Meningokel, Benjolan Berisi Cairan di Punggung Bayi. Perlu Diwaspadai!
Kelainan yang dapat berawal dari kehamilan muda
13 Oktober 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jika Mama merasakan terdapat sebuah benjolan berisi cairan pada bagian punggung anak, kemungkinan itu adalah salah satu dari 3 jenis kelainan bawaan spina bifida yang bernama meningokel.
Meningokel merupakan benjolan yang berbentuk seperti kista yang biasanya muncul di garis tulang belakang, atau yang umumnya terdapat di daerah bagian saraf tulang belakang.
Kondisi ini, terjadi dimana selaput otak dan isi sel-sel dari kepala keluar melalui lubang pada bagian tengkorak atau juga di tulang belakang. Gangguan ini termasuk jarang ditemukan, angka kejadiannya adalah 3 kejadian dari 1.000 kelahiran.
Untuk mengetahui penyebabnya, kali ini Popmama.com akan membahas tentang 9 penyebab meningokel, serta gejala dan pengobatannya.
Gejala-Gejala Meningokel yang Muncul pada Anak Bayi
Meningokel memiliki gejala yang bervariasi, tergantung pada kerusakan akar saraf yang terkena. Beberapa anak memiliki gejala yang ringan atau tidak muncul gejala, namun beberapa anak lainnya mengalami kelumpuhan pada akar saraf yang terkena.
Meningokel, merupakan salah satu dari 3 jenis spina bifida, namun meningokel terdiri dari kista meninges yang berupa seperti kantong berisi cairan spina. Beberapa gejala yang muncul, seperti:
- Pada bayi yang baru lahir, muncul benjolan seperti kantung di punggung tengah atau bawah.
- Jika diberi sinar, kantung tersebut tidak tertembus cahaya.
- Kelumpuhan atau kelemahan pada area pinggul, tungkai, atau kaki.
- Penurunan sensitivitas atau sensasi.
- Buang air kecil dan besar yang tidak konsisten.
- Sistem saraf yang terkena, akan rentan terhadap infeksi seperti meningitis.
Meningokel merupakan kelainan yang bersifat genetik, beberapa penyebab di bawah ini yang menjadi faktor risiko seorang anak dapat terkena meningokel
1. Keturunan atau genetik dari orangtua atau dari riwayat keluarga sebelumnya
Meningokel dapat disebabkan oleh kelainan genetik atau berdasarkan DNA orangtua yang kemungkinan besar akan berpengaruh terhadap seorang anak. Kelainan ini menempatkan anak sebagai unsur dominan atau kadang-kadang sebagai unsur resesif.
Unsur dominan adalah dimana gen orangtua yang sebelumnya pernah terkena meningokel dapat menurun ke anak. Sedangkan unsur resesif, gen yang memberikan pengaruh secara tidak langsung pada anak, atau berasal dari riwayat keluarga yang pernah terkena meningokel.
2. Kelainan mekanik saat terjadi infeksi janin
Tekanan mekanik pada saat terjadi infeksi intrauterin atau infeksi janin yang terjadi pada saat seorang perempuan hamil sedang melakukan persalinan. Hal ini dapat menyebabkan kelainan bentuk organ tubuh hingga menimbukan ketidakseimbangan pada organ tersebut.
Faktor kecenderungan perubahan kemampuan yang terjadi dalam pertumbuhan organ itu sendiri akan membuat ketidakseimbangan suatu organ dalam tubuh bayi.
3. Faktor infeksi virus yang menyerang saat kehamilan trimester pertama
Infeksi yang dapat menimbulkan kelainan meningokel adalah infeksi yang terjadi pada saat trimester pertama kehamilan. Adanya infeksi tertentu pada periode ini dapat menimbulkan gangguan dalam perumbuhan organ tubuh anak.
Salah satu infeksi virus pada trimester pertama adalah infeksi dari virus Rubella. Perempuan yang mengidap rubella pada trimester pertama, dapat menyebabkan bayi menderita kelainan seperti katarak, tuli, dan jantung bawaan.
Beberapa infeksi lainnya yang dapat menyebabkan kelainan pada anak adalah virus Cytomegalovirus dan toksoplasmosis yang dapat menyebabkan pertumbuhan sistem saraf pusat seperti hidrosefalus, mikrosefalus, atau mikroftalmia.
4. Mengonsumsi beberapa obat atau jamu-jamuan tertentu
Beberapa jenis obat tertentu yang diminum ketika trimester pertama kehamilan, dapat berhubungan dengan kelainan bawaan pada bayinya. Salah satu jenis obat yang dapat menimbulkan kelainan kongenital adalah Thalidomideyang dapat mengakibatkan terjadinya fokomelia atau cacat pada bagian lengan.
Walaupun belum teruji secara pasti, beberapa jenis jamu-jamuan yang belum diuji kesehatannya dan dikonsumsi saat hamil muda berhubungan dengan kelainan pada pertumbuhan anak. Sebaiknya selama kehamilan khususnya pada trimester pertama, hindari mengonsumsi obat-obatan yang tidak perlu dikonsumsi sama sekali.
Sebelum meminum obat, diharapkan untuk berkonsultasi pada dokter untuk mempertanyakan kadar yang cukup sehingga tidak menyebabkan gangguan terhadap bayi.
