Pentingnya Skrining Hipotiroid Kongenital pada Bayi Baru Lahir
Perhatikan pentingnya SHK pada bayi baru lahir agar tidak terkena gangguan pertumbuhan, Ma
15 Maret 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Melahirkan bayi dengan kondisi yang sehat tentu menjadi harapan setiap orangtua. Salah satu hal penting yang harus diperhatikan orangtua ketika bayi baru lahir untuk menjaga kesehatannya adalah dengan melakukan Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK).
Penyakit Hipotiroid Kongenital (HK) adalah kondisi ketika fungsi kelenjar tiroid pada bayi menurun atau berkurang. Kelenjar tiroid ini berfungsi untuk mengeluarkan hormon, salah satunya hormon tiroksin yang berperan penting bagi proses tumbuh kembang bayi.
Selain itu, hormon tiroid juga berperan dalam mengatur metabolisme tubuh, kerja jantung, perkembangan susunan syaraf pada otak, serta produksi panas tubuh. Apabila bayi kekurangan hormon ini, nantinya dapat mengganggu proses tumbuh kembangnya.
Lebih lanjut, berikut ini Popmama.comakan mengulas terkait pentingnya SHK pada bayi baru lahir.
1. Apa itu Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK)?
Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK) merupakan uji saring yang dilakukan pada bayi baru lahir untuk mengetahui kondisi bayi yang menderita gangguan Hipotiroid Kongenital (HK) dan bayi yang tidak menderita gangguan tersebut.
Skrining ini dilakukan untuk mengetahui gangguan HK pada bayi sehingga bisa mendapatkan penanganan yang cepat. Selain itu, bayi yang dideteksi HK sejak baru lahir dapat mencegah terjadinya gangguan lebih lanjut terhadap tumbuh kembangnya.
Editors' Pick
2. Proses SHK pada bayi baru lahir
Dalam pelaksanaannya, proses SHK dilakukan dengan mengambil sampel darah pada tumit bayi oleh tenaga kesehatan. Bayi yang melakukan SHK setidaknya telah berusia minimal 2-3 hari atau maksimal berusia 2 minggu.
Darah bayi dalam proses SHK akan diambil sebanyak 2-3 tetes dari tumitnya, lalu diperiksa di laboratorium. Jika hasilnya positif, bayi harus segera mendapatkan pengobatan sebelum usianya menginjak 1 bulan.
Pengobatan ini dilakukan supaya si Kecil terhindar dari gangguan tumbuh kembang, kecacatan, atau keterbelakangan mental dan kognitif dalam pertumbuhannya.