ASI Perah Bercampur Darah, Amankah Dikonsumsi Bayi?
Apakah mengonsumsi ASI yang bercampur darah bisa membahayakan bayi? Simak jawabannya di sini!
30 Maret 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bagi Mama yang memberikan ASI perah untuk bayi mungkin pernah menyadari adanya perubahan warna pada ASI. Perubahan warna ASI ini normal terjadi karena asupan nutrisi yang masuk ke dalam tubuh Mama.
Namun, ada juga kondisi di mana ASI berubah warna atau terdapat bercak merah seperti bercampur dengan darah. Hal ini bisa membuat sebagian besar Mama menjadi khawatir dan langsung membuang ASI demi kesehatan si Kecil.
Lantas, apa yang menyebabkan ASI bercampur dengan darah? Apakah berbahaya jika bayi mengonsumsi ASI yang bercampur dengan darah?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, berikut Popmama.com telah merangkum amankah bayi minum ASI perah yang bercampur darah? Disimak, yuk, Ma!
1. ASI bisa berubah warna karena bercampur dengan darah
ASI perah pada umumnya berwarna putih dengan sedikit warna kekuningan atau kebiruan. Namun, ASI bisa berubah warna karena beberapa faktor, termasuk bercampur dengan darah.
Darah dapat mengubah warna ASI menjadi merah muda, merah, oranye, atau coklat. Namun, tidak semua ASI yang berubah warna disebabkan oleh darah.
Jadi, sebaiknya jangan dahulu panik dan khawatir. Alangkah baiknya pastikan dahulu apa yang menjadi penyebab ASI berubah warna.
Editors' Pick
2. Penyebab ASI perah bercampur dengan darah
Darah dalam ASI biasanya bukan disebabkan oleh masalah serius. Namun, jika kondisi ini berlangsung dalam jangka panjang, sebaiknya Mama konsultasikan masalah ini pada dokter.
Berikut beberapa penyebab ASI bercampur dengan darah:
Ada luka pada puting
Penyebab paling umum yang membuat ASI bercampur dengan darah adalah karena adanya luka pada puting. Luka pada puting bisa berupa luka lepuh, eksim, dan luka akibat posisi menyusui yang kurang tepat atau isapan bayi terlalu kuat yang menyebabkan perdarahan.
Tetapi, setelah luka di puting mama sembuh, kemungkinan besar ASI tidak lagi bercampur dengan darah dan warnanya kembali normal.
Rusty pipe syndrome
Rusty pipe syndrome atau sindrom pipa berkarat merupakan kondisi perubahan warna ASI yang muncul pada hari-hari pertama menyusui. Kondisi ini disebabkan oleh pembengkakan payudara vaskular yang dapat meresap ke dalam saluran ASI sehingga kolostrum atau ASI terlihat berwarna kecoklatan, oranye, atau berwarna kekuningan menyerupai karat.
Kapiler yang rusak
Ada pembuluh darah kecil di payudara mama yang disebut kapiler. Kapiler bisa rusak karena penggunaan pompa ASI yang tidak tepat atau terjadi trauma pada payudara. Darah dari kapiler yang rusak ini bisa merembes ke dalam ASI dan menyebabkan perubahan warna.
Mastitis
Mastitis merupakan infeksi payudara yang menyebabkan luka dan keluarnya darah dari payudara yang terinfeksi. Darah yang keluar akibat adanya infeksi dapat tercampur dengan ASI saat Mama menyusui atau memerahnya.
Papiloma intraductal jinak
Papiloma intraductal merupakan pertumbuhan jaringan di payudara yang tidak bersifat kanker. Papiloma intraductal ini bisa tumbuh di dalam saluran susu atau merusak saluran susu yang menyebabkan keluarnya darah dari puting.
Kanker payudara
Jika kondisi ASI bercampur dengan darah berlangsung dalam jangka waktu lama, sebaiknya konsultasikan masalah ini pada dokter. Pasalnya, ada beberapa jenis kanker payudara seperti karsinoma duktal dan penyakit paget, yang dapat menyebabkan perdarahan dari puting.