraf itu struktur embrio yang berkembang menjadi otak, tengkorak bayi, sumsum tulang belakang dan jaringan lain yang menyertainya.
Nah, tabung saraf biasanya terbentuk pada awal kehamilan dan menutup pada hari ke-28 setelah pembuahan.
Editors' Pick
2. Apa penyebabnya?
Sebenarnya tidak semua kasus anensefali diketahui pasti apa penyebabnya. Ada sebagian bayi terlahir dengan anensefali karena perubahan pada gen atau kromosom.
Tapi sebagian penyebabnya terjadi di mana sang Janin kekurangan asam folat hingga terjadi cacat tabung saraf.
Faktor risiko dari anensefali berikutnya meliputi cairan ketuban yang rusak, diabetes, obesitas, paparan panas tinggi di awal kehamilan.
3. Bagaimana diagnosis anensefali?
Anensefali dapat didiagnosis selama kehamilan atau setelah bayi lahir.
Selama kehamilan, anensefali akan mengakibatkan hasil abnormal pada tes skrining darah atau pada terlihat saat ibu hamil melakukan USG.
Tapi sayangnya dalam beberapa kasus, anensefali hanya terlihat saat bayi lahir. Nah, bayi yang lahir dengan kelainan ini bisa mengalami tuli dan buta.
4. Seberapa besar kemungkinan bayi anensefali bertahan hidup?
Anensefali termasuk cacat sistem saraf yang sangat parah.
Pada kasus ini hampir semua bayi yang didiagnosis anensefali sekitar 75 persen akhirnya meninggal dunia saat masih dalam kandungan.
Kalau pun sang Janin berhasil bertahan dalam kandungan, hanya 40 persen dari bayi dengan anensefali lahir secara prematur dengan berisiko tinggi setelah ia lahir.
Tapi ada juga sebagian anak dengan anensefali bisa hidup berminggu-minggu hingga berbulan-bulan.
5. Bagaimana pencegahan dan pengobatannya?
Apabila saat di kandungan sudah terdeteksi sejak dini, dokter dapat melakukan tindakan penanganan dengan menghentikan kehamilan demi kebaikan ibu dan bayi.
Namun janin yang sudah besar di dalam kandungan dan waktunya untuk lahir, kemungkinan akan menyebabkan robekan pada jalan lahir. Hal itu disebabkan karena tulang rahang bayi yang tajam dikarenakan tidak adanya tempurung kepala yang menutupinya.
Lalu bayi yang selamat akan diberikan perawatan ekstra. Di mana bayi akan dimasukkan ke dalam inkubator.
Sementara untuk pencegahannya ibu hamil harus mendapatkan cukup asam folat sebelum dan selama awal kehamilan sebanyak 0,4 mg/harinya.
Akan tetapi sampai saat ini belum ada obat untuk pengobatan pada bayi anensefali. Hampir semua bayi yang lahir dengan anensefali tak bertahan lama setelah kelahirannya.
Baca juga:
- Ini Dia! Daftar Makanan dengan Asam Folat Tinggi
- Cari Tahu Seberapa Penting Peran Asam Folat pada Kehamilan