Agar Perawatan Maksimal, Kenali 5 Screening Khusus untuk Bayi Prematur
Bayi prematur membutuhkan perawatan khusus karena kondisi mereka yang belum sepenuhnya sempurna
18 Februari 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pilihan yang terbaik bagi bayi prematur adalah dilahirkan di rumah sakit yang memiliki fasilitas NICU (Neonatal Intensive Care Unit). NICU bisa membantu si Bayi prematur mendapat penanganan medis yang lebih baik dan tepat. Pasalnya, kelahiran yang belum cukup umur ini sering menyebabkan bayi prematur lebih sering mengalami masalah kesehatan.
Menurut Tommys.org, bayi prematur harus tinggal di unit NICU untuk dipantau perkembangannya. Bahkan beberapa tes screening guna memeriksa kondisi tertentu di awal kehidupannya.
Berikut Popmama.com berikan informasi mengenai 5 macam screening untuk bayi prematur, yaitu:
1. Screening paru-paru untuk memperkuat pernapasannya
Penyakit paru-paru kronis adalah yang paling sering terjadi pada bayi prematur. Umumnya, ia diberikan cairan penguat paru-paru untuk memastikan sistem pernapasannya sudah dapat berjalan.
Tujuan dari tes screening paru-paru untuk mengetahui seberapa baik paru-paru bayi berkembang serta memeriksa berapa banyak oksigen dan karbondioksida dalam aliran darahnya.
Dikutip dari Better Safer Care, bayi prematur dengan paru-paru kronis biasanya dipindahkan ke kamar khusus untuk perawatan berkelanjutan.
Dengan dilakukannya screening rutin, hal ini agar mencegah terjadinya masalah kesehatan yang fatal. Namun setelah memasuki usia 2 bulan, paru-paru bayi prematur pun akan berkembang.
Editors' Pick
2. USG di bagian kepala guna untuk memeriksa otak anak
Otak bayi prematur biasanya mengalami perbedaan dalam konektivitas yang mungkin memainkan peran dalam gangguan perkembangannya.
Agar tidak berisiko mengalami gangguan dan perdarahan di otak, maka sangat penting melakukan USG di kepala bayi untuk memeriksa bagian otaknya.
The Guardian.com mengatakan, bahwa anak yang dilahirkan prematur lebih berisiko autisme dan kondisi perilaku lainnya seperti ADHD. Di sinilah dokter perlu mencari tahu obat atau gaya perawatan guna membantu anak mencapai potensi yang penuh.
Selain itu, USG di bagian kepala ini juga berfungsi memeriksa kelainan di struktur kepala si Kecil. Pasalnya, efek prematuritas bisa berlanjut hingga ia dewasa.