Menjelang waktu persalinan, tentunya beragam perlengkapan bayi sudah Mama persiapkan. Termasuk diantaranya adalah tempat tidur si Kecil.
Setelah lahir nanti, bayi mama akan menghabiskan lebih banyak waktunya di tempat tidur (baby crib) daripada di tempat lain, karena itu kenyamanan dan keamanan tempat tidurnya sangat penting.
Setidaknya, si Kecil akan menempati tempat tidurnya tersebut hingga usia 2-3 tahun, karena itu jangan sembarang memilih baby crib ya, Ma!
Wajar saja bila hal pertama yang Mama lihat saat memilih baby crib adalah yang paling bagus desainnya, dan memiliki warna yang menarik. Namun jangan dua hal itu saja yang perlu Mama perhatikan, keamanan dan kenyamanannya juga patut dipertimbangkan.
Yuk, baca panduan dari Popmama.com untuk memilihnya!
1. Jarak antar tiang pagar tempat tidur
Flickr/Paintzen
Untuk keamanan Si Bayi, biasanya tempat tidur bayi dibatasi dengan semacam tiang-tiang kayu atau plastik yang berjarak untuk mencegah bayi terjatuh.
Pilihlah tempat tidur yang jarak antar celahnya kurang dari 6 cm demi mencegah kepala bayi tersangkut dan menyelip di antara tiang.
2. Desain akses membuka dan menutup pagar
catkayu.net
Beragam desain baby crib akan Mama temui, termasuk baby crib yang pagarnya bisa diangkat dan diturunkan.
Nah, sebaiknya Mama menghindari tempat tidur jenis ini. Karena, kesalahan saat merakit ataupun pengoperasian pagar yang kurang hati-hati, bayi bisa terjepit atau jatuh ketika sedang berpegangan pada pagar tempat tidur yang kurang kokoh pagarnya.
Editors' Pick
3. Material yang digunakan
Pinterest.com/Amanda Larangeira
Material yang digunakan untuk membuat baby crib sangat penting untuk menentukan apakah baby crib tersebut aman atau tidak bagi bayi.
Selain material dasarnya (kayu, plastik, atau lainnya), pastikan pula apakah baut, sekrup, dan paku terpasang dengan kencang. Selain untuk memastikan apakah tempat tidur bayi cukup kokoh, juga untuk memastikan tidak ada material tajam yang menonjol keluar dan membahayakan bayi.
Tak hanya itu saja, cat yang digunakan untuk mewarnai baby crib juga perlu dipastikan keamanannya lho, Ma.
4. Kesesuaian matras dengan ranjang bayi
Freepik/phduet
Ketika membeli baby crib, belum tentu Mama akan mendapatkannya satu paket dengan matras. Karena itu, saat memilih matras, pilihlah yang memang khusus dirancang untuk bayi dan ukurannya sesuai denganbaby crib yang dibeli agar tidak ada celah antara matras dan baby crib.
Matras khusus bayi didesain kokoh atau keras guna mencegah SIDS (sudden infant death syndrome) atau sindrom kematian bayi mendadak, dan bisa menopang tulang punggung bayi.
5. Pemilihan baby bedding
Pixabay.com/BenKerckx
Untuk pelengkap, Mama tentunya akan menutup matras dengan seprai, melengkapinya dengan selimut dan mungkin bantal dan boneka lucu di dalamnya.
Selain seprai, sebenarnya barang-barang tersebut justru harus dihindari untuk mencegah SIDS. Barang bertekstur lembut tadi berisiko menutupi wajah Si Kecil dan membuatnya kesulitan bernapas.
Bila saat ini Mama sedang mengandung anak kedua, tentunya Mama akan berpikir bahwa tempat tidur Si Sulung bisa kembali digunakan untuk Sang Adik. Jika memang tempat tidur lama masih bagus dan kokoh, tak ada celah dan pagar yang membahayakan, tentunya sah-sah saja baby crib tersebut dipakai lagi.
Namun bila baby crib tersebut memang sudah tak layak pakai, jangan memaksakan ya, Ma. Karena itu, pastikan kondisinya masih baik dan layak digunakan.