Serba-serbi Gangguan Pernapasan RSV pada Bayi, Mama Wajib Tahu!

RSV merupakan virus yang dapat menyebabkan infeksi pada gangguan pernapasan

17 Januari 2023

Serba-serbi Gangguan Pernapasan RSV Bayi, Mama Wajib Tahu
Freepik/ jcomp

Sistem kekebalan  bayi belum kuat. Hal ini membuat bayi rentan terkena virus atau bakter. Salah satu virus yang bisa menyerang bayi adalah Respiratory Syncytial Virus atau RSV.

RSV merupakan masalah kesehatan yang bisa menyerang pernapasan manusia yang ditularkan melalui udara. Mulai dari bayi hingga orang dewasa bisa tertular virus yang satu.

Di bawah ini Popmama.com akan mengulas serba-serbi gangguan pernapasan RSV pada bayi yang wajib Mama ketahui. Disimak, ya, Ma!

1. Mengenal Respiratory Syncytial Virus (RSV) yang bisa terjadi pada bayi

1. Mengenal Respiratory Syncytial Virus (RSV) bisa terjadi bayi
Freepik/freepic.diller

Respiratory Syncytial Virus atau yang disingkat RSV merupakan virus yang dapat menyebabkan infeksi pada gangguan pernapasan, seperti saluran napas dan paru-paru.

Kondisi ini dapat menyerang seseorang melalui air liur (droplet) yang disebarkan melalui udara dari orang yang terinfeksi.

Editors' Pick

2. Apa penyebab RSV pada bayi?

2. Apa penyebab RSV bayi
Freepik/pch.vector

Pada umumnya, RSV terjadi karena adanya penularan infeksi yang ditularkan dari seseorang yang terinfeksi kepada orang yang sehat. 

Penularan dapat terjadi melalui udara yang di mana seseorang yang terinfeksi berbicara dan mengeluarkan air liur (droplet) ke orang yang sehat. 

Selain itu, penularan juga dapat terjadi apabila seseorang memegang benda yang ternyata sudah terinfeksi. Barang-barang tersebut dapat berupa barang yang sering dipegang setiap harinya, seperti gagang pintu, mainan, dan sebagainya, 

Sama halnya dengan orang dewasa, bayi juga dapat berpotensi mengalami kondisi ini yang disebabkan oleh hal yang sama dengan orang dewasa. 

Menurut Center Disease for Control and Prevention, penularan dapat terjadi di awal masa infeksi yang di mana penularan infeksi bisa lebih cepat menularkan pada orang yang sehat dalam kurun waktu seminggu setelah infeksi terjadi. 

Selain itu, orang yang mengalami kondisi ini juga dapat menularkan virus ketika orang yang terinfeksi mengalami gejala yang parah hingga gejalanya mereda.

3. Gejala RSV yang sering terjadi pada bayi

3. Gejala RSV sering terjadi bayi
Freepik/yanalya

Hampir sama dengan gejala-gejala pada gangguan pernapasan lainnya, RSV lebih cenderung menunjukkan gejala yang parah, yaitu bayi cenderung menjadi lebih sesak dan kesulitan bernapas. 

Dilansir dari What to Expect, ada beberapa gejala yang dirasakan oleh bayi ketika mereka menderita RSV, yaitu:

  • Memproduksi lebih banyak lendir

  • Bernapas cepat

  • Mendengus saat bernapas

  • Mengi 

  • Pembesaran lubang hidung 

  • Pernapasan perut

  • Mengayunkan kepala dengan napas

  • Menarik di antara tulang rusuk

Gejala yang ditimbulkan pada bayi memiliki tingkat lebih parah dibandingkan denfan balita. Bayi akan mengalami kesulitan bernapas karena sebagian besar dari mereka lebih sulit untuk membersihkan lendir dari paru-paru mereka.

4. Pengobatan dan perawatan RSV pada bayi

4. Pengobatan perawatan RSV bayi
Freepik/ jcomp

Dalam kasus ini, penanganan dan perawatan terbaik untuk menurunkan gejala demam pada bayi adalah dengan memberikan banyak cairan agar si Kecil tidak dehidrasi.

Pemberian obat seperti ibuprofen dan acetaminophen dapat diberikan kepada bayi untuk mengontrol dan menurunkan gejala demam. 

Selain itu, pemberian vaksin Synagis (palivizumab) juga bisa membantu mencegah RSV semakin parah pada bayi di bawah usia 24 bulan yang di mana mereka sangat rentan terinfeksi. 

Perlu diingat, tidak semua bayi dapat mengatasi gejala ini dengan baik. Namun, ada beberapa bayi yang sangat membutuhkan penanganan dari dokter, seperti bayi yang terlahir dengan masalah paru-paru atau jantung, bayi terlahir prematur, dan bayi yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang rendah.

5. Kapan harus ke dokter?

5. Kapan harus ke dokter
Unsplash/cdc

Apabila setelah minum ibuprofen dan acetaminophen demam tidak menurun, maka Mama perlu membawa si Kecil ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut, terlebih jika disertai dengan gejala-gejala berikut:

  • Gejala sebelumnya yang tidak membaik atau semakin memburuk lebih dari 7 hari.

  • Bayi yang berusia kurang dari 12 minggu mengalami demam tinggi 37,8 derajat celcius atau lebih tinggi.

  • Bayi sangat rewel dan tidak tidur nyenyak yang disertai dengan nyeri dada dan menarik-narik telinganya.

  • Menunjukkan tanda-tanda dehidrasi yang di mana kurang dari satu popok basah setiap 8 jam.

  • Bayi terlihat mengalami kesulitan bernapas.

  • Lidah, bibir, atau kulitnya yang terlihat kebiruan dan abu-abu.

  • Bayi terlihat kurang aktif dari biasanya.

Itu dia ulasan mengenai serba-serbi gangguan pernapasan RSV pada bayi yang wajib Mama ketahui. 

Semoga informasi ini bermanfaat!

Baca juga:

The Latest