5 Keuntungan Pakai Popok Kain, Bisa Hemat Uang Sampai Jutaan Rupiah!

Meski kurang praktis, popok kain lebih aman buat si Kecil dan juga alam semesta, lho!

27 Juni 2019

5 Keuntungan Pakai Popok Kain, Bisa Hemat Uang Sampai Jutaan Rupiah
Pexels.com/Public Domain Picture

Di balik bahagianya seorang Mama yang baru saja punya bayi, terselip lelah karena banyak hal berubah, terutama waktu istirahat dan persiapan berbagai kebutuhannya. Di era serba instant ini, Mama muda lebih banyak terbantu dengan adanya berbagai teknologi, seperti salah satunya popok bayi sekali pakai.

Memilih memakaikan popok sekali pakai pada si Kecil memang membantu Mama mengurangi lelah, karena tak harus sering mencuci popok kain. Namun alangkah baiknya jika Mama tidak terlalu intens melakukannya. Meski melelahkan, penggunaan popok kain akan lebih baik. Ada beberapa keuntungan penggunaan popok kain yang bisa jadi pertimbangan Mama.

1. Menghemat pengeluaran sampai Rp 8 juta/tahun

1. Menghemat pengeluaran sampai Rp 8 juta/tahun
Pexels.com/rawpixel.com

Keuntungan paling nyata, tentu saja penggunaan popok kain ini lebih hemat. Memangkas biaya beli diapers setiap minggunya, Mama bisa mengalihkan dana tersebut untuk kebutuhan yang lain. Membeli popok kain cukup di awal si Kecil lahir, dengan jumlah secukupnya. Setelahnya, Mama bisa menerapkan metode cuci-kering-pakai, agar stok selalu siap.

Begini hitungan kasar penghematan yang Mama lakukan: 

- Harga popok sekali pakai ukuran M isi 20 popok rata-rata Rp 80.000. 

- Setiap hari, bayi butuh 5-6 popok. Maka 1 kantong popok habis dalam 4 hari. 

- Jumlah popok yang diperlukan dalam 1 bulan, 7-8 kantong, artinya pengeluaran untuk pembelian popok Rp 640.000/ bulan, atau Rp 7.680.000 per tahun. 

Banyak ya?   

Editors' Pick

2. Kulit bayi bebas bernapas

2. Kulit bayi bebas bernapas
Pexels.com/Pixabay

Dibuat dari bahan pilihan yang ramah untuk kulit bayi, popok kain bisa lebih aman. Karena kulit lebih leluasa bernafps, maka area pantat dan lipatan selangkangan tidak lembap, sehingga menekan terjadinya ruam popok dan infeksi. Tentu saja dengan syarat, Mama selalu siaga, tak menunggu lama untuk mengganti popok setiap si Kecil buang air besar dan setelah kurang lebih 5 kali buang air kecil (tergantung daya serap popok).

3. Melindungi si Bayi dari potensi alergi

3. Melindungi si Bayi dari potensi alergi
Pexels.com/Martin Lopez

Ada beberapa kandungan bahan kimia dalam popok sekali pakai, di antaranya sodium polyacrylate, super absorben polymer (SAP) yang punya daya serap tinggi. Namun sayangnya, bahan tersebut berpotensi menimbulkan alergi dan iritasi kuit. Jika sudah begitu, ia bisa sakit, lho Ma.

4. Sampah sedikit dan ramah lingkungan

4. Sampah sedikit ramah lingkungan
Pexels.com/Pixabay

Bahan-bahan kimia yang terkandung dalam popok sekali pakai juga berpotensi merusak lingkungan lewat butiran-butiran kecil berdaya serap tinggi tadi. Hal ini juga mengancam keselamatan makhluk hidup yang ada di sekitar. Meski proses menuju ke sana mungkin akan sangat panjang, tak ada salahnya Mama mulai mengganti popok sekali pakai dengan popok kain yang lebih ramah lingkungan.

5. Mengurangi sampah dari rumah

5. Mengurangi sampah dari rumah
Pexels.com/rawpixel.com

Sampah yang menumpuk di rumah, apalagi bekas popok sekali pakai, bisa jadi sarang kuman dan bakteri jahat. Dengan mengurangi penggunaan popok sekali pakai, maka berkurang pula potensi tersebarnya penyakit di rumah. Selain itu, Mama juga bakal berhasil mengurangi sampah rumah tangga yang akan dibawa ke Tempat Pembuangan Akhir.

Angan-angan untuk mengubah dunia jadi lebih baik tentunya ada di benak setiap orang yang peduli. Jika hal itu dinilai terlalu muluk, setidaknya Mama sudah memulainya dari rumah. Mungkin memang susah, tapi meluangkan waktu untuk lelah mencuci popok kain akan jauh lebih baik ketimbang menumpuk sampah popok sekali pakai.

Baca juga:

The Latest