Ini Mitos Ari-Ari Bayi yang Jadi Tradisi di Masyarakat
Mitos seputar ari-ari bayi berikut ini sudah menjadi tradisi sebagian masyarakat Indonesia
22 Maret 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Di balik pertumbuhan dan perkembangan bayi selama sembilan bulan kehamilan, ada hal lain yang juga tumbuh di rahim ibu hamil, yaitu plasenta atau ari-ari. Ari-ari bertanggung jawab untuk menjaga bayi di dalam rahim tetap hidup.
Berbicara tentang ari-ari, banyak sekali mitos yang beredar di masyarakat Indonesia mengenai ari-ari bayi. Salah satu mitos yang sangat populer adalah ari-ari bayi harus dikubur di dalam tanah dan diberi lampu. Mitos ini pun sudah menjadi seperti tradisi bagi masyarakat Indonesia.
Ini karena sudah dipercayai secara turun-temurun karena dianjurkan oleh orangtua, mertua bahkan sampai kakek dan nenek yang kerap mengingatkan untuk mengubur ari-ari si kecil.
Mama tentunya penasaran apakah menanam ari-ari hanya mitos atau sesuatu yang harus dilakukan secara medis. Nah, untuk menjawabnya, kali ini Popmama.com akan membahas mengenai mitos ari-ari bayi. Langsung saja simak informasinya ya, Ma!
Peran dan Fungsi Plasenta
Sebelum membahas mengenai mitos ari-ari bayi, alangkah baiknya kita memahami dahulu apa itu ari-ari dan fungsinya.
Ari-ari atau plasenta adalah garis penghubung bayi dan ibunya untuk suplai darah melalui tali pusat ke janin yang sedang berkembang.
Saat darah sang ibu mengalir melalui rahim, ari-ari akan menyerap nutrisi, molekul kekebalan dan oksigen dari tubuh sang ibu. Kemudian nutrisi akan melintasi kantung ketuban, melalui tali pusar ke janin dan masuk ke dalam pembuluh darahnya. Janin juga akan mengeluarkan karbon dioksida dan limbah lain yang tidak ia butuhkan melalui ari-ari.
Oleh karena itu, mustahil janin dapat bertahan hidup tanpa adanya ari-ari. Karena fungsinya yang vital ini, maka banyak masyarakat yang menghormati ari-ari dengan menguburkannya di tempat yang layak.
Editors' Pick
Ari-Ari Bayi Harus Dikubur di Dekat Rumah
Tradisi yang satu ini sudah sangat populer di masyarakat Indonesia. Namun, tak hanya di Indonesia, banyak budaya lain yang menerapkan cara ini, termasuk suku Indian Navajo dan Maori Selandia Baru. Mereka menganggap bahwa mengubur ari-ari di tanah melambangkan hubungan bayi dengan bumi.
Pada dasarnya, menguburnya di dalam tanah memang bisa dibilang cara yang paling tepat untuk membuang ari-ari bayi. Jadi, terlepas dari kepercayaan gaib atau sebagainya, menanam ari-ari merupakan hal yang paling tepat dilakukan untuk membuang benda ini setelah bayi lahir.