9 Cara Mengatasi Ruam Popok pada Bayi
Jika si Kecil mengalami ruam popok yang berkepanjangan, coba terapkan cara ini untuk mengatasinya!
25 Desember 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Suhu yang lembap di sekitar area kelamin memang menjadi masalah utama pada bayi. Aliran udara yang tidak lancar juga akan membuat si Kecil semakin mudah terserang ruam popok.
Hal ini biasanya ditandai dengan munculnya bercak merah atau perubahan warna kulit yang menjadi pucat di sekitar selangkangan. Apakah kondisi ini berbahaya?
Faktanya, ruam popok adalah hal yang mungkin akan dialami semua bayi. Rasa tidak nyaman akan membuat si Kecil rewel dan gelisah. Kondisi ini sebenarnya tak perlu terlalu dikhawatirkan karena bisa diatasi dengan perawatan sederhana.
Namun masalahnya, bagaimana jika bercak-bercak itu tak kunjung hilang walau sudah mendapat perawatan maksimal?
Jangan panik dulu jika si Kecil mengalami ruam popok yang tak kunjung sembuh. Pelajari dulu apa penyebabnya agar bisa memberikan penanganan yang tepat.
Berikut ini Popmama.com merangkum cara mengatasi ruam popok pada bayi.
Penyebab Ruam Popok pada Bayi
Sebelum membahas mengenai yang harus dilakukan untuk mengatasi ruam popok yang membandel, Mama harus mengenali dulu penyebab ruam popok pada si Kecil.
Ruam popok bisa muncul karena berbagai alasan. Berikut adalah penyebab umum munculnya gangguan ini pada kulit bayi:
Alergi
Kulit bayi yang lembut memang sangat rentan dengan berbagai zat. Parfum, sabun, tisu basah, bahkan pakaian yang mereka kenakan bisa saja memicu iritasi. Jika bayi mama memiliki alergi pada bahan tertentu, sebaiknya segera ganti produk dengan yang lebih aman.
Penggunaan antibiotik
Walaupun efektif membasmi bakteri dan bibit penyakit, namun antibiotik juga berpotensi akan membunuh mikroorganisme baik di dalam tubuh. Bayi yang mengonsumsi antibiotik, baik secara langsung maupun melalui ASI, akan lebih rentan mengalami ruam.
Infeksi jamur
Ruam yang tak kunjung hilang bisa saja disebabkan oleh infeksi jamur bernama Candida albicans. Kondisi ini tak bisa disembuhkan dengan mudah karena suhu lembap di sekitar popok akan menjadi ladang subur untuk berkembangnya jamur.
Iritasi
Urine dan kotoran bayi akan memicu kondisi lembap, basah, dan asam di sekitar popok. Hal ini juga bisa menyebabkan ruam popok, terutama jika bayi sedang mengalami diare atau pipis berkali-kali.
Nah, setelah mengetahui penyebab ruam popok, yuk,simak beberapa cara mengatasi ruam popok pada bayi:
1. Merawat sendiri di rumah
Masalah ini pada dasarnya mudah ditangani dengan perawatan sendiri di rumah.
Namun jika kondisi ini tak kunjung hilang, mungkin ada yang salah dengan cara Mama memperlakukan ruam popok. Coba lakukan langkah-langkah sederhana selanjutnya sebagai pertolongan pertama.
2. Angin-anginkan kulit bayi
Ruam bisa saja muncul karena kondisi kulit yang lembap akibat campuran keringat dan kotoran. Karenanya, Mama perlu sesekali membiarkan kulit bayi bernapas.
Tempatkan bayi di atas alas waterproof dan lepaskan diaper selama kurang lebih 10 menit setiap harinya. Hal ini akan membantu mengurangi kelembapan sehingga menurunkan risiko bayi mengalami ruam popok.
3. Mengganti popok lebih sering
Walaupun diaper bisa menyerap beberapa kali pipis bayi, namun udara lembap dan campuran keringat di sekitarnya bisa saja menimbulkan masalah kulit.
Karenanya, ganti popok lebih sering agar kebersihan tetap terjaga. Jangan lupa membersihkan area di sekitar selangkangan bayi dengan handuk lembut setiap kali ganti popok.
