Hepatitis B merupakan infeksi yang disebabkan oleh virus dengan nama yang sama. Virus ini dapat menyebar melalui kontak dengan darah atau cairan tubuh dari orang yang terinfeksi. Bahkan bayi pun bisa terinfeksi virus yang bisa jadi jahat ini.
Bayi yang lahir dari ibu dengan virus Hepatitis B, berisiko tinggi terinfeksi juga, jika tidak diberikan vaksin saat lahir. Dalam artikel ini Popmama.com merangkum serba-serbi tentang vaksin Hepatitis B pada bayi, dan informasi seputar infeksi tersebut.
Risiko Virus Hepatitis B pada Bayi
Unsplash/Brytny.com
Bayi yang terinfeksi virus Hepatitis B secara kronis, bisa terkena penyakit lain yang berpotensi serius dan bahkan mengancam jiwa. Ancaman yang bisa menghantui bayi dengan Hepatitis B termasuk sirosis yaitu jaringan parut pada hati, kanker hati, dan gagal hati.
Kabar baiknya, penyebaran virus dari seorang ibu ke bayinya dapat dicegah melalui vaksinasi. So, jika Mama termasuk ibu dengan Hepatitis B, maka perlu segera memberikan vaksin Hepatitis B untuk si Bayi begitu mereka lahir.
Editors' Pick
Apa Itu Vaksin Hepatitis B?
Freepik/Rawpixel.com
Karena vaksin dapat melindungi seumur hidup, maka dengan memberikan si Bayi suntikan saat lahir dan melengkapi seluruh rangkaian vaksin wajibnya, maka Mama tak perlu khawatir bayi akan terinfeksi Hepatitis B.
Direkomendasikan bahwa semua bayi harus mendapatkan vaksin Hepatitis B di waktu yang sudah dijadwalkan. Mama perlu untuk mencari tahu, kapan tanggalnya si Kecil menerima setiap vaksin yang dibutuhkannya.
Kapan Bayi Harus Menerima Vaksih Hepatitis B?
Unsplash/Markus Spiske
Dokter menyarankan agar bayi mendapatkan semua dosis vaksin Hepatitis B yang dijadwalkan, untuk perlindungan terbaik. Mama bisa langsung tanyakan saja pada dokter, kapan si Bayi harus mendapatkan vaksin berikutnya. Pada umumnya, anak-anak mendapatkan satu dosis vaksin Hepatitis B pada setiap usia berikut:
Dalam 24 jam setelah lahir (atau dalam 12 jam setelah lahir, untuk bayi yang lahir dari ibu dengan virus Hepatitis B)
1-2 bulan
Usia 6 bulan hingga 18 bulan
Si Kecil mungkin akan mendapatkan dosis keempat, tergantung dari merek vaksin yang digunakan dokter, atau jika dia kekurangan berat badan saat lahir. Selain itu, semua anak dan remaja hingga usia 18 tahun yang belum mendapatkan vaksin juga harus diimunisasi.
Mengapa Bayi Harus Diberi Vaksin Hepatitis B?
Freepik/comzeal
Menjadi wajib hukumnya untuk memberikan vaksin Hepatitis B pada bayi, karena suntikan ini akan melindungi si Kecil dari virus tersebut. Dengan begitu, akan berkurang juga kemungkinan bayi terserang penyakit yang berpotensi serius seperti penyakit hati dan kanker karena virus hepatitis B.
Tak hanya untuk si Kecil sendiri, pemberian vaksin pada bayi juga dapat melindungi orang lain dari virus tersebut. Perlu diketahui bahwa anak-anak dengan Hepatitis B biasanya tidak menunjukkan gejala, tapi bisa menularkan penyakit pada orang lain.
Apa Efek Sampingnya?
Pexels/Polina Tankilevitch
Suntikan Hepatitis B diklaim sangat aman dan efektif untuk mencegah Hepatitis B. Meski demikian, seperti obat apa pun yang masuk ke tubuh kita, vaksin dapat memiliki efek samping.
Efek samping dari vaksin Hepatitis B ini biasanya ringan dan hilang dengan sendirinya. Paling umum, efek samping dari vaksin hepatitis B termasuk demam rendah atau lengan yang sakit akibat suntikan.
Karena tidak berbahaya dan justru wajib, maka Mama bisa segera bertanya pada dokter segera setelah kelahiran si Kecil, kapan bisa menerima vaksin Hepatitis B untuk bayi. Atau Mama bisa menanyakan jadwal vaksin lengkapnya.
Nah itulah informasi terkait vaksin Hepatitis B pada bayi. Semoga informasi tersebut bermanfaat ya, Ma. Pastikan Mama memberikan vaksin sesuai jadwal, ya.