Mengapa Berat Badan Bayi Baru Lahir Naik-Turun? Ini Penjelasannya!
Mengapa bisa begitu ya? Bikin cemas saja!
10 Februari 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Saat jalani proses kehamilan hingga persalinan, berat badan bayi termasuk fokus penting yang menjadi perhatian Mama. Sebelum ia lahir, berat badan hanya diukur melalui perkiraan. Sehingga banyak Mama yang menakutkan berat badan bayi begitu ia dilahirkan nanti.
Rata-rata bayi baru lahir memiliki berat badan 3,5 Kg. Sedangkan batas wajarnya ada pada rentang 2,5-4,5 Kg. Nah, jika bayi Mama lahir dengan berat normal, tak lama segera muncul kepanikan lainnya. Ketika berat badan bayi tiba-tiba mengalami penurunan, padahal Mama langsung melakukan IMD (Inisiasi Menyusui Dini) sesaat setelah melahirkan.
Ternyata penurunan berat badan bayi baru lahir ini wajar terjadi lho, Ma! Popmama.com punya penjelasannya buat Mama berikut ini.
Editors' Pick
Penurunan Berat karena Cairan Berkurang
Begitu bayi lahir dan dibersihkan oleh perawat, penimbangan berat badan segera dilakukan. Mama akan diberitahu berapa berat lahir Si Kecil. Tapi ketika melakukan penimbangan ulang dua hari kemudian, tiba-tiba angkanya mengalami penurunan.
Jangan panik dulu Ma, hal ini wajar terjadi karena Si Kecil kehilangan sebagian cairan setelah keluar dari rahim.
Di beberapa rumah sakit bersalin, biasanya dokter atau bidan menjelaskan tentang fenomena ini. Tapi banyak juga yang tidak memberi pengetahuan apa-apa sehingga memicu kepanikan. Penurunan berat badan bayi berkisar antara 10-15 persen dari berat lahir. Bahkan bisa lebih banyak ketika air susu Mama tidak lancar di hari-hari pertama setelah melahirkan.
Ketika di dalam rahim, bayi mendapatkan nutrisi penuh yang disalurkan dari plasenta Mama. Begitu keluar, proses metabolisme membutuhkan energi yang didapat dari cadangan dalam tubuhnya sendiri. Hal inilah yang menyebabkan berat badannya mengalami penurunan.
Berat Badan Bakalan Balik Normal
Memasuki hari ke-5, biasanya berat badan bayi mulai menunjukkan peningkatan. Maka dari itu volume dan kualitas ASI Mama harus selalu diperhatikan. Karena ASI menjadi satu-satunya sumber nutrisi bagi Si Kecil sampai usianya siap menerima makanan lain. Berat badan bayi akan menunjukkan peningkatan signifikan mulai pekan kedua. Kenaikannya tentu terjadi dari ons per ons, sehingga Mama perlu rutin menimbang berat badannya.
Normalnya, bayi berusia di 2-12 minggu mengalami peningkatan berat badan sebanyak 6-8 ons per minggu. Tentu saja kenaikan ini bergantung pada kualitas ASI Mama dan sifat genetik yang dibawanya. Tapi, kenaikan berat badan bayi bisa melebihi batas normalnya juga lho, Ma! Apa penyebabnya?
Bayi yang terlalu sering menyusu, atau tidak diberikan rentang waktu sebelum menyusu berikutnya, bisa mengakibatkan kelebihan berat badan. Sebaiknya beri rentang 10-15 menit sebelum ia menyusu lagi. Selain itu, usahakan ia menyusu dari satu payudara yang sama hingga ASI menipis. Baru setelah itu berpindah ke payudara sebelah, agar lemak susunya tidak meningkat.
5 Faktor yang Memengaruhi
Setelah memahami penyebab naik-turunnnya berat, Mama juga perlu tahu faktor-faktor yang memengaruhi berat badan lahir bayi. Lima hal di bawah ini adalah faktor penting yang paling berpengaruh:
1. Pola makan Mama semasa hamil, nutrisi yang masuk dalam tubuh sama dengan yang diterima janin.
2. Kesehatan dan riwayat penyakit saat atau sebelum hamil. Mama dengan riwayat penyakit tertentu seperti diabetes tentu saja mempengaruhi berat badan lahir.
3. Usia Mama juga berpengaruh terhadap berat badan bayi. Semakin tua usia Mama saat hamil, berat badan lahir bayi akan meningkat.
4. Berat badan Mama dan Papa saat lahir dulu menjadi faktor genetik.
5. Jenis kelamin bayi juga menentukan berat badannya. Bayi laki-laki normalnya lebih berat dari pada bayi perempuan.
Sudah berkurang paniknya kan, Ma?
Baca juga:
- Hal-hal yang Mempengaruhi Penurunan Berat Badan Bayi
- Ketahui Berat Badan Normal Bayi Usia 0-6 Bulan
- Ini Berat Badan Ideal Bayi Usia 7-12 Bulan