5 Manfaat Stimulasi Multisensorik pada Bayi
Aktivitas yang tepat dapat membuat tumbuh kembang si Kecil jadi maksimal
16 Juni 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Memiliki bayi yang sehat dan cerdas merupakan impian bagi setiap orangtua. Sayangnya, ada banyak orangtua yang hanya memperhatikan kebutuhan nutrisi si Kecil tanpa mengimbanginya dengan stimulasi yang tepat.
Padahal, selain nutrisi bayi juga membutuhkan stimulasi yang berperan penting dalam proses tumbuh kembangnya. Salah satu cara yang perlu Mama coba lakukan adalah dengan memberikan stimulasi multisensorik.
Stimulasi multisensorik merupakan aktivitas stimulasi yang dilakukan pada kelima pancaindra sekaligus dalam satu waktu. Menurut penelitian, bayi yang terbiasa mendapatkan stimulasi multisensorik ini akan jauh lebih bahagia, tidak stres, dan banyak tersenyum atau tertawa.
Nah, berikut ini rangkuman informasi lainnya tentang manfaat stimulasi multisensorik pada bayi yang sudah Popmama.com rangkum untuk Mama.
1. Memaksimalkan tumbuh kembang otak
Dalam sebuah penelitian, ditunjukkan bahwa stimulasi dini pada bayi berkontribusi pada peningkatan perkembangan otak. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa perkembangan otak, persepsi sensorik, dan keterampilan motorik manusia terjadi secara sinkron.
Mama bisa memberikan stimulasi multisensorik pertamanya dimulai dengan Inisiasi Menyusui Dini (IMD). Aktivitas ini merupakan aktivitas stimulasi multisensorik yang sangat lengkap sebab Mama bisa menstimulasi semua indra bayi.
Mulai dari penglihatan, pendengaran, penciuman, peraba, juga pengecap. Oleh sebab itu, pastikan Mama memberikan sentuhan dan mengajak si Kecil berbicara saat menyusui, ya. Selanjutnya, pastikan bayi mendapatkan rangsangan sesuai dengan tingkat usia mereka.
2. Meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan pada bayi
Manfaat selanjutnya adalah meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan pada bayi. Hal ini disebabkan karena stimulasi multisensorik akan merangsang pancaindra bayi sehingga kelimanya akan mengirimkan sinyak ke otak.
Hal inilah tentu saja akan memperkuat proses saraf yang mempromosikan manfaat kognitif, sosial, dan emosional. Pada gilirannya, perkembangan ini akan mendorong peningkatan kewaspadaan pada bayi.
Editors' Pick
3. Meningkatkan kemampuan kognitif
Keterampilan kognitif adalah keterampilan inti yang dimiliki manusia. Keterampilan ini secara umum digunakan otak untuk berpikir, memecahkan masalah, menciptakan ide-ide baru dari ide-ide saat ini, membaca, belajar, mengingat, menalar, memperhatikan dan banyak lagi.
Bayi sebenarnya dapat mulai membangun keterampilan kognitif mereka secara langsung melalui eksplorasi pancaindra. Temuan menunjukkan bahwa melalui permainan dan pengalaman sensorik, bayi menyimpan seluruh pengalaman tubuh mereka dalam 'memori sensorik' mereka.
Untuk menstimulasinya, Mama bisa mendampingi si Kecil saat ia melakukan aktivitas bermain dengan mainan sensorik. Mainan sensorik dapat menawarkan kesadaran spasial dan pengenalan pola, yang merupakan dua hal yang akan membantu bayi membangun keterampilan kognitifnya.
4. Mengembangkan kemampuan bahasa
Memberikan stimulasi multisensorik dapat memberi bayi kesempatan untuk mengekspresikan emosinya sejak dini. Jenis ekspresi ini terbukti memiliki dampak positif pada perkembangan bahasa para bayi.
Selain itu, aktivitas ini juga dapat meningkatkan kemampuan motorik halusnya lho, Ma. Dalam jangka panjang, efek dari stimulasi multisensorik akan sangat bermanfaat bagi kemampuan yang dibutuhkan si Kecil hingga usia pra-sekolah.
5. Membantu menghibur dan menenangkan bayi
Stimulasi multisensorik juga dapat memberikan bayi kemampuan untuk melakukan self soothing. Self soothing merupakan kemampuan anak untuk membuat dirinya merasa nyaman sendiri sehingga ia bisa tidur sendiri.
Contoh stimulasi yang bisa Mama lakukan seperti membacakan buku sambil memangku atau memeluk bayi, bernyanyi atau memainkan musik lembut sambil menepuk bayi, memijat lembut bayi sambil memainkan musik sebelum tidur. Tentunya ini akan menjadi aktivitas bonding yang menghibur dan menenangkan untuk Mama dan juga si Kecil.
Jika Mama menjadikan hal ini sebagai rutinitas, jangan kaget jika si Kecil dapat mulai mengasosiasikan dan mempelajari perbedaan antara siang dan malam.
Bahaya Stimulasi Berlebihan
Memberikan stimulasi secara konsisten dengan berbagai kegiatan pada si Kecil memang keputusan yang baik. Akan tetapi, Mama juga perlu memperhatikan hal tersebut agar tidak menjadi overstimulasi atau stimulasi yang berlebihan.
Salah satu tanda si Kecil mengalami overstimulasi adalah ia sulit untuk tidur walaupun fisiknya sudah merasa lelah. Akibatnya, si Kecil pun jadi rewel karena otaknya bekerja terlalu aktif sehingga mereka jadi sulit merasa tenang.
Selain itu, si Kecil yang mengalami overstimulasi juga berpotensi mengalami speech delay. Biasanya hal ini terjadi karena bayi mendapatkan paparan layar baik dari televisi, komputer, tablet, maupun telepon genggam secara berlebihan, sebelum ia berusia dua tahun.
Dilansir dari FirstCry Parenting, ada beberapa faktor lain yang membuat bayi mengalami overstimulasi, yaitu:
- Datang ke acara keluarga atau pesta ulang tahun dengan banyak orang.
- Kebisingan, mendengar banyak suara dalam waktu bersamaan.
- Berada di tempat yang telalu ramai, asing, atau bersuhu panas.
Nah, itulah tadi beragam informasi mengenai manfaat stimulasi multisensorik pada bayi. Semoga membantu!
Baca juga:
5 Ide Kegiatan Sederhana untuk Stimulasi Perkembangan Bayi 0 – 6 Bulan
3 Tahap dan Tips Menstimulasi Indera Penglihatan Bayi Usia 2-6 Bulan