Editors' Pick
5. Faktor hormonal atau penyakit yang diderita saat sedang hamil
Faktor hormonal juga diduga memiliki hubungan dengan kelainan bawaan. Bayi yang dilahirkan oleh perempuan yang mengidap penyakit hipotiroid atau penderita diabetes, kemungkinan bayi akan mengalami gangguan pertumbuhan yang lebih besar jika dibandingkan dengan bayi yang normal.
6. Faktor umur perempuan yang melahirkan sudah mendekati masa menopause
Meningokel dapat lebih sering ditemuan pada bayo yang dilahirkan oleh perempuan yang sudah mendekati masa-masa menopause. Secara klinis, angka kejadian meningokel ditemukan pada angka kejadian 1,08/100 kelahiran hidup dan ditemukan risiko relatif sebesar 26,93 persen untuk kelompok perempuan berumur 35 tahun atau lebih.
Angka keadaan yang ditemukan adalah 1:5.500 untuk kelompok perempuan melahirkan dibawah usia 35 tahun, 1:600 untuk kelompok perempuan melahirkan pada usia 35-39 tahun.
Kemudian, 1:75 untuk kelompok perempuan melahirkan diusia 40-44 tahun, dan 1:15 untuk kelompok perempuan yang melahirkan pada usia 45 tahun atau lebih.
7. Terkena paparan radiasi berlebih saat hamil muda
Pengaruh radiasi pada awal mula kehamilan mungkin akan dapat menimbulkan kelainan bawaan pada janin, adanya riwayat terkena paparan radiasi yang cukup besar pada orangtua, berdampak pada anak.
Dikhawatirkan, dapat mengakibatkan mutasi pada gen, sehingga dapat menyebabkan kelainan bawaan pada bayi yang akan dilahirkan. Radiasi untuk keperluan kesehatan atau terapi sebaiknya dihindari pada masa kehamilan. Khususnya pada saat hamil muda.
8. Kekurangan asupan gizi pada masa kehamilan
Kekurangan gizi berat dalam masa kehamilan, dapat menyebabkan kelainan bawaa. Pada manusia, terdapat penelitian dimana menunjukkan bahwa frekuensi kelainan bawaan pada bayi lebih tinggi jika dilahirkan oleh perempuan yang kekurangan asupan gizi.
Defisiensi atau kekurangan asupan gizi seperti protein, Vitamin A, Riboflavin, asam folat, thiamin, dapat menaikan risiko kelainan bawaan pada anak.
9. Faktor lainnya yang belum dapat dipastikan
Banyak kelainan bawaan dari anak yang masih belum dapat dipastikan penyebabnya. Faktor dari janin sendiri dan faktor lingkungan hidup juga dapat diduga sebagai faktor penyebabnya.
Masalah sosial, hipoksia, hipotermia, atau hipertermia diduga juga dapat menyebabkan kelainan pada proses pertumbuhan bayi.
Proses Diagnosa yang Dapat Dilakukan Sebelum dan Sesudah Persalinan
Proses diagnosa untuk menemukan adanya kelainan bawaan dapat dilakukan pada saat pemeriksaan janin atau dapat pula ditemukan pada saat bayi sudah lahir. Pemeriksaan saat bayi masih dalam kandungan, dapat berdasarkan atas indikasi seperti Mama memiliki faktor risiko.
Faktor risiko, misalnya pernah melahirkan bayi dengan kelainan bawaan, riwayat keluarga yang pernah melahirkan bayi dengan kelainan bawaan, serta umur ibu hamil yang sudah mendekati menopause.
Diagnosis spina bifida seperti meningokel, dapat dilakukan berdasarkan gejala yang ditunjukkan dan hasil pemeriksaan fisik. Beberapa tes seperti triple screen, USG, CT Scan, dan MRI dapat mendeteksi kelainan bawaan pada bayi saat masih dalam kandungan.
Untuk bayi yang sudah lahir, akan dilakukan metode USG tulang belakang, rontgen, CT Scan, serta MRI untuk memeriksa letak kelainan dan seberapa luas penyebarannya
Mengonsumsi asam folat untuk mencegah terjadinya gangguan kelainan bawaan
Risiko untuk mengurangi terjadinya spina bifida atau meningokel dapat dilakukan dengan mengonsumsi asam folat. Pemeriksaan asam folat sebelum hamil dapat dilakukan, karena kelainan dapat terjadi pada saat usia kehamilan masih sangat dini.
Untuk perempuan yang berencana untuk hamil, dianjurkan untuk mengonsumsi asam folat sebanyak 0,4 mg hingga 1 mg per hari.
Pengobatan dalam Menangani Penyakit Meningokel
Tujuan dari pengobatan meningokel adalah dengan mengurangi kerusakan pada saraf akibat spina bifida, meminimalkan komplikasi yang disebabkan oleh infeksi, serta membantu keluarga dalam menangani kelainan ini.
Pembedahan dilakukan untuk menutup lubang yang terbentuk, kelainan ginjal dan kandung kemih serta kelainan bentuk fisik lainnya yang sering menyertai gangguan spina bifida.
Terapi fisik juga dilakukan untuk melatih pergerakan sendi agar tetap terjaga dan untuk memperkuat fungsi otot, infeksi saluran kemih dapat diberikan antibiotik. Diet kaya serat dan program pelatihan buang air besar juga dapat membantu memperbaiki fungsi saluran pencernaan.
Kini Mama telah mengetahui tentang penyakit meningokel serta penyebabnya yang dapat menyebabkan gangguan kelainan pada anak. Mama dapat melakukan konsultasi dengan dokter anak atau dokter spesialis yang disarankan oleh dokter anak agar diberikan penanganan yang tepat ya!