Mitos dan Fakta Mengenai Bayi Prematur
Jangan sampai keliru ya, Ma!
22 Oktober 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bayi prematur adalah bayi yang kelahirannya terjadi sebelum minggu ke-37 atau lebih awal dari hari perkiraan lahir. Bayi akan lahir prematur ketika kontraksi rahim mengakibatkan terbukanya leher rahim (serviks), sehingga menyebabkan janin memasuki jalan lahir.
Ketika berbicara tentang bayi lahir prematur, mungkin akan sulit untuk memisahkan mitos dari fakta. Biasanya orangtua akan diberi informasi dari dokter, perawat, dan teman serta keluarga. Belum lagi informasi dari internet yang terkadang membuat orangtua bingung.
Nah kali ini Popmama.com akan mengulas terkait mitos dan fakta bayi lahir prematur. Yuk simak informasinya, Ma!
1. Pecahnya ketuban merupakan satu-satunya alasan bayi lahir prematur
Jika ada yang menyebutkan bahwa satu-satunya alasan bayi lahir prematur adalah karena pecahnya ketuban, hal tersebut adalah mitos. Faktanya, pecah ketuban bukanlah satu-satunya alasan bayi lahir prematur.
Menurut World Health Organization (WHO), setengah dari seluruh kasus kelahiran prematur penyebabnya tidak diketahui. Sekitar 30% disebabkan oleh ketuban pecah dini, dan 15-20% disebabkan oleh penyebab medis seperti preeklampsia, solusio plasenta, pembatasan pertumbuhan intrauterin, atau kelahiran prematur elektif.
Faktor penyebab lain yang terkait dengan kelahiran prematur adalah riwayat kondisi medis sebelumnya, faktor genetika, pengaruh lingkungan, perawatan infertilitas, dan perawatan prenatal yang tidak tepat.
Editors' Pick
2. Bayi prematur memerlukan susu formula khusus untuk mengejar pertumbuhannya
Banyak orang percaya bahwa bayi lahir prematur sebaiknya diberikan susu formula khusus untuk mengejar pertumbuhannya. Hal itu merupakan mitos karena faktanya, gizi terbaik untuk mendukung pertumbuhan bayi adalah ASI.
Namun, ASI yang Mama hasilkan setelah melahirkan prematur akan sedikit berbeda dengan ASI yang dihasilkan jika Mama tidak melahirkan secara prematur. ASI akan berbeda karena kebutuhan bayi juga berbeda dengan bayi yang tidak prematur.
Bayi prematur membutuhkan lebih banyak protein untuk pertumbuhan, sehingga kolostrum yang Mama miliki cenderung lebih banyak protein daripada kolostrum ibu yang tidak melahirkan secara prematur.
Ibu dengan bayi prematur juga akan memiliki lebih banyak enzim yang disebut lisozim yang berperan untuk menyerang bakteri tertentu dan membantu melindungi bayi dari infeksi. Selain itu, ASI ibu dengan bayi prematur juga akan memiliki lebih banyak lemak dan lebih sedikit laktosa karena bayi prematur lebih sulit mencerna laktosa.