Mama Perlu Tahu, Ini 6 Tanda Bayi ASI Eksklusif Kekurangan Asupan Gizi
Bayi yang minum ASI eksklusif ternyata bisa juga kekurangan gizi. Kenali tandanya, agar bisa dicegah
16 April 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sebagai makanan pertama semua bayi, ASI kaya akan zat gizi yang mampu memenuhi kebutuhan nutrisi.
Tapi ternyata, ada beberapa kasus terjadi yang mengindikasikan dimana si Kecil tidak mendapat cukup nutrisi dari ASI saja.
Seperti apakah tanda-tanda ASI tidak mencukupi kebutuhan gizi si Kecil?
Simak ulasan Popmama.com di bawah ini agar Mama bisa menanganinya secara cepat dan tanggap. Yuk!
1. Berat badan si Kecil tidak bertambah
Sampai usia si Kecil 2 tahun, Mama wajib menimbang berat badannya. Penambahan berat badan menjadi kontrol kesehatan bayi.
Bayi yang sehat akan terus mengalami peningkatan berat badan secara teratur namun tetap terkontrol.
Jika pada usia di bawah 6 bulan berat badan si Kecil tidak bertambah sebagaimana mestinya, atau justru mengalami penurunan, bisa jadi kualitas ASI Mama tidak mampu memenuhi kebutuhan gizinya.
2. Mudah terserang penyakit
Bayi yang mudah terserang penyakit juga bisa mengindikasikan bahwa ASI tidak mampu penuhi kebutuhan gizinya.
Dalam ASI terkandung protein dan zat antibodi penyusun sistem kekebalan tubuh. Jika si Kecil mudah terserang penyakit sebelum ia mulai mengenal makanan lain, artinya ada yang tidak beres dengan kandungan ASI atau pola menyusui.
Editors' Pick
3. Menunjukkan reaksi alergi
Nutrisi yang terkandung dalam ASI sesuai dengan makanan dan minuman yang Mama konsumsi. Dan ternyata, tidak semuanya cocok untuk si Kecil.
Beberapa zat dalam ASI bisa menimbulkan reaksi alergi dalam tubuhnya. Alergi ini mungkin ditandai dengan demam, munculnya bintik merah di permukaan kulit, pilek, gangguan pencernaan, atau perubahan fisik lainnya.
Jika hal ini terjadi, coba ingat-ingat makanan atau minuman apa yang terakhir Mama konsumsi sebelum menyusui. Karena si Kecil belum mulai mengonsumsi apa-apa selain ASI, maka potensi alergi sebagian besar datang dari apa yang Mama konsumsi.
Namun, tidak semua alergi pada bayi disebabkan oleh ASI. Pastikan Mama berkonsultasi ke dokter untuk memastikan apa penyebab alergi pada si Kecil.
4. Buang air terganggu
ASI yang tidak mampu penuhi kebutuhan gizi si Kecil juga bisa mengganggu sistem pencernaan.
Pencernaan bayi bisa menjadi kurang lancar, seperti sembelit, diare, atau gangguan lain seperti keluar darah. Karena ia belum mendapat asupan nutrisi selain ASI, maka hal pertama yang patut dicurigai adalah kualitas ASI Mama atau pola menyusui.
5. Mudah lemas dan rewel
Bayi yang mudah lemas dan rewel tidak selalu sedang terserang penyakit. Bisa saja karena kebutuhan nutrisinya tak terpenuhi.
Jangan salah, asupan gizi berpengaruh terhadap mood lho, Ma. Bayi yang kekurangan vitamin B kompleks dan mineral penting akan mengalami gangguan produksi hormon. Sehingga mood-nya berantakan dan kekebalan tubuh menurun.
Ini alasannya menjaga asupan gizi Mama selama menyusui sangat penting. Tidak hanya memenuhi kebutuhan nutrisi Mama, tapi juga si Kecil.
Pastikan makanan yang Mama konsumsi mengandung semua zat gizi yang si Kecil butuhkan.
6. Mama mengalami penurunan berat badan dan mudah lelah
Ternyata, tanda ASI tak mampu penuhi kebutuhan nutrisi bisa muncul pada Mama juga lho!
Jika selama proses menyusui Mama justru mengalami penurunan berat badan, maka ada yang salah dengan sistem metabolisme tubuh. Kecuali Mama memang sedang menjalani diet untuk menurunkan berat badan pasca-melahirkan.
Asupan gizi yang Mama dapat dari makanan tidak semuanya diserap ASI. Makanan sehat dan gizi lengkap membuat tubuh Mama bugar, serta sistem metabolisme terjaga dengan baik. Imbasnya, produksi ASI melimpah dan aktivitas menyusui berjalan lancar.
Jika yang terjadi adalah sebaliknya, bisa mengindikasikan bahwa ASI tak mampu penuhi kebutuhan nutrisi si Kecil. Tubuh Mama terus bekerja memproduksi ASI sesuai permintaan. Intensitas si Kecil menyusu tetap tinggi, tapi Mama merasa mudah lelah.
Wah, tandanya perlu memperbaiki pola hidup dan asupan makanan, nih!
Meski ada hambatan, Mama harus percaya jika ASI adalah makanan terbaik untuk bayi di bawah usia 6 bulan. Namun, jika Mama melihat tanda-tanda ASI Mama tidak memenuhi kebutuhan gizi si Kecil, segeralah berkonsultasi ke dokter anak dan ahli laktasi sehingga masalah ini bisa segera ditangani.
Ayo, Ma, sama-sama perhatikan kondisi Mama dan si Kecil, ya!
Baca Juga:
- Mama Perlu Tahu, Ini 7 Fakta Pola Tidur Bayi Usia 2 Bulan
- 8 Mainan Terbaik untuk Perkembangan Sensorik dan Motorik Newborn
- Diawali Demam, Bayi 3 Bulan Positif Covid-19 di Bogor