Momen Penyelamatan Bayi di Gaza Usai Tertimpa Puing Bangunan 37 Hari
Banyak yang mengira sang bayi telah tewas tertimpa reruntuhan bangunan
29 November 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Keajaiban datang pada seorang bayi yang menjadi salah satu korban dari konflik antara Israel dan Palestina. Bayi berjenis kelamin perempuan tersebut terjebak dalam reruntuhan bangunan saat terjadi pengeboman di rumah keluarganya.
Bak mendapat mukjizat, bayi tersebut masih bertahan hidup saat ditemukan oleh tim penyelamat. Padahal, banyak orang yang mengira sang bayi tak selamat usai tertiban reruntuhan.
Lantas, bagaimana kisah bayi tersebut diselamatkan? Berikut Popmama.com telah merangkum momen penyelamatan bayi di Gaza usai tertimpa puing bangunan 37 hari.
1. Viral di media sosial momen penyelamatan bayi yang tertimpa reruntuhan bangunan di Gaza
Pada Selasa (27/11/2023), seorang anggota pertahanan sipil dan fotografer, Nooh Al Shaghnobi membagikan sebuah foto dan video yang mengundang perhatian publik di Instagram-nya yang bernama @nooh.xp.
Dalam unggahannya tersebut, Nooh membagikan momen saat anggota pertahanan sipil Palestina melakukan aksi penyelamatan seorang bayi yang tertimpa reruntuhan bangunan. Video tersebut kemudian menjadi viral di media sosial dan mengundang perasaan haru dari warganet.
“Keajaiban yang terjadi setelah 37 hari. Bayi yang lahir pada hari pertama perang berhasil diselamatkan hidup-hidup dari reruntuhan rumah yang dibom Israel,” tulis akun X bernama @gazanotice yang membagikan ulang unggahan Nooh.
Editors' Pick
2. Banyak yang mengira sang bayi sudah meninggal dunia
Ini dia salah satu cuplikan momen saat sang bayi diselamatkan dari reruntuhan rumah yang dibom. Saat diselamatkan, bayi tersebut tampak membuka matanya dan tidak menangis.
Dalam keterangan unggahannya, Nooh mengatakan bahwa orang-orang yakin bayi tersebut sudah meninggal dunia. Pasalnya, beredar kabar bahwa sang bayi tertimpa reruntuhan selama 37 hari.
“Lahir di hari-hari pertama perang, ibu dan ayahnya menjadi martir. Ia dilahirkan kembali ketika keluar dari reruntuhan setelah semua orang mengatakan dia sudah mati,” tulis Nooh dalam caption unggahannya.
3. Bayi tersebut diselamatkan 3 jam setelah rumah keluarganya dibom
Pada kolom komentar unggahan Nooh, sejumlah warganet mempertanyakan apakah bayi tersebut terjebak selama 37 hari atau angka tersebut mewakili usia bayi yang menginjak 37 hari saat diselamatkan. Pasalnya, warganet tidak yakin bahwa bayi tersebut bisa bertahan selama 37 hari tanpa makan di bawah reruntuhan.
Akhirnya, beberapa pengguna Instagram memberikan klarifikasi bahwa kejadian sebenarnya terjadi beberapa hari lalu sebelum berlakunya gencatan senjata. Sang bayi diselamatkan 3 jam setelah rumah keluarganya dibom, tepatnya pada hari ke-37 setelah konflik Gaza memanas.
Namun, Nooh baru dapat mengunggahnya belakangan ini karena terbatasnya jaringan internet pada hari kejadian.
“Karena banyaknya laporan di Telegram: “berita tentang bayi yang dievakuasi sebulan kemudian dari bawah reruntuhan adalah <<sama sekali tidak benar>>. Hanya 3 jam setelah rumah keluarganya dibom, dan peristiwa tersebut terjadi pada hari ke-37 perang Gaza. Namun baru hari ini fotografer dapat mempublikasikan peristiwa tersebut,” tulis pemilik akun @thelastturtle.
4. Sang bayi diberi nama Salam yang berarti perdamaian
Nooh juga mengungkapkan bahwa bayi yang berhasil diselamatkan tersebut diberi nama Salam. Dalam bahasa Arab, Salam memiliki arti perdamaian.
“Namanya Salam (damai). Ya Allah, lindungi dia dengan mata-Mu yang tidak tertidur dan jadikan dia harta bagi Islam dan kaum muslimin,” tutup Nooh pada keterangan unggahannya.
Melihat peristiwa ini, banyak warganet yang mengungkapkan rasa prihatin karena Salam ditinggalkan kedua orangtuanya sejak masih bayi. Di sisi lain, banyak juga warganet yang mendoakan Salam agar lekas pulih.
Itu dia rangkuman mengenai momen penyelamatan bayi di Gaza usai tertimpa puing bangunan 37 hari. Mari kita doakan semoga kondisi sang bayi lekas membaik, ya, Ma.
Baca juga:
- Sebanyak 31 Bayi Prematur Dievakuasi dari Gaza ke Mesir
- Bayi-Bayi RS Al-Quds Gaza Mengalami Dehidrasi akibat Kekurangan ASI
- Nyawa 39 Bayi di RS Al Shifa Gaza Terancam karena Kekurangan Oksigen