Kisah Bayi di Gaza yang Dilahirkan Paksa dari Ibu Korban Bom Israel
Sebelum dinyatakan tewas, sang ibu sempat berpesan kepada suaminya untuk menyelamatkan bayi mereka
26 Oktober 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Keajaiban datang pada bayi yang berhasil lahir dari rahim ibunya usai terkena serangan bom Israel. Saat terjadi pertumpahan darah di Gaza, ibu bernama Dareen Abu Shamalah tengah mengandung anak ketiganya yang akhirnya diberi nama Mecca atau Makkah.
Pada hari itu, Sabtu (21/10/2023), seharusnya menjadi hari istimewa bagi seorang ayah bernama Ayman Abu Shamalah lantaran kedua anaknya yang bernama Adam dan Syam sedang berulang tahun.
Sayangnya, di hari istimewa tersebut justru berakhir tragis setelah kedua anaknya tewas dibom Israel bersama ibu mereka yang sedang hamil. Sebelum dinyatakan meninggal dunia, Dareen sempat memohon kepada sang suami untuk mengeluarkan Mecca dari rahimnya.
Lantas, bagaimana kisah bayi tersebut diselamatkan? Berikut Popmama.com telah merangkum kisah bayi di Gaza yang dilahirkan paksa dari ibu korban bom Israel.
1. Ketika terjadi serangan, Dareen sedang mencuci pakaian di balkon
Ketika perang terjadi di Kota Gaza, Dareen dan keluarganya telah berusaha melarikan diri dari pengeboman. Ia berlindung bersama kerabatnya di sebuah rumah yang terletak di daerah Rafah, jalur Gaza Selatan.
Di hari Sabtu tersebut, perempuan berusia 28 tahun yang tengah mengandung anak ketiganya itu sedang mencuci pakaian di balkon lantai tiga. Tiba-tiba, datanglah serangan udara dari Israel serta bom yang membuat bangunan tempat tinggalnya hancur.
Dareen yang saat itu hampir cukup bulan untuk melahirkan anak ketiganya jatuh terhempas dari lantai tiga ke rumah tetangga di bawahnya.
Editors' Pick
2. Ayman bergegas turun dan menemukan istrinya tergeletak di lantai
Suami Dareen yang bernama Ayman beruntungnya berhasil lolos dari kematian dalam hitungan detik saat serangan menghantam bangunan tempat tinggalnya. Setelah terjadi ledakan, Ayman yang sama-sama tengah berada di lantai atas bergegas turun ke bawah.
“Saya sedang menuruni tangga ketika serangan terjadi. Jika saya turun 30 detik lebih awal, saya akan terbunuh bersama mereka,” ujar Ayman.
Ia menemukan istrinya telah tergeletak di lantai dengan tubuh begitu rusak akibat ledakan hingga Ayman hanya mengenali sang istri dari celana yang dikenakannya.
3. Dareen sempat menitipkan pesan terakhir kepada suami
Setelah terkena serangan bom, Ayman sempat berpikir bahwa istri dan bayinya akan mati setelah terjatuh. Namun, ternyata sang istri sempat sadar dan menitipkan pesan terakhir kepada suaminya.
“Saya pikir dia dan bayinya akan meninggal setelah terjatuh. Saya menemukannya tergeletak di lantai, tetapi dia masih hidup,” ujar Ayman.
“Kata-kata terakhirnya kepada saya adalah, ‘Ayman, keluarkan Mecca dari perut saya dan jagalah dia,’” jelas Ayman seraya menirukan pesan istri tercinta sebelum menghembuskan napas terakhir.
Kemudian, Ayman segera membawa jenazah Dareen ke Rumah Sakit Abu Yousef Al Najjar dan memohon kepada dokter untuk menyelamatkan bayinya.
“Saya bilang kepada dokter itu permintaan terakhirnya,” kata Ayman.
4. Beruntung, dokter berhasil menyelamatkan Mecca
Para dokter di rumah sakit berhasil mengeluarkan anak ketiga Dareen dan Ayman melalui operasi caesar. Bayi tersebut lantas dilarikan ke unit anak di Rumah Sakit Bulan Sabit Merah Emirat di Rafah, Palestina.
“Bayi itu dalam kondisi sangat serius ketika dia dibawa ke sini, makanya segera dipasang ventilator,” terang Mohammad Salameh, kepala darurat rumah sakit.
Dokter sempat mengatakan bahwa Mecca mengalami kekurangan oksigen antara saat ibunya tewas atau saat ia dilahirkan. Kondisi ini diketahui bisa menimbulkan dampak atau suatu gejala ke depannya.
“Prognosis awalnya tidak bagus karena otaknya kekurangan oksigen antara saat kematian ibunya dan saat dia dilahirkan. Kemungkinan besar dia akan menderita dampak permanen,” kata Salameh.
5. 21 Oktober akan menjadi hari yang sangat sulit bagi Ayman
Ayman Abu Shamalah tampak menyaksikan perjuangan sang buah hati yang baru berusia dua hari di dalam inkubator. Ia sempat meneteskan air mata setelah melihat label nama di inkubator berbunyi: “Bayi syahid Dareen Abu Shamalah” dengan tanggal lahir 21 Oktober.
Tanggal tersebut sama dengan tanggal kelahiran kedua anaknya yang lain. Selain itu, momen pilu tersebut juga bersamaan dengan tanggal kedua anaknya meninggal bersama sang ibu.
“Tanggal 21 Oktober adalah hari ulang tahun Syam dan Adam, dan itu menjadi hari kematian mereka. Ini akan menjadi hari yang sangat sulit bagi saya setiap tahunnya,” kata Ayman sambil terisak.
“Mereka memasukkan jenazah anak saya yang hancur ke dalam tas biru. Jenazah Syam terbakar total,” lanjutnya.
Demikianlah kisah bayi di Gaza yang dilahirkan paksa dari ibu korban bom Israel. Mari kita doakan, semoga kondisi di Gaza segera kondusif dan tidak ada lagi korban jiwa, ya, Ma!
Baca juga:
- 10 Anak Menjadi Korban Jiwa Ketegangan Israel dan Palestina
- 8 Seleb Dunia yang Suarakan Dukungan untuk Palestina
- Tata Cara Salat Gaib untuk Korban Mati Syahid di Palestina