Jerawat bayi yang timbul di kulit pastinya membuat si Kecil merasa tak nyaman. Tak jarang hal ini membuat anak berperilaku lebih sensitif atau uring-uringan.
Sebelum berfokus pada penanganan profesional, ada baiknya untuk mengenal terlebih dahulu masalah kulit yang cukup umum ditemukan pada bayi ini.
Nah, ulasanPopmama.comberikut ini akan membahas tentang jerawat pada bayi: indikasi, penyebab dan cara menanganinya. Ayo disimak, Ma!
Apa Itu Jerawat Bayi?
Pexels
Jerawat bayi secara umum tidak jauh berbeda dengan jerawat di kulit remaja usia pubertas dan orang dewasa.
Meski dapat timbul di beberapa bagian tubuh bayi, biasanya jerawat ini timbul pada kulit wajah area pipi dan punggung. Sebanyak 30 persen bayi yang baru lahir mengalami masalah kulit ini, oleh karena itu jerawat bayi sering juga disebut jerawat neonatal.
Gejalanya baru nampak sekitar dua hingga empat minggu setelah bayi lahir. Namun pada beberapa kasus, ada juga bayi yang terlahir dengan jerawat.
Meski sangat mengganggu kenyamanan anak selama beberapa bulan pertamanya, jerawat bayi dapat disembuhkan lho, Ma.
Editors' Pick
Indikasi Jerawat Bayi
Pexels
Jerawat bayi berbentuk seperti jerawat pada umumnya, seperti benjolan atau bintil kecil berwarna putih kemerahan dengan kulit yang meradang di sekelilingnya.
Benjolan ini dapat berkembang menjadi jerawat berisi pustula (whitehead), mirip dengan yang biasa dialami remaja dan orang dewasa.
Usia bayi yang berisiko memiliki masalah kulit ini adalah 0-6 bulan, dan biasanya akan sembuh dalam kurun waktu beberapa minggu hingga 2 bulan.
Penyebab Munculnya Jerawat pada Bayi
Pexels
Meskipun sekitar 30% dari jumlah bayi baru lahir mengalami masalah kulit serupa, penyebabnya belum dapat dipastikan.
Namun, ada beberapa penjelasan yang dapat diindikasikan sebagai penyebab jerawat bayi. Berikut penjelasannya:
Hormon
Para dokter meyakini bahwa pengaruh hormon maternal termasuk salah satu penyebab jerawat bayi. Si Kecil dapat terkena pengaruh hormon mama saat berada di dalam rahim, atau saat sedang menyusu pada Mama.
Namun, tenang saja, Ma. Bukan berarti rutinitas menyusui bayi harus dihentikan sepenuhnya, sebab jerawat ini akan hilang perlahan seiring waktu.
Reaksi susu formula
Bahan aktif yang terdapat dalam susu formula juga bisa menjadi akar masalah jerawat bayi, terlebih jika mengalami kontak langsung dengan kulit bayi.
Saat minum susu, terkadang si Kecil memuntahkannya kembali sehingga sisa susu mengotori mulut dan wajah. Hal inilah yang dapat menimbulkan jerawat.
Ketidakseimbangan alami bakteri usus
Menurut para ahli, hal yang juga dapat menjadi penyebab jerawat bayi ialah ketidakseimbangan alami bakteri yang ada di usus.
Bakteri alami yang berada di usus manusia berfungsi membantu mencerna makanan. Sementara itu, usus bayi belum dapat menjaga keseimbangan bakteri baik dengan sempurna.
Reaksi obat-obatan tertentu
Obat-obatan tertentu juga berpotensi menjadi pemicu ruam yang mirip jerawat bayi. Jika timbul bintil pada kulit si Kecil setelah mengonsumsi suatu jenis obat, mintalah resep salep bayi atau cairan pereda gatal pada dokter.
Hindari membalurkan obat jerawat, cairan pencuci muka, maupun losion kecuali jika bahannya sudah dipastikan aman dan cocok di kulit si Kecil.
Oleh karena itu, disarankan juga untuk menggunakan produk alami dan organik jika dibutuhkan.
