Penyebab dan Cara Menangani Perut Kembung pada Bayi
Akibat pencernaan yang belum sempurna, perut si Kecil kerap kembung. Jangan bingung mengatasinya!
13 Maret 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bayi, terutama yang masih baru lahir sering mengalami perut kembung. Hasilnya, mereka jadi lebih rewel dan merasa tidak nyaman.
Pada dasarnya, kembung pada bayi adalah bagian dari proses perkembangannya. Selalu ada satu masa di mana bayi akan terus merasa kembung. Ini dikatakan oleh Catherine Pound, dokter anak yang bekerja di Rumah Sakit Anak Eastern Ontario di Ottawa, Kanada.
Menurutnya, bentuk pencernaan bayi belum sempurna dan wajar jika ia mengalami kembung. Hasilnya, bayi jadi sering kentut dan sendawa. Namun seiring berjalannya waktu, mereka akan belajar dan pencernaannya pun jadi makin siap.
Untuk Mama yang sedang kebingungan menghadapi bayi yang kembung, berikut Popmama.com rangkumkan cara-cara menanganinya.
1. Memijat perut bayi
Memijat perut bayi dengan lembut bisa membantunya mengeluarkan gas. Salah satu cara pijatan yang paling mudah adalah membuat gerakan memutar di perut yang searah dengan jarum jam.
Selain itu, menggerakkan kaki bayi seperti sedang menggowes sepeda juga dianggap manjur mengurangi gas atau kembung di perut bayi.
2. Jangan absen sendawakan setelah menyusu
Bagi bayi baru lahir atau newborn, bersendawa setelah sesi menyusu sangatlah penting. Dengan begitu, gas dia dalam perutnya bisa keluar sehingga mengurangi kemungkinan gumoh atau muntah setelah menyusu.
Jangan absen menepuk punggung bayi atau menggendongnya dengan posisi berdiri agar memudahkan gas keluar melalui sendawa.
Editors' Pick
3. Hindari produk berbahan dasar susu sapi
Bagi ibu yang memberikan ASI, jika si Kecil kerap kembung, bisa mengurangi asupan makanan atau minuman berbahan dasar susu sapi.
Banyak bayi ASI yang memiliki pengalaman alergi dengan protein dari susu sapi. Perhatikan lagi jika Mama sudah membatasi konsumsi susu sapi, apakah si Kecil tidak mudah kembung atau jadi lebih nyaman dalam tidur dan menyusunya.
4. Perhatikan beberapa mitos yang tidak berpengaruh pada kembung bayi
Menurut mitos, ibu menyusui sebaiknya tidak mengonsumsi makanan yang pedas. Makanan pedas ini dianggap sebagai salah satu sumber bayi kembung dan diare.
Padahal, ini tidak ada hubungannya, Ma.
Begitu juga dengan menghindari beberapa makanan yang penuh gas seperti kol atau brokoli. Tak ada penelitian yang membuktikan bahwa makanan bergas seperti itu berpengaruh pada bayi jika Mama yang mengonsumsinya.
5. Ganti dot si Kecil
Jika si Kecil mengonsumsi susu dari botol, mungkin bisa diperhatikan lagi bentuk dotnya. Lubang yang besar bisa membuat mereka menelan air susu dengan udara.
Dari sanalah timbul kembung. Oleh karena itu, tak ada salahnya mengganti dot dengan aliran yang lebih lembut sehingga bayi bisa menelannya dengan lebih santai.
6. Jika mengonsumsi susu formula, perhatikan kandungannya
Si Kecil diberikan susu formula dan kerap kembung? Mungkin Mama mau melihat lagi kandungan dari susu tersebut. Jika kembung disertai dengan kolik parah dan diare, bisa jadi mereka benar-benar alergi dengan protein dari susu sapi.
Mama bisa berkonsultasi dengan dokter anak si Kecil untuk mengganti susu formulanya. Saat ini, sudah banyak pilihan susu formula selain dari susu sapi. Salah satunya adalah susu formula berbasis kedelai.
Kembung pada bayi biasanya akan membaik dengan sendirinya. Seiring bertambahnya umur, pencernaannya mulai terbiasa dan juga makin sempurna mencerna susu yang diterimanya.
Jika kembung tak kunjung berkurang dan disertai efek lainnya, Mama boleh menghubungi dokter anak si Kecil untuk konsultasi lebih lanjut.
Baca juga: Arti Perut Berbunyi pada Bayi Baru Lahir