4 Alasan Mengapa Bayi Harus Menunggu Umur 40 Hari untuk Keluar Rumah
Dari mana dasar perhitungan 40 hari itu?
28 Agustus 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Setelah melahirkan, hari-hari Mama disibukkan dengan adaptasi dan keseruan mengurus bayi. Pergi keluar rumah menjadi opsi terakhir jika keperluannya memang bersifat mendesak. Selain itu, membawa si Kecil yang belum genap berusia satu bulan pergi ke luar rumah agak repot dan mengkhawatirkan. Takut ribet saat mengganti popok atau menyusui, juga khawatir akan paparan polusi udara dan kuman.
Di Indonesia sendiri, banyak orang percaya bahwa membawa bayi pergi ke luar rumah harus menunggu sampai usianya 40 hari. Beberapa mitos daerah menyebutkan bayi yang belum genap sebulan rawan diganggu makhluk halus dan penyakit. Mama pasti pernah mendengarnya kan, dari oma atau kerabat lain yang usianya lebih tua?
Tapi bosan juga sepertinya ya, harus menunggu 40 hari dulu untuk Mama bisa ke luar rumah bersama si Kecil. Meski tidak ada bukti ilmiah soal mitos ini, berikut adalah 4 alasan kenapa menunggu bayi berusia 40 hari adalah keputusan bijak sebelum membawanya bepergian. Simak yuk, Ma!
1. Proses pemulihan pasca bersalin
Waktu 40 hari pasca persalinan dianggap sebagai masa pemulihan yang optimal. Biasanya dalam waktu 40 hari tersebut, Mama yang melakukan persalinan normal masih mengalami perdarahan. Bagi Mama yang melakukan persalinan dengan operasi caesar, akan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk pemulihan.
Menjalani pemulihan sambil mengurus bayi tentu menguras energi Mama. Maka akan lebih bijak jika tetap tinggal di rumah selama beberapa minggu. Begitu pulih dan sukses beradaptasi dengan tugas baru sebagai Mama, bepergian ke luar rumah tentu terasa lebih nyaman.
Editors' Pick
2. Perawatan bayi masih merepotkan
Bayi yang berusia kurang dari satu bulan masih membutuhkan perawatan yang merepotkan. Frekuensi buang air kecil dan besarnya cukup sering, agak menyulitkan jika harus mengganti popok di tengah pusat perbelanjaan atau dalam perjalanan.
Proses menyusui pun kurang nyaman jika dilakukan di tempat umum. Belum lagi tulang dan beberapa bagian tubuh si Kecil masih rentan. Terlalu banyak digendong dan bergerak bisa membuatnya kurang nyaman.
Baca juga: Sebelum Belanja, Cari Tahu yuk, Jenis-jenis Gendongan yang Ada!