Beberapa waktu lalu heboh kasus bayi prematur asal Tasikmalaya yang meninggal setelah mendapatkan perlakuan buruk dari bidan sebuah klinik di Kecamatan Bungarsari, Kota Tasikmalaya. Menanggapi kasus tersebut, bidan Yesie Aprillia pun turut mengungkapkan pendapatnya.
Bidan yang aktif di media sosial ini, sempat tak habis pikir dengan kejadian yang menimpa bayi tersebut. Ia juga menyayangkan tindakan yang dilakukan oleh bidan di Klinik Alifa pada putra pertama pasangan Nisa Armila dan Erlangga Surya Pamungkas itu.
Nah, berikut ini Popmama.com rangkumkan tanggapan bidan Yesie terhadap kasus bayi prematur di Tasikmalaya. Simak di sini!
1. Viral bayi prematur dimandikan dan dijadikan konten, ini tanggapan bidan Yesie Aprillia
Instagram.com/@nadiaanastasyasilvera
Beredarnya kasus bayi prematur asal Tasikmalaya yang dimandikan dan dijadikan konten kini tengah menjadi perhatian netizen. Alhasil, ada banyak netizen yang menyampaikan kasus ini pada bidan Yesie Aprillia yang aktif di media sosial dengan akun @bidankita.
Setelah mendengar kasus tersebut, ia pun menyampaikan pendapatnya. Ia bahkan begitu terkejut saat mendengarkan runutan kejadian yang menimpa bayi dan pasangan asal Tasikmalaya tersebut.
"Kalau (beratnya) 1,7 kg itu harusnya dirujuk. SOP-nya kan begitu. Nggak bisa kayak gitu," tegasnya.
Editors' Pick
2. Memandikan bayi prematur jadi kesalahan fatal menurut bidan Yesie
Instagram.com/@nadiaanastasyasilvera
Selanjutnya, bidan Yesie juga menyoroti tindakan bidan klinik Alifa yang memandikan bayi yang belum berumur 24 jam. Apalagi bayi tersebut dalam kondisi prematur.
"Mana ada new born dimandiin belum 24 jam. Beratnya 1,7 lagi. Ya, hipotermi," ungkapnya menanggapi cerita tersebut.
3. Beberapa kesalahan yang perlu dipelajari dari kasus ini
Instagram.com/@nadiaanastasyasilvera
Selanjutnya, bidan Yesie juga menyampaikan beberapa hal yang menurutnya harus menjadi perhatian oleh ibu hamil dan melahirkan. Dengan mengetahui hal ini, tentu akan membantu penanganan terhadap bayi yang dilahirkan jadi lebih cepat.
"Kesalahannya itu satu, bayi 1,7 kg itu berati BBLR (Berat Badan Lahir Rendah), BB bayi lahir itu minimal 2,5. Dua kilo saja itu mesti rujuk ke rumah sakit. Kalau pasien rajin periksa ke kita, kita tahu bblr pasti kita pasti nggak berani nolong di sini. Karena risiko hipotermi, bayinya otomatis nggak bisa ngenyot, nafas belum oke. Iya, kan?" Jelasnya.
Selanjutnya, ia pun mengatakan jika hal ini terjadi di tempat terpencil dan harus menunggu untuk pergi ke rumah sakit, yang bisa dilakukan adalah tetap IMD, memberikan kangaroo mother care, skin to skin, dan tetap menjaga kehangatan si Bayi.
4. Penanganan tepat untuk bayi dengan BBLR
Instagram.com/@nadiaanastasyasilvera
Selain beberapa poin yang disarankan bidan Yesie, terdapat beberapa cara yang bisa diperhatikan dan diterapkan oleh Mama yang memiliki bayi dengan BBLR. Melansir Healthshots, ini dia caranya.
Tetap berikan ASI pada bayi.
Tingkatkan nutrisi pada ASI yang diberikan.
Berikan ASI lebih sering.
Lakukan skin to skin untuk menjaga suhu tubuh bayi tetap hangat.
Tambahkan asupan kalori untuk bayi.
Berikan susu formula yang mudah dicerna bayi.
Periksa peningkatan berat badan bayi secara berkala.
Ciptakan kondisi yang nyaman di kamar bayi.
Hindari terjadinya infeksi apapun.
Dapatkan dukungan dari orang terdekat selama merawat bayi dengan BBLR.
Selain itu, bidan Yesie juga terus mengingatkan kepada sesama bidan agar terus memperbarui ilmu yang dimiliki. Untuk para Mama, ia pun mengingatkan untuk terus belajar dan berhati-hati dalam menangani bayi dengan BBLR.
Nah, itulah tadi rangkuman informasi tentang tanggapan bidan Yesie terhadap kasus bayi prematur di Tasikmalaya. Semoga informasi ini dapat membantu, ya!