Editors' Pick
4. Memilih popok yang lebih besar
Bayi tumbuh dengan sangat cepat sehingga pakaian mereka akan sesak dalam waktu singkat. Hal ini juga berlaku pada diaper.
Jika bayi mulai sering mengalami ruam, mungkin popok yang dikenakan sudah terlalu ketat. Coba ganti ukurannya menjadi lebih besar agar mereka bisa lebih leluasa bergerak.
5. Menggunakan obat ruam
Cara mengatasi ruam popok pada bayi dengan menggunakan obat sebenarnya tidak terlalu disarankan, kecuali atas izin dokter. Meski demikian, saat ini sudah banyak produk anti ruam yang dijual bebas di pasaran.
Namun jika penggunaannya ternyata tak berhasil mengobati, mungkin Mama perlu berkonsultasi dengan ahlinya.
6. Mengganti produk
Sebagaimana disebutkan di atas, masalah ruam bisa saja terjadi karena kulit bayi alergi terhadap bahan tertentu.
Jika semua cara sudah dilakukan namun tetap gagal, maka sebaiknya Mama mengganti popok dan tisu basah dengan brand lain. Untuk hal ini, Mama perlu saran dari dokter.
7. Bilas pantat bayi menggunakan air hangat
Saat akan mengganti popok bayi yang basah, bilaslah pantat si Kecil menggunakan air hangat. Mama bisa menggunakan bak mandi, wastafel, atau menggunakan kapas yang telah dibasahi dengan air hangat saat membersihkannya.
Setelah itu, keringkan pantat bayi dengan kain atau handuk berbahan lembut agar tidak menyebabkan lecet. Selain itu, hindari membersihkan pantat bayi dengan alkohol. Jika Mama ingin membersihkannya dengan sabun, pilihlah sabun khusus bayi.
8. Hindari penggunaan bedak bayi
Memberikan bedak pada bagian pantat bayi sejak dulu telah menjadi sebuah kebiasaan. Padahal, hal ini justru dapat menyebabkan kulit bayi tak bisa bernapas. lho!
Bedak bayi pada daerah popok bahkan dapat bercampur dengan urin dan keringat. Inilah yang membuat pantat bayi jadi lebih mudah iritasi, menyebabkan timbulnya ruam, bahkan memperparah kondisi pantat bayi yang terkena ruam.
Selain itu, penggunaan bedak bayi juga cukup berbahaya apabila partikelnya masuk ke paru-paru bayi.
9. Selalu cuci tangan dengan sabun setelah membersihkan popok bayi
Terakhir, tangan dapat menjadi salah satu media penyebaran bakteri dan juga jamur pada bagian tubuh bayi lainnya. Jadi, ada baiknya Mama segera membersihkan tangan sebelum dan sesudah mengganti popok bayi.
Bersihkan tangan Mama dengan cara mencucinya menggunakan sabun dan air mengalir. Keringkan tangan Mama dan jangan lupa untuk menggunakan hand sanitizer, ya!
Nah, itulah tadi informasi tentang hal yang harus dilakukan jika ruam popok bayi tak kunjung hilang.
Kapan Harus ke Dokter?
Walaupun bukan kondisi yang perlu dikhawatirkan, namun ruam popok bisa menyebabkan rasa tidak nyaman.
Dalam jangka panjang, hal ini akan memengaruhi tumbuh kembang bayi. Karenanya, jika masalah ini tak kunjung selesai setelah mendapat perawatan di atas, mungkin Mama harus segera menemui dokter anak.
Dokter akan memberikan memeriksa penyebab munculnya ruam popok dengan seksama sehingga bisa memberikan pengobatan yang tepat. Namun ingat, walau sudah mendapat resep dan obat dari dokter, Mama harus tetap menjaga kebersihan bagian di sekitar popok bayi, ya, Ma!
Nah, itulah beberapa cara mengatasi ruam popok pada bayi. Semoga informasi ini bermanfaat.
Baca juga:
- 10 Rekomendasi Krim Pencegah Ruam Popok
- Krim Popok vs Petroleum Jelly, Mana Lebih Efektif Atasi Ruam Popok?
- Serba-serbi Jenis Ruam Popok Bayi, Sudahkah Mama Tahu?