Bolehkah Bayi Menjalani Terapi Akupunktur? Simak Faktanya di Sini!
Terapi akupunktur dipercaya dapat menyembuhkan banyak penyakit, termasuk kolik pada bayi
25 September 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Terapi akupunktur atau tusuk jarum adalah bentuk terapi atau pengobatan tradisional dari Tiongkok yang berupa penusukan jarum tipis di titik-titik tertentu pada tubuh.
Terapi akupunktur dipercaya dapat memberikan banyak manfaat bagi kesehatan tubuh, termasuk mengobati sakit kepala, meredakan nyeri, mengurangi stres, hingga menyeimbangkan hormon.
Namun, apakah manfaat tersebut juga dirasakan apabila bayi menjalani akupunktur? Atau justru terapi akupunktur berbahaya untuk bayi?
Untuk mengetahui jawabannya, langsung saja simak rangkuman Popmama.com mengenai bolehkah bayi menjalani terapi akupunktur.
1. Bolehkah bayi menjalani terapi akupunktur?
Membayangkan tubuh si Kecil ditusuk jarum tentu bukan hal yang mudah. Namun, di satu sisi, terapi akupunktur juga menawarkan banyak sekali manfaat kesehatan. Jadi, apakah aman bagi bayi untuk menjalani terapi akupunktur?
American Academy of Pediatrics sendiri tidak memiliki aturan khusus tentang akupunktur untuk bayi.
Namun, disarankan kepada Mama untuk berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter anak sebelum memutuskan untuk mengajak bayi menjalani terapi akupunktur.
Editors' Pick
2. Bagaimana cara kerja akupunktur?
Meskipun dalam sisi medis belum dipahami sepenuhnya mengenai cara kerja akupunktur, namun ada bukti ilmiah bahwa stimulasi jarum yang ditusuk di titik-titik tertentu dapat membantu mengatasi beberapa masalah kesehatan, mulai dari depresi, kecemasan, insomnia, nyeri, dan bahkan infertilitas.
Begitu juga dengan terapi akupunktur untuk bayi atau yang juga disebut dengan pediatric acupuncture. Terapi ini dipercaya dapat membantu mengatasi beberapa masalah kesehatan yang umum dialami bayi, seperti kolik.
Frances Goodwin, ahli akupunktur yang telah bersertifikat, mengungkapkan bahwa akupunktur bekerja dengan menjaga keseimbangan tubuh. Dengan kata lain, akupunktur bisa mengisi apa yang kosong dan mengurangi apa yang berlebihan di dalam tubuh.
Sementara itu, dilansir dari Boston Children’s Hospital, akupunktur dapat menstimulasi kemampuan penyembuhan alami tubuh.
Akupunktur juga dapat merangsang tubuh untuk melepaskan bahan kimia ke dalam sistem saraf dan aliran darah. Bahan kimia ini dapat mengurangi rasa sakit dan memicu pelepasan zat lain yang mempengaruhi sistem pengaturan tubuh.
3. Manfaat akupunktur untuk kesehatan bayi
Dikutip dari Motherly, terapi akupunktur dapat mengobati gangguan yang umum dialami oleh bayi. Menurut Goodwin, berikut ini adalah beberapa masalah kesehatan bayi yang bisa diobati dengan terapi akupunktur:
kolik
alergi
pink eye atau peradangan pada membran luar bola mata dan kelopak mata bagian dalam.
eksim
pengobatan yang terkait dengan imunisasi
keterlambatan perkembangan umum bayi
ADD dan ADHD
keterlambatan kemampuan bicara
infeksi bakteri dan virus
4. Apakah akupunktur bayi menyakitkan?
Pada dasarnya, jarum yang digunakan merupakan jarum yang sangat tipis dan padat. Jarum ini berbeda dengan jarum berlubang yang digunakan untuk memberikan vaksinasi atau mengambil darah.
Sebagian orang mungkin merasa sedikit tidak nyaman saat jarum ditusukkan ke tubuhnya. Namun, sebagian besar pasien tidak merasakan sakit, bahkan beberapa orang tertidur selama terapi akupunktur.
Meskipun jarang, tentu saja tetap ada risiko berdarah dan infeksi setiap kali kulit tertusuk. Jika Mama masih khawatir terapi akupunktur dapat menyebabkan rasa sakit pada si Kecil, Mama bisa mencobanya terlebih dahulu untuk memastikan apakah terapi tersebut akan nyaman untuk bayi.
5. Prosedur terapi akupunktur pada bayi
Selama sesi akupunktur, biasanya bayi akan dibaringkan di atas meja empuk. Ahli akupunktur akan memasukkan jarum stainless steel steril dan sekali pakai yang berukuran sangat tipis ke titik-titik penting pada tubuh bayi.
Karena jarumnya padat, maka bayi tidak merasakan sakit seperti jarum suntik vaksin yang berongga. Sebagian bayi hanya merasakan sedikit rasa sakit atau kesemutan saat jarum ditusukkan. Bahkan, ada juga yang tidak merasakan sakit sama sekali.
Setelah jarum menancap, tidak ada rasa sakit yang dirasakan dan sebagian besar bayi mulai merasa nyaman dan rileks. Setiap sesi terapi akupunktur biasanya memakan waktu antara 30 hingga 60 menit.
Demikianlah rangkuman mengenai bolehkah bayi menjalani terapi akupunktur. Jadi, sebelum memutuskan untuk membawa si Kecil ke terapi akupunktur, alangkah baiknya Mama berkonsultasi terlebih dahulu kepada ahlinya atau dokter anak, ya.
Semoga informasi ini bermanfaat, ya, Ma!
Baca juga:
Tragis! Seorang Bayi Meninggal Setelah Terapi Akupresur oleh Dokter
Terapi Uap untuk Bayi, Apakah Aman dan Ampuh Sembuhkan Pilek?