5 Tanda Lahir Bayi yang Harus Diwaspadai
Ada bermacam jenis tanda lahir yang bisa dimiliki bayi Mama. Sebagian bisa berbahaya, lho!
4 Oktober 2018
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tanda lahir sangat umum terdapat pada bayi. Menurut dokter anak dari Brodward Health Medical Center, Florida, Kristie Rivers, MD, FAAP, tanda lahir biasanya muncul pada bayi saat lahir atau setelahnya, biasanya dalam dua bulan pertama setelah lahir.
Sebagian tanda lahir akan memudar atau hilang seiring dengan bertambahnya usia, namun sebagian lainnya akan terus ada hingga ia dewasa nanti.
Bila dilihat dari sisi estetika, tentunya tanda lahir akan mengganggu penampilan, apalagi bila terletak di area wajah. Bahkan sebagian tanda lahir ini tak hanya sebagai ‘tanda’ saja lho Ma, namun juga bisa menimbulkan masalah kesehatan pada si Kecil.
Sebelum Mama khawatir, sebaiknya kita cari tahu terlebih dahulu yuk, jenis-jenis tanda lahir yang seringkali muncul.
1. Hemangioma
Hemangioma adalah tanda lahir yang paling sering muncul sebagai bintil merah kenyal dan berwarna cerah pada pembuluh darah dan muncul di permukaan kulit.
Hemangioma tumbuh selama tahun pertama kehidupan, dan kemudian berkurang seiring berjalannya waktu. Tanda lahir ini bisa terjadi di manapun di tubuh, tapi paling sering muncul di wajah, kulit kepala, dada atau punggung.
Menurut Dr. Monica Wonnacott seperti tertulis pada blog miliknya, Pediatricsanswer, hemangioma jinak dan akan sembuh sendiri. Namun, terkadang hemangioma perlu dihapus atau ditangani jika terjadi gangguan karena lokasinya berada pada organ vital seperti mata, tenggorokan, ataupun mulut yang mengganggu penglihatan atau pernapasan.
Editors' Pick
2. Mongolian spot
Mongolian spot atau bercak mongol sangat umum terjadi pada tubuh bayi berkulit gelap. Warnanya biru keabu-abuan (hampir terlihat seperti memar), bisa berukuran kecil atau besar.
Tanda lahir ini muncul disebabkan oleh beberapa pigmen yang tidak sampai ke lapisan atas saat kulit bayi terbentuk.
Mongolian spot tidak berbahaya dan biasanya memudar pada usia sekolah.
Dikutip dari WebMD, kebanyakan kasus tidak memerlukan pengobatan. Bila tanda lahir memang memerlukan perawatan, perlakuan tersebut bervariasi berdasarkan jenis tanda lahir dan kondisi yang terkait.
3. Cafe-au-lait
Bercak cafe-au-lait berwarna cokelat muda atau sedikit lebih tua dan biasanya berbentuk oval tidak beraturan berukuran 3–5 mm.
Cafe-au-lait biasanya muncul saat lahir atau muncul dalam beberapa tahun pertama kehidupan seorang anak.
Tanda ini merupakan jenis tanda lahir normal, namun bila jumlah bercak dan besarnya lebih dari 5 mm, ada kemungkinan si Kecil menderita neurofibromatosis (kelainan genetik yang menyebabkan pertumbuhan sel abnormal jaringan saraf).
4. Akrosianosis
Akrosianosis merupakan bercak kemerahan yang terlihat pada permukaan kulit. Biasanya tanda lahir ini ditemui pada jari tangan dan kaki.
Ketika bayi Mama menangis atau kedinginan, warna bercak akan berubah menjadi kebiruan dan semakin lama semakin jelas terlihat.
Bila dibandingkan dengan bayi laki-laki, bayi perempuan cenderung lebih sering mengalaminya. Akrosianosis tidak berbahaya bagi si Kecil dan akan hilang dengan sendirinya.
5. Nevus Congenital
Nevus congenital adalah tahi lalat yang muncul sejak bayi lahir dengan ukuran antara 1 – 20 cm.
Bayi dengan tanda lahir ini, memiliki risiko mengidap kanker kulit. Semakin besar tanda lahir semakin besar pula risiko bayi terkena kanker kulit. Karena itu, setiap nevus congenital pada bayi baru lahir harus diperiksa. Dan setiap perubahan yang terjadi pada tanda lahir ini harus dilaporkan.
Bila dokter kulit memutuskan bahwa tahi lalat tersebut perlu dievaluasi lebih lanjut atau diangkat, maka ia akan mengangkat keseluruhan tahi lalat tersebut atau mengambil sebagian jaringan tahi lalat untuk dilakukan biopsi.
Dikutip dari WebMD, jika dokter kulit berpikir bahwa tahi lalat mungkin bersifat kanker, memotong tahi lalat tidak akan menyebabkan kanker menyebar.
Perhatikan ya, Ma!