Mama Harus Tahu! Penyakit Langka Moebius Syndrome pada Bayi Baru Lahir

Hati-hati, Moebius Syndrome dapat dialami siapa saja!

28 Juli 2020

Mama Harus Tahu Penyakit Langka Moebius Syndrome Bayi Baru Lahir
Pixabay/TaniaVdB

Baru-baru ini jagad twitter diramaikan oleh cuitan dari seorang psikiater dr. Andreas Kurniawan, SpKJ. Hal itu dikarenakan cuitannya tentang putranya, Hiro yang mengalami penyakit langka pada ekspresi wajah yakni moebius syndrome.

Kisahnya ia bagikan pada Kamis, 23 Juli 2020 pada akun twitter miliknya @ndreamon.

“Halo. Anak saya lahir kurang dari satu bulan lalu, dengan kondisi super langka yaitu Moebius syndrome. Hari ini, saya memutuskan untuk terbuka tentang kondisi Hiro. Moebius syndrome, kondisi tanpa ekspresi- sebuah utas," tulis Andreas di akun twitternya.

Andreas menjelaskan di twitter miliknya bahwa si Kecil, Hiro yang lahir pada tanggal 27 Juni 2020 tidak menangis dan tidak ada ekspresi. Setelah kelahiran Hiro, dokter yang merawatnya menyampaikan hipotesis jika Hiro mengidap Moebius Syndrome.

Apa yang dimaksud dengan Moebius Syndrome dan seperti apa dampaknya pada si Kecil? Simak ulasan yang berhasil Popmama.com rangkum berikut ini.

Editors' Pick

1. Apa itu Moebius Syndrome?

1. Apa itu Moebius Syndrome
Pixabay.com/nguyenbaqua

Moebius Syndrome adalah penyakit bawaan sejak lahir yang sangat jarang terjadi. Penyakit ini terjadi dikarenakan adanya kelainan saraf. Sehingga menyebabkan lemahnya kemampuan untuk merespons yang terjadi pada beberapa titik saraf wajah.

Biasanya, kelainan ini terjadi pada saraf kranial ke VI dan VII. Saraf tersebut adalah saraf yang membuat wajah dapat bergerak.

Sehingga, wajah menjadi tidak dapat berekspresi seperti mengerutkan bibir, cemberut, tersenyum, atau menutup kelopak mata. Oleh sebab itu penderita sindrom ini biasa disebut memiliki wajah patung atau wajah topeng.

2. Penyebab terjadinya Moebius Syndrome

2. Penyebab terjadi Moebius Syndrome
Pixabay/esudroff

Sayangnya, penyebab sindrom ini belum diketahui dengan pasti. Sindrom yang dapat terjadi secara acak ini memiliki kemungkinan yang disebabkan oleh faktor kelainan genetik.

Pada beberapa kasus, Moebius Syndrome terjadi karena adanya hubungan antara riwayat keluarga.

Kelainan genetik ini juga dapat disebabkan oleh keturunan. Jika salah satu orang tua menderita sindrom ini, ada kemungkinan jika si Kecil menderita Moebius Syndrome juga.

Hipotesis lain juga menyatakan adanya aliran darah yang terganggu ke janin dalam kandungan. Sehingga, kemungkinan besar terjadinya Moebius Syndrome dikarenakan faktor genetik maupun lingkungan.

3. Gejala yang muncul

3. Gejala muncul
pixabay.com/Engin_Akyurt

Ada beberapa gejala yang muncul saat mengalami sindrom ini, diantaranya yakni kelemahan atau kelumpuhan yang terjadi pada otot wajah.

Itulah mengapa, bayi yang lahir dengan sindrom ini tidak dapat menunjukkan ekspresi pada wajahnya. Selain itu, biasanya gejala ini juga dikuti dengan kesulitan menelan air liur sehingga bibir bayi akan selalu basah.

Gejala lainnya juga dapat membuat bayi sulit mengeluarkan suara, adanya cacat bawaan pada jari-jari kaki, mata juling, dan keterlambatan motorik.

Sindrom ini tidak banyak dialami oleh jumlah populasi di dunia. Penyakit yang sangat langka ini dapat menyerang secara acak. Sayangnya, sampai saat ini belum ada pencegahan yang efektif dan pasti untuk menghindari penyebab seseorang mengalami Moebius Syndrome.

Itulah informasi mengenai Moebius Syndrome yang dialami oleh putra dari dr. Andreas Kurniawan, SpKJ. Semoga anak mama selalu lahir dalam keadaan sehat, ya!

Baca juga:

The Latest