7 Hal yang Bisa Mama Lakukan agar Bayi Tersenyum
Bisa dicoba nih, Ma!
30 Mei 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Beberapa orang mungkin tidak mengetahui bahwa bayi mulai dapat tersenyum bahkan sebelum ia dilahirkan. Ya, bayi mulai bisa tersenyum sejak usia kehamilan memasuki minggu ke-11. Tidak hanya itu, pada usia kehamilan ini, bayi juga mulai membuat beragam ekspresi wajah yang cukup kompleks.
Senyum bayi saat berada di dalam kandungan disebut sebagai reflex smile atau senyum refleks dan berlanjut selama beberapa minggu setelah kelahirannya. Namun yang menjadi pertanyaan, kapankah persisnya bayi dapat benar-benar tersenyum setelah dilahirkan?
Untuk mengetahuinya, Mama sebaiknya membaca artikel ini sampai tuntas. Kali ini, Popmama.com akan membahas mengenai kapan bayi mulai tersenyum dan hal yang bisa Mama lakukan agar bayi tersenyum. Disimak yuk, Ma!
Kapan Bayi mulai Tersenyum?
Bayi mulai memberikan senyum refleks sejak mereka berada di dalam kandungan. Senyum refleks merupakan senyuman yang dipicu oleh rangsangan atau peristiwa tertentu. Ketika baru dilahirkan, bayi juga mengalami senyum refleks. Biasanya, setelah lahir, bayi tersenyum refleks saat ia tengah tidur.
Namun sebenarnya, bayi baru benar-benar memproses untuk mulai tersenyum pada lingkungan saat usianya menginjak dua bulan. Senyum ini bukanlah senyum refleks, melainkan senyum sosial. Senyum sosial adalah senyum sebenarnya yang diberikan bayi untuk memberi respons terhadap suara atau senyuman mama dan papa.
Mulai usia empat bulan, bayi sering menggunakan senyum sosial untuk mencoba terlibat dan mendapatkan perhatian dari orang-orang di sekitar. Tidak jarang bayi berusia empat bulan secara spontan tersenyum kepada orang-orang di sekitar mereka untuk berinteraksi.
Editors' Pick
Tahapan Senyum Bayi Sesuai Usia
Biasanya bayi memulai senyum sungguhan (bukan refleks), ketika usianya kurang lebih mencapai dua bulan. Namun untuk lebih spesifiknya, berikut ini beberapa tahapan senyum bayi sesuai usianya:
Usia 6-8 minggu
Beberapa minggu setelah bayi dilahirkan, biasanya ia mulai menunjukkan senyum sosial. Senyum ini dilakukan dengan penuh kesadaran sebagai respons terhadap kemampuannya mengenali wajah orang-orang di sekitarnya.
Usia 2-3 bulan
Pada usia ini bayi mulai tertawa saat tersenyum. Seiring dengan semakin berkembangnya penglihatan bayi, orangtua bisa menstimulasi senyumannya melalui interaksi face to face. Perlihatkan berbagai ekspresi wajah lucu untuk menstimulasi bayi agar sering tersenyum.
Usia 4-6 bulan
Di usia 4-6 bulan, jika stimulus atau dorongan yang diberikan agar bayi tersenyum mulai berlebihan, biasanya si Kecil akan memalingkan wajah pada saat ia tersenyum. Ini adalah sinyal yang diberikan bayi bahwa ia membutuhkan waktu beristirahat dari aktivitas bercanda yang membuatnya lelah.
Usia 6-8 bulan
Di atas usia enam bulan, senyuman bayi semakin bervariasi dan menampilkan beragam ekspresi yang sebelumnya sulit untuk ia lakukan. Sama seperti orang dewasa, semakin lebar senyum bayi berarti semakin senang perasaannya. Terkadang senyum yang disertai tawa digunakan si kecil sebagai bentuk ekspresi rasa senangnya yang meluap-luap.
Usia 8-9 bulan
Senyum bayi lebih banyak digunakan untuk membalas senyuman yang kita berikan. Ini merupakan salah satu cara untuk berkomunikasi dengan orang lain. Pastikan Mama dan Papa segera merespons senyum si Kecil dengan baik ya, agar ia merasa senyumannya itu berarti untuk Mama dan Papa.
Usia 9-12 bulan
Si kecil dapat lebih mengenali siapa saja dan apa saja yang bisa membuatnya tersenyum, bahkan tertawa. Ia akan tersenyum lebar ketika merasakan suasana senang dan terglitik dengan hal-hal lucu.
Bahkan tidak hanya tersenyum, di usia ini pun ia akan tertawa terpingkal-pingkal ketika merasakan atau melihat sesuatu yang lucu.
Adapun bila Mama menemukan bayi mama saat tersenyum tidak sesuai dengan penjelasan di atas, tidak menjadi masalah Ma. Akan tetapi, apabila sampai usia tiga bulan bayi Mama betul-betul tidak pernah menunjukkan senyumannya, bisa jadi ini adalah pertanda terjadi masalah pada si Kecil. Untuk itu, disarankan agar Mama dan Papa segera berkonsultasi ke dokter ya