Cara Mengatasi Jerawat Bayi
pexels/Public Domain Pictures
Berikut cara yang bisa Mama coba untuk mengatasi jerawat pada si Kecil:
Hindari bayi dari bahan kain yang kasar
Kain yang kasar dapat memperparah kondisi jerawat bayi. Oleh karena itu, pakaikan si Kecil baju berbahan halus. Hindari wol maupun bahan bertekstur kasar lainnya.
Untuk mengelap wajah bayi maupun bagian kulit lainnya yang sensitif, gunakan telapak tangan yang bersih.
Selain itu, pastikan Mama tidak mengenakan aksesori tangan, sebab bisa berisiko menginfeksi jerawat bayi jika tergesek.
Tepuk-tepuk kulit bayi dengan kain setelah mandi
Untuk mengeringkan kulit bayi yang berjerawat, Mama tak perlu mengelapnya. Cukup ditepuk-tepuk perlahan dengan kain.
Tidak disarankan untuk mengeringkan kulit bayi dengan cara digosok, karena hanya akan memicu peradangan yang ditimbulkan rasa panas di permukaan kulit. Alhasil, rasa gatal di kulit bayi bisa semakin meradang.
Hindari menyentuh jerawat bayi
Sentuhan tangan berisiko membuat bakteri di jerawat bayi berkembang biak semakin banyak. Terlebih jika jerawat dicabut atau dipecahkan dengan tangan.
Fatalnya, sentuhan pada jerawat bisa mempengaruhi kelenjar minyak, sehingga produksi minyak alami wajah pun melimpah. Minyak berlebih inilah penyebab jerawat bayi bertambah parah, atau bahkan mengakibatkan bruntusan.
Seimbangkan pola makan bagi ibu menyusui
Mama yang memiliki bayi rata-rata memilih untuk menyusui hingga beberapa bulan (atau lebih) sejak anak lahir. Artinya, selama itu nutrisi yang diperoleh anak hanya bersumber dari ASI.
Makanan yang masuk ke tubuh ibu menyusui tentunya mempengaruhi kualitas air susu.
Jika bayi mama masih menyusu dan memiliki jerawat bayi, pastikan untuk mengatur pola makan sesuai rekomendasi pakar gizi.
Hindari produk krim atau losion yang mengandung minyak
Jerawat terbentuk minyak dan kotoran yang menumpuk di dalam folikel kulit dan memicu penyumbatan.
Oleh karena itu, penggunaan produk skincare bayi yang mengandung minyak tidak dianjurkan karena dapat menyumbat pori.
Sebagai alternatif, gunakan produk berbahan ringan yang mampu menyerap minyak tanpa membuat kulit bayi iritasi atau menjadi kering.
Jauhkan bayi dari pemicu peradangan jerawat
Selain kain yang kasar seperti wol, jauhkan bayi dari furnitur seperti karpet atau sofa yang berbahan kasar.
Bahan karpet yang bertekstur dapat membuat kulit bayi iritasi, sehingga membuat jerawatnya semakin parah.
Selain itu, sebaiknya cek mainan anak seperti boneka atau plushie untuk memastikan bahannya tidak menyebabkan peradangan kulit berjerawat.
Perhatikan pakaian bayi
Pakaian untuk si Kecil yang memiliki jerawat bayi harus benar-benar diperhatikan, Ma. Pilihlah baju dengan bahan yang lembut dan sejuk, serta longgar agar kulit bayi dapat bernapas lega.
Untuk mencucinya, gunakan detergen yang bersifat hypoallergenic, bebas paraben, dan 100% menggunakan bahan-bahan alami.
Tak hanya digunakan untuk pakaian, detergen jenis ini bisa juga digunakan untuk cuci selimut, seprai, dan kain lainnya yang berkontak langsung dengan kulit bayi.
Kenakan sarung tangan yang lembut
Saat kulitnya berjerawat dan terasa gatal, bayi rentan menggaruk atau menyentuh jerawatnya, secara sengaja maupun tidak.
Hal ini tentunya dapat menyebabkan peradangan atau infeksi pada kulit bayi mama. Maka dari itu, saat anak mulai sering menyentuh bagian kulitnya yang berjerawat, segera pakaikan sarung tangan bayi berbahan lembut.
Nah, itu tadi pembahasan tentang jerawat pada bayi: indikasi, penyebab dan cara menanganinya. Semoga bermanfaat.