Penyakit kuning pada bayi, atau yang dalam dunia medis disebut jaundice, merupakan suatu kondisi ketika mata dan kulit bayi berwarna kekuningan. Penyakit kuning sangat umum terjadi pada bayi dengan kadar bilirubin (pigmen kuning dalam darah dan tinja) yang tinggi.
Bayi yang menderita penyakit kuning memerlukan penanganan yang berbeda-beda sesuai dengan penyebabnya. Salah satunya adalah fototerapi, yaitu terapi sinar untuk menurunkan kadar bilirubin.
Bayi dengan penyakit kuning biasanya memiliki gejala yang mudah dikenali. Berikut ini beberapa gejala bayi kuning:
Menguningnya kulit dan bagian putih pada mata bayi,
urine bayi berwarna kuning pekat,
telapak tangan dan kaki bayi ikut menguning,
bayi sulit menyusu,
bayi lesu dan berat badan tidak bertambah.
Lalu apa saja yang menjadi penyebab bayi kuning? Yuk simak di bawah ini.
1. Bayi lahir prematur
Pixabay/Pexels
Bayi yang lahir prematur sangat rentan terserang penyakit, salah satunya adalah penyakit kuning. Hal ini karena bayi yang lahir prematur organ tubuhnya belum bisa berfungsi dengan baik.
Bayi yang lahir prematur memiliki organ hati yang belum cukup matang untuk bisa berfungsi dengan baik. Hal ini menyebabkan hati tidak bisa menghambat proses pembuangan bilirubin dalam darah sehingga kadar bilirubin menjadi tinggi dan menyebabkan penyakit kuning.
Prematur memang bisa menjadi penyebab bayi kuning, untuk itu perlu penanganan khusus agar bisa segera melewati fase ini.
Editors' Pick
2. Bayi tidak mendapatkan ASI yang cukup
Pexels/Sarah Chai
Salah satu penyebab bayi mengalami penyakit kuning adalah karena bayi tidak mendapatkan ASI yang cukup untuk memenuhi kebutuhan cairan dan nutrisinya. Penyakit kuning karena kekurangan ASI juga dikenal dengan breastfeeding jaundice.
Oleh karena itu, pastikan si Kecil mendapatkan ASI yang cukup ya, Ma! Dengan ASI yang cukup, maka bayi pun dapat membuang air besar dengan lancar dan bilirubin pun bisa ikut keluar melalui fesesnya.
3. Golongan darah bayi tidak cocok dengan golongan darah mama
Freepik/freepik
Bayi yang memiliki golongan darah yang tidak cocok dengan sang Mama bisa menyebabkan kondisi yang berbahaya bagi bayi. Perbedaan golongan darah dapat menyebabkan komplikasi seperti anemia dan penyakit kuning.
Perbedaan golongan darah bayi dan Mama menyebabkan sistem imun mama menyerang sel darah merah bayi. Bayi kemudian akan kekurangan sel darah merah hingga anemia dan berujung kepada bayi yang akan terlihat kuning pada mata dan kulit.
4. Sakit kuning karena kekurangan enzim
Pixabay/skalekar1992
Kekurangan enzim atau yang istilah lainnya defisiensi glucose-6-phosphate dehydrogenase (G6PD) merupakan salah satu penyebab bayi sakit kuning.
Enzim ini berfungsi menjaga sel darah merah agar tidak pecah sebelum waktunya. Jika bayi kekurangan enzim G6PD, maka pemecahan sel darah akan lebih cepat sehingga mengakibatkan anemia dan berujung sakit kuning.
Penyakit ini merupakan penyakit keturunan akibat kelainan genetik dan lebih sering terjadi pada anak laki-laki.
5. Penyakit infeksi bakteri dan virus
Freepik/freepik
Apa yang terjadi jika bayi baru lahir sudah terkena infeksi? Hal ini tentunya akan berbahaya karena bayi belum memiliki sistem kekebalan tubuh sendiri. Bayi baru lahir masih mendapat sistem kekebalan tubuh dari sang Mama.
Salah satu penyakit infeksi yang dapat menyebabkan bayi menguning adalah sepsis neonatorum. Sepsis neonatorum adalah infeksi darah yang disebabkan oleh bakteri dan virus. Infeksi ini dapat menyebabkan penyakit kuning pada mata dan kulit bayi.
Itulah rangkuman mengenai gejala bayi kuning dan penyebab bayi kuning. Pada dasarnya, penyakit kuning pada bayi baru lahir akan hilang dengan sendirinya seiring dengan berkembangnya fungsi hati dan saat bayi mulai menyusu, yang membantu bilirubin melewati tubuh.
Namun, penyakit kuning harus ditangani dengan cepat dan tepat untuk menghindari komplikasi. Jadi, jika bayi memiliki tanda-tanda penyakit kuning, segera hubungi dokter ya, Ma!