Bayi jatuh sakit merupakan mimpi buruk yang menakutkan bagi setiap orangtua. Apalagi jika penyakit yang menyerang si Kecil termasuk ke dalam penyakit yang serius.
Salah satu penyakit yang perlu diwaspadai dan sangat mungkin menyerang bayi adalah diare. Masalah pencernaan ini bisa disebabkan oleh banyak faktor, termasuk infeksi rotavirus.
Berdasarkan data dari Indonesia Rotavirus Surveillance Network pada 2001-2017, rotavirus merupakan penyebab utama diare parah pada balita, yakni menyebabkan sekitar 41% hingga 58% dari total kasus diare yang memerlukan rawat inap.
Maka dari itu, Mama perlu memahami gejala diare akibat rotavirus untuk melindungi si Kecil dari penyakit yang satu ini.
Untuk itu, berikut ini Popmama.com telah merangkum informasi terkait 6 tanda bayi terserang rotavirus. Yuk, simak di bawah ini!
1. Diare yang cukup parah
Freepik/user18526052
Salah satu tanda bayi terkena rotavirus adalah diare yang cukup parah. Hal ini karena rotavirus menyebabkan peradangan pada lambung dan usus (gastroenteritis).
Umumnya, diare berlangsung selama tiga hingga delapan hari. Diare akibat rotavirus ditandai dengan perubahan konsistensi tinja yang menjadi lebih encer dan berair dari biasanya.
2. Muntah
Freepik/wirestock
Selain diare, gejala lain yang ditunjukkan bayi yang terinfeksi rotavirus adalah muntah. Pada kasus ini, bayi mungkin dapat mengalami muntah berulang kali dan berkepanjangan.
Sama seperti diare, muntah akibat infeksi rotavirus juga tampak encer dan berair. Kondisi ini bisa berlangsung selama tiga hingga delapan hari.
Editors' Pick
3. Dehidrasi
Freepik/Lifeforstock
Diare dan muntah yang cukup parah akibat infeksi rotavirus sering menyebabkan dehidrasi. Mama juga perlu waspada terhadap tanda-tanda bayi dehidrasi agar dapat langsung mengatasinya dan tidak menimbulkan masalah kesehatan lain.
Dehidrasi pada bayi umumnya ditandai dengan gejala berikut:
Jarang buang air kecil.
Mulut kering dan bibir pecah-pecah.
Mata terlihat cekung.
Tampak cekungan di bagian kepala bayi yang lunak.
Hanya sedikit atau tidak keluar air mata saat menangis.
Tubuh lemas dan sering mengantuk.
Lebih rewel dan tidak bersemangat untuk bermain.
Bernapas dengan cepat.
Detak jantung yang cepat.
4. Kehilangan nafsu makan
Freepik/pch.vector
Gejala infeksi rotavirus seperti diare, muntah, dan lemas seringkali menyebabkan bayi kehilangan nafsu makan. Kondisi ini dapat mengurangi minat bayi untuk makan dan minum, yang kemudian dapat berdampak buruk pada kesehatannya.
Penurunan nafsu makan dapat menyebabkan asupan nutrisi dan cairan berkurang sehingga memperburuk keadaan fisik dan memperlambat proses pemulihan.
Oleh karena itu, sangat penting untuk memastikan agar bayi tetap terhidrasi dan mengonsumsi asupan bergizi yang mudah dicerna selama mengalami infeksi.
5. Demam
Freepik/valuavitaly
Infeksi rotavirus juga dapat menyebabkan demam pada bayi. Dalam kondisi ini, suhu tubuh bayi dapat meningkat dari biasanya yang merupakan tanda bahwa ada reaksi peradangan di dalam tubuh.
Demam pada bayi tentu dapat membuat si Kecil tidak nyaman, rewel, dan sulit tidur. Maka dari itu, suhu tubuh bayi harus diawasi untuk memastikan pemulihan yang cepat.
6. Sakit perut
Freepik/freepik
Infeksi rotavirus juga bisa menyebabkan bayi mengalami sakit perut. Namun, karena bayi belum memiliki kemampuan berbicara atau mengkomunikasikan rasa sakit perut yang dialaminya, maka ia akan menunjukkan rasa tidak nyaman dengan menangis.
Jika tangisan bayi lebih kuat atau intens saat Mama meraba atau menekan perutnya, maka kemungkinan si Kecil mengalami sakit perut yang bisa menjadi salah satu tanda ia mengalami infeksi rotavirus.
Demikianlah rangkuman mengenai 6 tanda bayi terkena rotavirus. Jika Mama menyadari adanya tanda-tanda infeksi rotavirus pada bayi, sebaiknya periksakan pada dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.