Mengenal Tahnik seperti yang Dilakukan Ayah Atta Halilintar pada Azura
Tahnik termasuk sunah Rasulullah SAW saat menyambut bayi baru lahir, Ma
24 November 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah telah menyambut anak keduanya, Azura Humaira Nur Atta, pada Sabtu (11/11/2023) lalu. Beberapa hari setelahnya, pasangan selebriti ini pun menggelar acara akikah sekaligus mengungkap nama dan wajah putrinya.
Melihat dari unggahan Aurel Hermansyah di akun TikTok miliknya, rupanya ayah dari Atta, Halilintar Anofial Asmid, melakukan tahnik kepada Baby Azura saat momen perayaan akikahnya.
Dalam unggahan tersebut, terlihat tangan ayah Atta Halilintar yang menempelkan jarinya ke mulut Baby Azura. Selanjutnya, Baby Azura yang digendong oleh sang Papa terlihat mengisap madu manis dari tangan kakeknya.
“Enak ya madunya manis ya dekš„° MasyaALLAH TabarakALLAH,” tulis Aurel dalam caption unggahannya.
Proses ini merupakan tahnik yang dikatakan sebagai anjuran dalam ajaran Islam. Lantas, apa itu tahnik pada bayi serta bagaimana hukumnya?
Lebih jelasnya, berikut Popmama.com rangkum informasi seputar mengenal tahnik seperti yang dilakukan Ayah Atta Halilintar pada Azura.
1. Apa itu tahnik bayi?
Mengutip dari laman NU Online, tahnik adalah metode untuk memberikan makanan yang telah dikunyah, terutama makanan manis, kepada bayi baru lahir. Dalam sumber lainnya, tahnik merupakan kegiatan menyiapkan kurma yang telah dikunyah halus kepada bayi.
Mentahnik bayi lebih dianjurkan menggunakan tamr (kurma kering). Akan tetapi, bila tidak ada bisa menggunakan ruthab (kurma basah). Jika tidak ada pula, barulah menggunakan makanan manis yang tidak dibakar, seperti anggur kering (kismis) atau madu.
Hal ini sebagaimana diterangkan oleh Ibu Hajar rahimahullah, ia berkata:
“Yang lebih utama, mentahnik dilakukan dengan kurma kering (tamr). Jika tidak mudah mendapatkan kurma kering (tamr), maka dengan kurma basah (ruthab). Kalau tidak ada kurma, bisa diganti dengan sesuatu yang manis. Tentunya madu lebih utama dari yang lainnya,” dikutip dari kitab Fathul Bari 9/588.
Editors' Pick
2. Hukum tahnik bayi dalam agama Islam
Dalam ajaran agama Islam, tahnik termasuk amalan sunah dari Nabi Muhammad SAW ketika menyambut bayi baru lahir. Berdasarkan riwayat, Rasulullah SAW dulunya turut melakukan tahnik kepada bayi dari kalangan sahabat beliau serta bayi-bayi lainnya.
Beberapa kisah ketika Rasulullah SAW mentahnik bayi diterangkan dalam kitab Al-Adzkar karya Imam Nawawi. Diriwayatkan dari Aisyah RA, ia berkata:
“Ada beberapa bayi yang dibawa ke hadapan Rasulullah SAW, maka beliau mendoakan mereka dan mengunyahkan makanan untuk mereka. Menurut riwayat yang lain, beliau mendoakan agar bayi-bayi tersebut mendapatkan keberkahan,” (HR Abu Dawud).
3. Tata cara tahnik bayi
Saat melakukan tahnik bayi, ada beberapa tata cara yang perlu diperhatikan, antara lain meliputi:
- Lembutkan satu biji kurma atau makanan manis menggunakan mulut orang yang mentahnik.
- Kemudian letakkan sedikit kurma yang telah dikunyah sebelumnya di atas jari orang yang akan melakukan tahnik.
- Masukkan jari tersebut ke dalam mulut bayi.
- Tekan ke langit-langit mulut bayi secara perlahan, lalu gerakkan ke kanan dan ke kiri secara merata.
- Jika tidak ada kurma, tahnik bisa dilakukan menggunakan makanan manis yang tidak dibakar, seperti kismis ataupun madu murni.
4. Kesunahan tahnik dilakukan untuk tujuan kesehatan
Metode tahnik bayi yang dipraktikkan oleh Rasulullah SAW kepada anak para sahabat dahulu dilakukan untuk tujuan kesehatan serta menjadikan anak tersebut mendapatkan prebiotik yang bermanfaat bagi tubuh.
Sementara itu, menurut penjelasan ulama Ibnu Hajar al-Asqalani, tahnik dilakukan supaya bayi terlatih dengan makanan serta dapat dilakukan untuk menguatkan.
Manfaat lain yang bisa diperoleh dari tahnik, yakni merangsang bayi untuk bergerak. Gerakan mulut bayi saat mengisap jari diibaratkan seperti latihan ketika menyusui langsung dengan Mamanya.
Adapun orang yang melakukan tahnik bayi boleh dari kalangan laki-laki maupun perempuan. Namun, ahli fikih menganjurkan untuk membawa bayi kepada orang saleh yang mentahniknya.
5. Tahnik dilihat dari sisi medis di zaman modern
Meski disunahkan dalam ajaran Islam, terdapat dokter anak yang berpendapat bahwa tahnik tidak dianjurkan untuk bayi yang baru lahir bila dilihat dari sisi medis. Pasalnya, bayi secara ilmiah belum bisa mengonsumsi makanan apapun selain nasi.
Salah satunya seperti diterangkan oleh dokter spesialis anak, dr. Ariani Dewi Widodo, Sp.A, bahwa tahnik dianggap kurang tepat jika dilakukan pada bayi baru lahir.
“Meskipun kurma sudah dikunyah sehalus-halusnya oleh orangtua, konsistensinya tentu tetaplah berupa makanan lunak yang baru bisa dikonsumsi dan dicerna bayi pada usia 16 minggu,” terang dr. Ariani.
Namun, penjelasan lain pun diterangkan oleh dokter spesialis penyakit dalam, dr. Doddy Rizqi Nugraha, melalui video singkat yang diunggah di akun Instagram pribadinya.
“Tahnik ini kudu dilakukan orang yang sehat, jadi kalau smoker ga boleh yaa. Dan menggunakan kurma yang hanya secuil dikunyah dulu lalu dimasukkan ke mulut bayi,” jelas dr. Doddy, dikutip dari akun Instagram @dr.doddyrizqi.
“Banyak manfaat dari ilmu medis seperti mencegah gula darah ngedrop, merangsang bayi untuk siap menyusui, dan ternyata di dalam kurma ini terdapat anti bakterial dan probiotik sehingga malah melindungi sistem pencernaan,” imbuhnya.
Nah, itulah tadi informasi seputar mengenal tahnik seperti yang dilakukan Ayah Atta Halilintar pada Azura. Semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan, ya, Ma!
Baca juga:
- 7 Foto Terbaru Azura Anak Kedua Aurel dan Atta dengan Kepala Botak
- 8 Momen Akikah Anak Kedua Aurel dan Atta, Ada Aaliyah Massaid
- 10 Tradisi Menyambut Bayi Baru Lahir di Rumah dari Berbagai Negara