8 Penyebab Mata Bayi Kuning yang Harus Diwaspadai
Semakin cepat mencari penyebabnya, semakin cepat si Kecil mendapatkan penanganan yang tepat
22 November 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ma, coba perhatikan sklera atau bagian putih di bola mata bayi mama. Apakah warnanya putih jernih atau agak kekuningan? Bila si Kecil mengalami kondisi seperti mata kuning, Mama harus segera mewaspadainya sedini mungkin.
Sklera yang kuning atau sclera icterus pertanda bahwa adanya penyakit-penyakit tertentu. Oleh karenanya jangan menganggap remeh gejalanya.
Untuk mewaspadai keadaan tersebut, kali ini Popmama.com akan membagikan lima penyebab mata bayi kuning. Berikut penjelasannya.
1. Kadar bilirubin tinggi
Penyebab mata bayi kuning yang pertama adalah kadar bilirubin yang tinggi. Bayi baru lahir, hingga berusia 12 hari, biasa mengalami kuning atau jaudince karena kadar bilirubin di dalam darah yang tinggi. Kuning bisa tampak di seluruh tubuhnya namun bagian sklera mata akan terlihat jelas karena warna dasarnya yang putih.
Bilirubin merupakan senyawa berwarna kuning hasil dari proses pemecahan hemoglobin di dalam darah. Penumpukan bilirubin inilah yang menyebabkan kerusakan hati atau gagal hati.
Menurut Medical News Today, jika bilirubin dalam aliran darah terlalu tinggi, maka bilirubin bisa bocor ke jaringan di sekitarnya seperti kulit dan mata. Hal ini menyebabkan mata jadi menguning.
Jaudince bisa disembuhkan dengan cara fototerapi atau terapi sinar ultraviolet (sinar matahari) dan memberikan bayi cukup ASI.
2. Pankreatitis
Salah satu penyebab mata bayi kuning adalah penyakit pankreatitis atau radang pankreas. Very Well Health mengatakan bahwa pankreatitis adalah infeksi pada pankreas yang menyebabkan pankreas membengkak, nyeri perut, dan penyakit kuning yang memengaruhi warna mata serta kulit.
Untuk mencegah komplikasi, pasien yang terkena pankreatitis harus rawat inap di rumah sakit dengan perawatan khusus.
3. Ikterus obstruksi
Ikterus obstruksi adalah sumbatan di saluran empedu yang menuju usus halus. Masalah ini bisa menyebabkan pembengkakan organ hati, radang, dan kuning pada kulit.
Dikutip dari WebMD, bahwa potongan-potongan material yang keras seperti kerikil bisa terbentuk di kantong empedu. Jika saluran empedu tersumbat oleh batu empedu, bilirubin menumpuk di darah dan hal tersebut yang menyebabkan mata menguning.
Sementara batu empedu bisa disebabkan oleh beberapa hal seperti gen, berat badan, penurunan gerakan kantong empedu, kadar bilirubin yang tinggi, hingga ketidakmampuan kantung empedu untuk mengosongkan diri dengan baik.
Editors' Pick
4. Kelainan darah
Bisa jadi penyebab sklera mata bayi berwarna kuning adalah kelainan darah yang menyebabkan sel darah merah mudah pecah.
Pecahnya sel darah merah akan memicu pemecahan hemoglobin hingga menjadi heme dan globin. Di mana heme akan berubah menjadi bilirubin. Pembentukan bilirubin tersebutlah yang akan menyebabkan terjadinya mata kuning.
Namun selain kelainan pada sel darah merah, permasalahan lain pada darah yang memicu mata kuning yaitu anemia hemolitik dan kondisi anemia sel sabit.
Dilansir dari All About Vision bahwa kondisi lain yang kadang-kadang dikaitkan dengan mata kuning adalah gangguan darah tertentu yang memengaruhi produksi dan masa hidup sel darah merah, termasuk anemia sel sabit.
5. Sirosis hati
Hati adalah organ yang sangat kuat dan mampu meregenerasi sel yang rusak.
Sementara sirosis berkembang ketika beberapa faktor yang merusak hati seperti infeksi virus kronis. Ketika hal ini terjadi, hati menjadi terluka.
Saat hati terluka dan tidak dapat berfungsi dengan baik, pada akhirnya dapat menyebabkan sirosis. Kondisi inilah yang membuat mata bayi berubah menjadi kuning.
Healthline mengungkapkan bahwa sirosis menyebabkan hati menyusut dan mengeras. Hal tersebut membuat darah yang kaya nutrisi sulit mengalir ke hati dari vena portal.
Di mana vena portal membawa darah dari organ pencernaan ke hati. Saat tekanan di vena portal meningkat, maka darah tidak bisa masuk ke hati. Hasil akhirnya adalah kondisi serius yang disebut hipertensi portal.
6. Golongan darah bayi dan mama tidak cocok
Jika golongan darah janin dan mama tidak cocok, maka sel darah merah si Kecil akan dihancurkan oleh sel darah sang mama. Pertarungan sel darah bisa terjadi sejak dalam kandungan.
Oleh karena itu, penyakit kuning jenis ini bisa dideteksi sejak hari pertama kelahiran, Ma. Jika hal ini terjadi pada si Kecil, umumnya kondisi ini akan normal dengan sendirinya, hanya saja butuh waktu beberapa bulan agar mata bayi tidak kuning lagi.
7. Infeksi bakteri
Penyakit kuning pada bayi baru lahir yang juga menyebabkan mata bayi kuning bisa saja diakibatkan oleh infeksi bakteri tertentu, salah satunya adalah sepsis.
8. Kurangnya ASI
Minimnya ASI membuat bilirubin dalam tubuh si Kecil susah dikeluarkan, Ma. Kondisi ini umumnya tidak memerlukan pengobatan dan akan sembuh saat Mama berhasil memberikan ASI yang cukup pada si Kecil.
Pada laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dijelaskan bahwa untuk mengurangi risiko bayi kuning karena kurangnya asupan ASI, beberapa tindakan di bawah ini perlu dilakukan:
- Melakukan skin to skin selama 30-60 menit
- Saat menyusui, perlekatan bayi pada payudara harus benar
- Berikan kolostrum karena dapat membantu membersihkan mekonium dengan segera. Karena mekonium dengan bilirubin tinggi jika tidak segera dikeluarkan akan meningkatkan bilirubin dalam darah
- Bayi disusui sesuai kemauan namun paling sedikit 8 kali sehari
- Monitor kecukupan produksi ASI dengan melihat periode buang air kecil bayi paling kurang 6-7 kali sehari dan buang air besar paling sedikit 3-4 kali sehari
- Hindari memberikan air putih maupun air gula atau lainnya sebelum ASI keluar karena akan mengurangi asupan susu.
Itulah penyebab mata bayi kuning. Jika mata bayi kuning sebaiknya segera dibawa ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan tindakan medis yang tepat sebelum terlambat.
Baca juga:
- Benarkah Memotong Bulu Mata Bayi Dapat Membuatnya Lebih Lentik?
- Waspadai Mata Juling Pada Bayi, Kenali Penyebab dan Gejalanya
- 5 Jenis Kelainan Mata, Bayi pun Bisa Mengalaminya