Waspada! Bayi yang Sering Dicium dan Digendong Berisiko Terkena TBC
Ini yang perlu diperhatikan agar bayi tidak tertular TBC, Ma
25 Desember 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Baru-baru ini dunia kesehatan kembali dikejutkan dengan peningkatan angka penderita Tuberkulosis di Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Pasalnya, dilaporkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul, sebanyak 619 anak di Bantul menjadi penderita penyakit yang menular melalui droplet atau cipratan dari batuk tersebut.
Umumnya anak-anak terutama bayi mudah tertular TBC akibat sering dicium maupun digendong oleh orang dewasa yang menderita TBC yang tidak diobati. Apakah hal ini benar?
Salah satu dokter dan edukator kesehatan anak, dr. Ardi Santoso, SpA.Mkes, mengungkapkan bahwa bayi yang kontak erat dengan orang dewasa penderita TBC akan sangat mudah tertular melalui droplet.
Ingin tahu informasi lebih lanjut tentang TBC pada bayi?
Berikut Popmama.com rangkum informasinya untuk Mama. Yuk, disimak!
1. TBC menular melalui droplet
Melansir Mayo Clinic, tuberkulosis atau TBC merupakan penyakit menular yang berpotensi serius, yang terutama menyerang paru-paru.
Tuberkulosis sendiri disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis yang paling sering menyerang paru-paru.
Selain itu, ditambahkan pula oleh dr. Ardi Santoso, SpA.Mkes melalui media sosialnya, penyakit TBC dapat ditularkan melalui droplet (percikan atau cipratan cairan dari mulut) dan menyebar dengan cepat. Terutama jika penderita TBC memiliki batuk yang aktif.
Editors' Pick
2. Bayi yang sering dicium dan digendong lebih berpotensi terkena TBC
Selain menjelaskan mengenai penyebaran TBC pada bayi, dr. Ardi Santoso juga menyatakan bahwa bayi yang sering dicium atau digendong lebih berpotensi tertular penyakit TBC.
Ia pun tidak menyarankan orang yang lebih dewasa secara sembarangan mencium atau menggendong bayi.
"Kalau sayang, kalau gemas, jangan cium-cium, ya! Apalagi cium-ciumnya membawa virus atau bakteri Tuberkolosis. Ingat, mulut ini adalah sumber dari semua penularan semua penyakit, ada di mulut kita," jelas dokter Ardi.
3. Tak hanya orang dewasa, bayi yang terpapar juga perlu mendapatkan perawatan
Melanjutkan penjelasannya, dokter Ardi juga mengatakan bahwa jika di dalam satu rumah terdapat satu orang yang terkena TBC, maka setiap anak yang berusia di bawah lima tahun yang tinggal di dalamnya juga harus menjalani pengobatan dan pencegahan TBC.
"Jadi, hati-hati dengan TBC. Waspada, terutama dengan (penderita) dewasa. Kecil kemungkinannya anak menularkan TBC, karena dahak anak tidak sebanyak dewasa. Jadi, dewasa ini yang harus diwaspadai," katanya.
4. Tips jaga bayi agar terhindar dari penyakit TBC
Terakhir, dokter Ardi juga memberikan beberapa tips yang bisa Mama perhatikan dan terapkan untuk melindungi bayi dari penyakit TBC.
Pertama, orang dewasa yang positif TBC harus memakai masker. Sama seperti batuk pada umumnya, dengan memakai masker maka droplet tidak akan menyebar kemana-mana.
Selanjutnya, hindari untuk mencium bayi terutama di bagian wajahnya. Pasalnya, bayi yang memiliki kontak erat bisa saja langsung tertular. Apalagi jika orang dewasa yang terkena TBC tidak mendapatkan perawatan yang tepat.
Ketiga, hindari membuang dahak atau meludah di sembarang tempat. Kebiasaan ini berpotensi menularkan TBC pada orang lain. Selain itu, pastikan juga si Kecil mendapatkan vaksin BCG di waktu yang tepat, ya, Ma.
Nah, itulah tadi beragam informasi seputar TBC pada bayi. Semoga informasi ini bisa membantu, ya, Ma.
Baca juga:
Mencegah TBC pada Anak, Ketahui 5 Fakta Penting Mengenai Imunisasi BCG
Imunisasi BCG: Jadwal, Efek Samping dan Cara Mengatasi Jika Bayi Rewel