Penting untuk diingat bahwa tumbuh kembang setiap bayi berbeda-beda. Ada yang lebih pesat dibandingkan kemampuan bayi seusianya, namun ada juga yang sedikit lebih lambat. Termasuk perkembangan penglihatannya.
Penglihatan bayi terus berkembang seiring dengan bertambahnya usia. Perkembangan penglihatan bayi bisa dibilang sangat drastis dan cepat, dimulai sejak ia lahir.
Mama mungkin bertanya-tanya kapan bayi bisa melihat. Lantaran sudah tidak sabar ingin menggodanya dengan boneka yang menggemaskan atau menunjukkan mimik muka mama yang lucu. Tenang, Mama bisa menemukan jawabannya dalam artikel ini.
Ketahui tahapan perkembangan penglihatan bayi Mama sesuai usianya. Kenali juga apa saja yang bisa Mama lakukan untuk mendukungnya.
BerikutPopmama.comsampaikan informasinya seperti dilansir dari situs Parents.
Usia 1 Bulan: Mata bayi belum peka cahaya
Health365.com
Di usia ini, si Kecil bisa:
Menggerakkan mata dan kepala ke arah sumber cahaya,
mencari obyek secara horizontal (terutama wajah),
membuat kontak mata dan fokus pada Mama.
Tips untuk Mama:
Di usia ini, mata bayi tidak terlalu peka terhadap cahaya. Jadi, tak perlu khawatir menyalakan atau mematikan lampu saat ia tidur, karena hal itu tidak akan memengaruhi tidurnya.
Usia 2 – 3 bulan: Mata bayi mulai bisa mengikuti gerak benda
Theadventurestartshereblog.com
Saat ini, si Bayi bisa:
Mencari obyek secara vertikal dan sirkuler,
mengenali wajah,
mulai belajar melirik tanpa menolehkan kepala,
lebih peka terhadap cahaya,
memerhatikan kaki dan tangannya,
mulai memerhatikan sesuatu yang menarik perhatiannya,
melakukan kontak mata lebih lama daripada sebelumnya.
Tips untuk Mama:
Sekarang adalah waktu yang tepat untuk Mama memasang mainan bergerak di atas tempat tidur bayi. Ia akan mulai tertarik untuk memerhatikan objek bergerak di sekitarnya.
Di usia ini bayi juga akan mulai memerhatikan gerakan bibir mama saat Mama membaca, bernyanyi, atau bicara dengannya.
Editors' Pick
Usia 3 – 6 bulan: Bayi mulai memerhatikan seluruh isi ruangan
Tesco-baby.com
Saat ini si Kecil akan:
Memandang dan mempelajari tangan, kaki, dan mainannya,
memerhatikan mainan yang jatuh atau menggelinding,
kemampuannya dalam melihat semakin tajam,
memerhatikan ke sekeliling ruangan,
suka melihat bayangan,
sudah bisa melirik.
Tips untuk Mama:
Saat ini, bayi mulai tertarik pada gambar dan mainan. Ia akan mulai berusaha meraih mainan yang ada di dekatnya. Karena itu, pastikan mainan si Kecil berada dalam jangkauannya guna menstimulasi koordinasi tangan dan matanya.
Mama juga bisa mulai mendongeng buku cerita khusus bayi dengan warna-warni cerah yang dapat menarik perhatiannya.
Usia 7 – 10 bulan: Mulai mengenali obyek yang disembunyikan
Pre-school.org
Kemampuan visualnya, membuat bayi:
Menunjukkan ketertarikannya pada gambar,
meperhatikan potongan atau remahan makanan di dekatnya,
mengenali obyek yang tersembunyi.
Tips untuk Mama:
Sekarang, si Bayi sudah mengerti main tebak-tebakan di tangan mana Mama menyembunyikan mainan kesukaannya. Permainan sederhana ini akan melatih ketelitian penglihatannya dan sangat baik untuk memantau apakah perkembangan mata si Kecil sudah sesuai dan tidak ada kelainan yang diidapnya.
11 - 12 bulan: Koordinasi otak dan mata membuat si Kecil mengenali orang
Pinterest.com
Sekarang, si Kecil sudah bisa:
Melihat obyek di luar jendela,
mengenali orang,
mengenali gambar,
bermain ci luk ba.
Tips untuk Mama:
Karena sebagian besar anak-anak di usia ini sudah mulai jalan, Mama bisa mengajaknya berkeliling di sekitar rumah. Lewat matanya anak bisa mengenali orang-orang dan banyak hal. Bangkitkan minat anak untuk belajar dengan menjelaskan apa yang bisa ia lihat di sekelilingnya.
Inilah saatnya anak belajar tentang warna, bentuk, dan bersosialisasi.
Kapan Harus Khawatir?
Pexels/Bassam Abo Hamed
Dr. David Coats, dokter mata anak dan koresponden klinis untuk American Academy of Ophthalmology, mengatakan agar Mama tetap mengetahui tanda-tanda gangguan penglihatan pada bayi yang perlu diwaspadai, seperti:
Mata juling. Pada beberapa bayi, mata juling di beberapa bulan pertama usianya masih bisa dikatakan wajar. Namun bila tak ada perubahan seiring pertumbuhan usianya, maka ini bisa menjadi masalah,
keluar air mata berlebihan,
riwayat penyakit mata di keluarga,
mata bergetar terus menerus,
struktur mata abnormal,
mata bengkak,
mata terasa nyeri dan gatal terus menerus, serta iritasi,
mata merah,
kelopak mata kendor,
sensitifitas yang ekstrem terhadap cahaya,
pupil berwarna putih, keabu-abuan, atau kuning.
Bila Mama mendapati bayi mengalami gejala seperti di atas, jangan ragu untuk segera mengunjungi dokter spesialis mata ya, Ma. Agar si Kecil segera mendapatkan penanganan medis yang tepat.