Ini Alasan Pentingnya Skrining Hipotiroid pada Bayi Baru Lahir
Ma, ini alasan mengapa skrining hipotiroid pada bayi baru lahir penting dilakukan!
5 November 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Meski terlihat sehat dan sempurna, bayi baru lahir perlu menjalani skrining atau pemeriksaan. Skrining pada bayi baru lahir bertujuan untuk mendeteksi dan intervensi dini agar tumbuh kembang bayi dapat optimal. Salah satu jenis skrining yang perlu dilakukan pada bayi baru lahir adalah skrining hipotiroid.
Hal ini dikarenakan penyakit akibat gangguan tiroid merupakan salah satu penyakit yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan bayi. Salah satu gangguan tiroid yang berdampak serius bagi bayi adalah hipotiroid kongenital.
Di bawah ini Popmama.com rangkum informasi seputar hipotiroid kongenital pada bayi baru lahir dan proses skriningnya. Disimak yuk, Ma!
Apa Itu Hipotiroid Kongenital?
Sebelum membahas mengenai proses skrining hipotiroid kongenital pada bayi baru lahir, alangkah baiknya kita memahami dahulu apa itu hipotiroid kongenital. Dalam situs resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) disebut bahwa hipotiroid adalah kondisi ketika kelenjar tiroid tidak berfungsi untuk membuat cukup hormon tiroid. Sedangkan hipotiroid kongenital adalah gangguan yang terjadi pada bayi sejak lahir.
Tiroid adalah kelenjar yang terletak di leher, tepat di bawah kotak suara. Kelenjar tiroid berperan dalam membuat hormon tiroid. Hormon-hormon ini berfungsi untuk membantu mengontrol metabolisme pada kecepatan yang normal agar otak, jantung, otot, dan organ lainnya bekerja dengan baik.
Metabolisme yang normal juga membantu memastikan suhu, detak jantung, tingkat energi, dan laju pertumbuhan yang sehat. Jika bayi tidak membuat cukup hormon tiroid, maka dapat menyebabkan masalah serius seperti cacat mental, keterlambatan pertumbuhan, atau kehilangan pendengaran.
Kondisi ini perlu diobati sesegera mungkin untuk menurunkan risiko gangguan kesehatan dalam jangka panjang. Jika tidak segera diobati, hipotiroid kongenital dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius.
Editors' Pick
Penyebab dan Gejala Hipotiroid Kongenital
Pada dasarnya, penyakit kelainan bawaan dapat disebabkan oleh berbagai hal. Kondisi hipotiroidisme kongenital sendiri dapat disebabkan oleh berbagai faktor, beberapa di antaranya bersifat genetik.
Penyebab hipotiroid kongenital
Dilansir dari Stanford Children’s Health, penyebab hipotiroid kongenital yang paling umum adalah kegagalan kelenjar tiroid untuk tumbuh sebelum bayi lahir. Namun, ada beberapa penyebab lain hipotiroid kongenital, yaitu:
Kelainan pembentukan kelenjar, yaitu kondisi di mana kelenjar tidak dibentuk, kelenjar kecil atau posisi kelenjar tidak pada tempatnya.
Gangguan pada pembuatan hormon tiroid.
Kekurangan yodium pada ibu hamil.
Gejala hipotiroid kongenital
Bayi yang menderita hipotiroid kongenital ringan mungkin tidak menunjukkan gejala-gejala yang jelas. Namun, bayi yang mengalami hipotiroid kongenital yang berat bisa menunjukan beberapa gejala, seperti berikut:
Kulit dan mata tampak menguning
Lesu dan nafsu makan rendah
Kulit kering
Pusar tampak menonjol
Sembelit
Pertumbuhan tulang yang lambat
Otot yang lemah
Kekurangan energi
Wajah tampak bengkak
Namun, setiap anak dapat menunjukan gejala yang berbeda-beda.