Benarkah ASI Mengandung Antibodi Penangkal Virus Corona?
Rumor ini didukung dengan hampir tidak ada bayi yang meninggal karena Covid-19
23 April 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tidak dapat dipungkiri bahwa ASI merupakan asupan terbaik bagi bayi, terutama bayi yang berusia 0-6 bulan. ASI mengandung banyak protein dan antibodi yang berguna untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh bayi terhadap berbagai jenis penyakit. Namun, apakah antibodi yang terdapat di dalam ASI juga dapat menangkal virus corona?
Berikut fakta-faktanya yang telah Popmama.com rangkum dari berbagai sumber:
Editors' Pick
1. Masih diuji oleh ahli imunologi ASI di New York
Rebecca Powell merupakan seorang ahli imunologi ASI di Sekolah Kedokteran Icahn New York City di Mount Sinai, ingin mengetahui apakah ada antibodi di dalam ASI yang dapat melawan virus corona.
Untuk mengetahuinya, Rebecca akan menguji antibodi yang terkandung di dalam ASI sehingga ia bisa melihat apakah antibodi tersebut dapat melindungi bayi dari penyakit Covid-19 atau tidak.
2. Banyak yang mendukung penelitian ini dengan mengirimkan sampel ASInya
Setelah meminta sumbangan ASI di salah satu platform, Dr. Powell menerima banyak sekali tanggapan positif. Ia mengungkapkan bahwa ada banyak ibu menyusui di luar sana yang terinfeksi virus corona dan bersedia untuk menyumbangkan ASInya untuk diuji.
Sebagai apresiasi, setiap ibu menyusui yang mengirimkan sampel ASInya akan mendapatkan uang sekitar 50.000 rupiah per satu ons sampel.
3. Berbagai pengujian yang dilakukan terhadap ASI
Dr. Powell berencana untuk mengisolasi antibodi dan protein dari sampel yang disumbangkan. Ia akan menguji berbagai faktor antibodi yang terdapat pada ASI, seberapa tahan antibodi tersebut terhadap degradasi, dan yang terpenting adalah apakah antibodi tersebut memiliki potensi untuk memberikan perlindungan terhadap virus corona.
Selain ASI, pengujian serupa telah dilakukan pada antibodi yang terkandung pada darah dalam bentuk perawatan plasma konvalesen dan meskipun baru, hasilnya tampak menjanjikan.
Semoga hasil penelitian tersebut segera dirilis dan menjadi kabar baik untuk kita semua ya, Ma!
Baca juga:
- Segudang Manfaat ASI untuk Bayi Prematur dan Cara Menyusuinya
- 7 Potret Menggemaskan Aurorae Chava, Anak Kedua dari Rachel Vennya
- 5 Masalah Kesehatan yang Sering Terjadi pada Bayi Prematur