Memilih newborn photographer untuk bayi sangat penting dipertimbangkan dengan matang, ya, Ma. Pasalnya, belum lama ini muncul berita viral bayi prematur meninggal dunia usai dijadikan sebagai konten newborn photography di sebuah klinik.
Tak hanya itu, ada pula kasus sindrom kematian bayi mendadak (SIDS) di tahun 2010, yakni menimpa seorang ahli jantung anak, Sam Hanke, lantaran menidurkan putra kecilnya yang berusia 3 minggu di dadanya.
Hal ini turut menjadi peringatan bagi para orangtua maupun fotografer bayi saat hendak melakukan newborn photoshoot. Saat merencanakan pemotretan, Mama maupun pihak fotografer sebaiknya perlu mempertimbangkan posisi yang aman untuk bayi.
Sebagai orangtua, Mama dan Papa juga dianjurkan supaya mengetahui latar belakang fotografer untuk mengetahui pengalaman dan jenis praktik keselamatan yang mereka lakukan saat memotret.
Supaya tidak salah menentukan, berikut Popmama.com rangkum beberapa tips memilih newborn photographer. Simak sampai akhir, yuk, Ma!
1. Cari referensi newborn photographer profesional
Freepik/freepik
Sebelum melakukan pemotretan untuk si Kecil yang baru lahir, Mama perlu melakukan riset dengan mencari-cari referensi newborn photographer profesional. Kebanyakan dari Mama biasanya akan melihat siapa saja jasa pemotretan yang pernah digunakan oleh teman.
Informasi dari mulut ke mulut biasanya menjadi metode yang paling ampuh saat mencari referensi yang sang baik. Pengalaman pribadi dari teman dekat akan menunjukkan banyak hal tentang pengalaman dan kepercayaan mereka terhadap fotografer tersebut.
Selain itu, Mama juga dapat mencari ulasan atau testimoni dari pelanggan yang biasanya terpampang di sosial media milik jasa pemotretan bayi atau di bagian ulasan peta Google. Hal ini bisa menjadi pertimbangan sekaligus memberi wawasan dari pengalaman orang lain.
2. Periksa portofolio milik newborn photographer
Freepik/freepic.diller
Langkah berikutnya, Mama bisa memeriksa atau meninjau seluruh portofolio milik sang fotografer yang menawarkan jasa pemotretan bayi baru lahir. Sebagian besar fotografer profesional pasti memiliki portofolio online di media sosial atau situs resmi mereka.
“Penting untuk melihat portofolio mereka, melihat keseluruhan sesi, melihat beberapa sesi, dan Anda akan dapat melihat fotografer menciptakan pose yang sama berulang kali,” jelas Clayshulte, seorang fotografer di Bluffton, Carolina Selatan, dilansir dari Parents, Jumat (24/11/2023).
Editors' Pick
3. Pastikan soal keamanan mereka dalam memotret bayi
Freepik/v.ivash
Memastikan soal keamanan menjadi tahap paling penting saat hendak melakukan pemotretan pada bayi baru lahir. Pastikan fotografer yang Mama pilih mengetahui keselamatan serta teknik-teknik newborn photography.
Masih mengutip dari situs Parents, Clayshulte menerangkan bila sebaiknya Mama tidak perlu sekadar bertanya tentang sertifikasi. Pasalnya, sebuah sertifikasi terkadang tidak terlalu berpengaruh lantaran si fotografer bisa jadi membayar biaya untuk memperolehnya.
"Clayshulte justru mengatakan, “jangan takut untuk bertanya kepada mereka (fotografer) dengan siapa mereka berlatih dan kemudian melihat portofolio orang yang pernah melatih mereka.”
4. Sewa fotografer yang berspesialisasi memotret bayi baru lahir
Freepik/freepic.diller
Lebih baik, Mama menyewa jasa fotografer yang memang berspesialisasi memotret bayi baru lahir. Hal ini menjadi tanda bahwa ia telah berpengalaman memperlakukan dan mengatur bayi saat pemotretan.
Sebagai seorang fotografer, Clayshulte pun mengatakan bahwa fotografer yang mencoba melakukan semuanya, baik mengambil klien foto bayi maupun orang dewasa, sering kali merupakan fotografer yang baru di bidangnya serta kurang berpengalaman.
Namun sebaliknya, seorang fotografer yang berfokus pada pemotretan bayi baru lahir cenderung punya lebih banyak pengalaman sekaligus pelatihan keselamatan.
5. Perkirakan biaya yang harus dikeluarkan
Freepik/prostooleh
Selain melihat spesialisasi dan pengalaman, Mama pun perlu mempertimbangkan perkiraan biaya yang harus dikeluarkan demi keselamatan bayi saat melakukan pemotretan.
“Alasan nomor satu mengapa fotografer baru biasanya memasang harga rendah, yaitu karena mereka tidak mempelajari terkait tarif yang seharusnya dikenakan atau mereka tidak percaya diri dengan pekerjaannya. Tentu, Anda ingin mempekerjakan orang yang percaya diri dengan pekerjaannya,” tutur Clayshulte.
Wajar bila seorang fotografer bayi berpengalaman memasang harga cukup tinggi. Namun, tetap saja perlu dicermati apakah biaya tersebut sebanding dengan hasil dan pelayanan yang diberikan.
6. Waspadai posisi populer yang pernah dilakukan oleh fotografer sebelumnya
Freepik/freepik
Terakhir, Mama perlu mewaspadai posisi populer seperti yang kerap muncul di situs media sosial dengan proses pemotretan yang pernah dilakukan fotografer sebelumnya.
Newborn photography yang sering ditemukan di media sosial seperti Instagram atau Pinterest sering kali merupakan hasil pengeditan. Misalnya, ada foto bayi yang terlihat tenang dan bersantai di tempat tidur gantung atau ayunan.
Seorang newborn photographer profesional dan bertanggung jawab tidak akan menempatkan bayi di tempat tidur gantung atau ayunan yang berbahaya. Sebaliknya, mereka akan memotret si Kecil di permukaan yang aman menggunakan alat peraga terpisah.
Selanjutnya, fotografer biasanya akan mengedit gambar tersebut seolah bayi sedang tidur di atas ayunan. Dalam istilah fotografi, potret yang dihasilkan disebut sebagai gambar komposit, padahal bayi dan ayunan tersebut diambil secara terpisah lalu diedit bersama.
Nah, itu tadi beberapa tips memilih newborn photographer. Semoga catatan di atas dapat menjadi panduan untuk menemukan jasa pemotretan bayi yang tepat, ya, Ma!